Veronika Sanak, yang kerap dipanggil Vero menjalani kehidupan sehari-hari dengan bertani hortikultura. Selain bercocok tanam, perempuan kelahiran 30 tahun silam ini ternyata juga tergabung dalam OMK (Orang Muda Katolik) dan aktif berorganisasi. Terlahir dari keluarga petani, Vero sangat tertarik dengan lingkungan hidup dan pertanian. Cita-cita Vero sangat sederhana dan mulia, ia ingin menjadi orang yang berguna bagi orang lain.
Walaupun Vero adalah anak bungsu dari 7 bersaudara, namun ia memiliki motivasi besar untuk dapat mandiri secara finansial. Pengalaman kepergian ayahnya 15 tahun silam yang membuat Vero sempat berhenti sekolah selama satu tahun untuk membantu ibu dan kakak-kakaknya mencari nafkah dengan menanam sayuran. Sayangnya, walaupun sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA hingga tamat, Vero tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi karena faktor ekonomi yang belum mencukupi dan kewajiban menjaga ibu yang sudah lanjut usia.
“Motivasi Saya ikut Proyek Green Skill adalah Saya lebih tertarik untuk menghasilkan uang sendiri tanpa harus keluar dari daerah”
Vero merasa sangat didukung oleh Yayasan Plan International Indonesia melalui pendampingan dan pemberian pengetahuan tentang kemampuan hijau di Proyek Green Skill. Saat ini, keinginan Vero terwujud dimana ia sudah bisa mencari uang dengan memanfaatkan lahan tidur milik orang tua untuk bertani sayuran dengan menggunakan pupuk organik. Uang yang telah dihasilkan Vero dari hasil bertani digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari dirinya dan keluarganya. Vero menjadi tulang punggung keluarga dan memiliki rencana untuk memperluas lahan taninya dalam waktu dekat.
Selain menjadi mandiri, Vero juga terus mendorong teman-teman dan orang-orang sekitarnya untuk maju bersama-sama dengan dia. Selain memotivasi orang sekitar untuk peduli terhadap lingkungan, Vero juga melakukan advokasi ke pemerintah untuk melakukan penghijauan di daerah yang tanahnya gersang setelah digunakan sebagai lahan tambang. Proposal Vero untuk reboisasi tanah di sekitar tempat tinggalnya disetujui oleh pemerintah setempat dengan penanaman kembali ratusan tanaman yang dapat mengembalikan kesuburan tanah.