Kalau ada gempa lindungi kepala
Kalau ada gempa ingat BBMK
Jangan Berlari (panik)
Jangan Berisik
Jangan Mendorong
Dan Jangan Kembali
Ini adalah potongan lirik lagu tentang kebencanaan yang berjudul BBMK yang dinyanyikan dengan nada lagu anak-anak potong bebek angsa, saat kegiatan West Java Partnership 2023, September 2023 lalu di kawasan Gedung Sate Bandung. Saat itu saya dan teman saya, Erwin, berkesempatan untuk mengisi sesi talkshow kegiatan ini.
WJP 2023 diperuntukkan kepada warga Jawa Barat untuk memperkenalkan pentingnya kerja sama antara Pemerintah Daerah Jawa Barat (Pemda Jabar) dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas hidup anak dan kaum muda. Begitu pula dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) yang bekerja sama dengan Pemda Jawa Barat dalam berbagai program, temasuk program kemanusiaan dan pengurangan risiko bencana. Pada kesempatan inilah, saya berkesempatan berbagi cerita tentang bagaimana kami, kaum muda, terlibat aktif dalam program-program Plan Indonesia di Jawa Barat.
Melalui Program Urban Nexus, saya bersama teman-teman dari SBSM Poltekesos Bandung mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman kami dalam melaksanakan proyek 1001 Sekolah Siaga Gempa. Program ini mengedukasi anak-anak di 5 SMP di wilayah Bandung tentang kesiapsiagaan bencana. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan yang inovatif, kreatif, dan menghibur.
Ide untuk melaksanakan program ini muncul ketika saya dan teman-teman merasa resah dengan risiko bencana gempa besar yang diakibatkan oleh sesar Lembang. Kami melihat bahwa anak-anak dan kaum muda belum dilibatkan secara optimal dalam upaya pengurangan risiko bencana. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk menciptakan program yang membantu mereka meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi mereka terhadap bencana.
“1001 Sekolah Siaga Gempa” bukan hanya tentang memberikan pelatihan teknis mengenai tindakan kesiapsiagaan gempa namun juga turut memberdayakan anak-anak dan kaum muda agar mereka merasa memiliki peran yang penting dalam menjaga keselamatan diri dan komunitas mereka. Kami ingin mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan rasa percaya diri untuk bertindak cepat dan efektif ketika bencana terjadi.
Salah satu momen yang sangat berkesan saat mengisi acara WJP 2023 adalah ketika saya, bersama anak-anak yang hadir, dengan penuh semangat menyanyikan lagu “BBMK” dengan melodi lagu potong bebek angsa. Lagu ini bukan sekadar hiburan, melainkan sarana edukatif yang membantu pemahaman tentang tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi gempa bumi. Karena saya meyakini bahwa pendidikan haruslah menyenangkan.
Sebagai kaum muda, saya memiliki keyakinan bahwa perubahan yang nyata dapat dicapai melalui kerja keras, kolaborasi, dan keberanian untuk terus berpartisipasi dalam upaya yang memberi dampak. Melalui kerja sama erat antara Pemerintah Daerah Jawa Barat, Plan Indonesia, dan berbagai pihak lainnya, kami memiliki harapan besar untuk terus memajukan inisiatif kaum muda dalam menciptakan Jawa Barat yang lebih aman, berkelanjutan, dan inklusif.
Tentang penulis
Zahra (23 tahun) adalah kaum muda yang menjadi bagian dari Pemimpin Muda untuk Iklim dan Kemanusiaan, sebuah program yang dilaksanakan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) berkerja sama dengan Teens Go Green (TGG) Indonesia melalui Program Urban Nexus Fase 2. Program ini bertujuan untuk melatih dan mendampingi kaum muda agar lebih memahami isu-isu resiliensi/ketahanan dalam menghadapi krisis iklim, meningkatkan kesiapsiagaan bencana, perlindungan anak, mengatasi kekerasan berbasis gender, manajemen kebersihan menstruasi, serta menyuarakan isu kemanusiaan.
Tentang Urban Nexus Fase 2
Urban Nexus Fase 2 adalah program yang dilaksanakan Plan Indonesia untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, aman dan tangguh melalui pemberdayaan dan kepemimpinan kaum muda masyarakat perkotaan (urban) di Kota Depok. Program ini dilaksanakan bersama Teens Go Green dan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) didukung Plan International Australia dan ANCP-DFAT