Sebanyak 1.000 anak dari 13 sekolah menengah di Kabupaten Lembata terlibat dalam “Kemah Adaptasi Perubahan Iklim” (API) yang digelar Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Lembata pada 27-30 April 2018. Kegiatan akbar ini merupakan salah satu bagian akhir dari rangkaian implementasi “Modul Pendidikan Adaptasi Perubahan Iklim” di seluruh sekolah menengah di Kecamatan Lebatukan dan Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Implementasi modul dilakukan di tingkat Penggalang dan Penegak.
Kemah API merupakan salah satu agenda pendidikan bagi anak dan anak muda yang diusung Plan International Indonesia melalui proyek Child Centered Climate Change Adaptation/4CA (Adaptasi Perubahan Iklim Berpusat pada Anak). Proyek ini didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jerman (IKI-BMUB) dan pelaksanaannya dilakukan bersama Perkumpulan CIS Timor, mengusung tiga komponen utama program, yakni pendidikan, aksi adaptasi, dan advokasi Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (PRB-API) bersama anak.
Dalam pameran Inovasi API, anak-anak dan kaum muda menampilkan beragam inovasi solutif bagi permasalahan yang sering terjadi di Lembata. Salah satu inovasi adaptasi adalah teknologi desalinasi air laut yang memungkinkan masyarakat pesisir memanfaatkan air laut yang sudah diubah menjadi tawar untuk keperluan rumah tangga, dibawakan oleh anggota Pramuka SMP Sinar Swasembada Desa Hadakewa. Selain itu ditampilkan kampanye anak “Tanam dan Panen Air” (TAMPAN), yakni aktivitas menyimpan sebanyak mungkin air ke dalam tanah di musim hujan dan menciptakan pola pemakaian yang teratur di musim kemarau.
Selain Kemah API, anak-anak peserta juga terlibat dalam deklarasi “Sahabat Tangguh Bencana” terkait Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2018. Slogan kesiapsiagaan bencana “Sahabat Tangguh Bencana” dipopulerkan oleh Bupati Lembata sejak tahun 2017 untuk menghimpun semua pegiat PRB-API Lembata. Slogan Pemerintah Lembata memasukkan kesiapsiagaan bencana dalam catatan resmi RPJMD Lembata 2017-2022 dan menjadi target capaian pemerintah.