Penyakit tidak menular (PTM) sering kali dikaitkan sebagai penyakit orang tua, namun saat ini PTM sudah mulai menyerang kelompok usia muda loh. Menurut hasil survei Global School-based Student Health Survey (GSHS) pad atahun 2015, pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan siap saji dalam sehari (53%), kurang konsumsi sayur dan buah (78,4%), minuman bersoda (28%) dan kurang aktivitas fisik (67,9%) yang memicu PTM pada kaum muda di Indonesia. Hal ini berhubungan dengan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) bahwa risiko PTM juga terjadi akibat obesitas pada anak sekolah sebesar 10%.
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama dengan salah satu mitra, yaitu Yayasan Lentera Anak dan Center dalam Young Health Programme (YHP) mengajak kaum muda di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur untuk mengikuti tantangan makanan sehat dan beraktivitas fisik. Kegiatan dilakukan dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2021 lalu sebagai bentuk upaya pencegahan PTM pada kaum muda.
YHP merupakan sebuah program kesehatan kaum muda, memiliki fokus pada pencegahan utama PTM, hak kesehatan seksual dan reproduksi serta kesejahteraan emosional pada kaum muda (10-24 tahun) di Jakarta. YHP melibatkan langsung para kaum muda sebagai Pendidik Sebaya atau Peer Educators (PE)untuk menciptakan ruang diskusi yang aman terkait isu PTM, hak kesehatan seksual dan reproduksi serta kesejahteraan emosional. YHP didukung AstraZeneca’s Global Community Investment Initiatives dan diimplementasikan oleh Plan Indonesia, Yayasan Lentera Anak dan CISDI sebagai mitra penyelenggara teknis lapangan.
Kegiatan tantangan ini dibuka untuk umum secara daring selama 7 hari (12 – 19 November 2021) diprakarsai oleh Yayasan Lentera Anak, dengan sasaran siswa-siswa di 20 sekolah dampingan YHP di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Dengan semangat kaum muda yang menggebu, sebanyak 278 kaum muda ikut serta dalam tantangan ini. Mekanisme dari tantangan ini sebetulnya sederhana, yaitu peserta yang mengikuti kegiatan mengirimkan dokumentasi makanan sehat yang mereka makan dan/atau aktivitas fisik yang mereka lakukan. Selain itu, peserta juga diajak berdiskusi mengenai pola makan sehat dan aktivitas fisik yang diterapkan di masing-masing sekolah, dan difasilitasi oleh Peer Educator (PE) YHP yang telah dilatih sebelumnya.
Pada tantangan ini, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan kampanye tersebut. Beragam makanan sehat mereka dokumentasikan, mulai dari ragam buah, sayur, jus, dan lainnya. Ada banyak ragam aktivitas fisik juga yang mereka tunjukkan, seperti olahraga di dalam rumah dan di luar rumah, bersepeda, jogging, seni bela diri, sepak bola, bahkan menirukan gerakan dance dari idola mereka. Dari kegiatan ini terlihat bahwa perilaku makan-makanan yang sehat dan beraktivitas fisik yang sangat familiar dan mudah untuk dilakukan sehari-hari.
Melalui tantangan makanan sehat dan aktivitas fisik, kaum muda diharapkan mampu memiliki pemahaman mengenai makanan sehat dan aktivitas fisik, serta memiliki kesadaran akan pola hidup sehat dengan makan makanan sehat dan beraktivtas fisik yang ternyata mudah untuk dilakukan. Selain itu juga mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (***)
Penulis: Adelia Ismarizha | Editor: Annisa Hanifa