Tomohon, 19 November 2022—Dua anak Indonesia, yaitu Kanaya (17) dan Abimanyu (15), akhirnya terpilih menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) selama sehari, untuk menyuarakan penghapusan kekerasan seksual terhadap anak.
Sebagai bagian dari kegiatan mereka sehari menjadi Menteri PPPA, keduanya berkunjung ke Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (19/11/2022), bersama Menteri PPPA Bintang Puspayoga, untuk menghadiri puncak peringatan Hari Anak Internasional 2022.
Keduanya merupakan peserta program Kampanye Sehari Jadi Menteri PPPA (SJMPPPA) yang diadakan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Kementerian PPPA, Juli-November 2022. Program kampanye ini digelar untuk memperkuat perlindungan anak agar terbebas dari kekerasan seksual.
Kanaya merupakan seorang pelajar dari Kota Padang Panjang, sedangkan Abimanyu pelajar dari Kota Ambon. Mereka terpilih untuk menjadi Menteri PPPA selama sehari setelah mengikuti seleksi selama 3,5 bulan sejak Agustus 2022, yang diikuti sekitar 200 peserta individu berusia 15-18 tahun dari 33 provinsi di Indonesia.
Selain dua anak tersebut, program kampanye ini juga memilih 10 pemenang kategori kelompok yang akan turut mengampanyekan penghapusan kekerasan seksual terhadap anak bersama KemenPPPA dan Plan Indonesia. Sepuluh kelompok anak tersebut adalah Forum Anak Kota Badung, Bali; Forum Anak Bandung, Jawa Barat; Remaja MAPAN, Nusa Tenggara Timur; Forum Anak Cianjur, Jawa Barat; Ceria Indonesia, Jawa Timur; Forum Anak Tangerang, Banten; State of Youth Sukabumi, Jawa Barat; Jakaringan Cinema, DKI Jakarta; Forum Anak Wonosobo, Jawa Tengah; dan Muda-mudi Malang, Jawa Timur.
Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Sabtu (19/11/2022), menyambut hangat atas terpilihnya dua anak tersebut untuk mengambil alih posisinya selama sehari. Dia berharap, kehadiran keduanya akan turut memperkuat upaya memerangi kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia yang saat ini masih menjadi tantangan bersama. Berdasarkan data KemenPPPA, sepanjang 2021 terlaporkan sebanyak 11.952 kasus kekerasan, yang 7.004 kasus (60%) di antaranya adalah kekerasan seksual.
“Dua anak Indonesia yang terpilih sebagai Menteri PPPA selama sehari ini kami harapkan akan dapat menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya untuk menjadi pelapor atas tindak kekerasan seksual yang terjadi pada mereka, serta hadir sebagai pelopor untuk sebayanya dalam perlindungan anak dan penghapusan kekerasan seksual, seperti diamanatkan undang-undang,” jelas Bintang.
Mereka, lanjut Bintang, juga berkesempatan turut menyosialisasikan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Sosialisasi UU TPKS saat ini menjadi salah satu fokus KemenPPPA, yang dilakukan bersama berbagai elemen masyarakat.
Sehari Jadi Pemimpin
Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengucapkan selamat dan bangga atas terpilihnya Kanaya dan Abimanyu untuk menjadi Menteri PPPA selama sehari, serta terpilihnya 10 kelompok anak di program SJMPPPA 2022 ini. Dia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas komitmen Kementerian PPPA mendukung program kampanye ini.
Kampanye SJMPPPA 2022 merupakan bagian dari kampanye Sehari Jadi Pemimpin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Plan International di berbagai negara. Melalui kegiatan ini, anak dan kaum muda, khususnya perempuan, mempunyai kesempatan untuk menjadi pimpinan strategis di berbagai bidang, sehingga dapat menginspirasi sebayanya untuk berani menjadi pemimpin serta menyampaikan gagasannya secara luas.
“Seperti melalui SJMPPPA 2022 ini, sebagai menteri PPPA selama sehari, Kanaya dan Abimanyu berkesempatan strategis menyampaikan gagasannya tentang perlindungan anak dari kekerasan seksual kepada para pembuat keputusan, pemangku kepentingan, dan masyarakat,” lanjut Dini.
Sementara itu, Kanaya dan Abimanyu menyampaikan rasa bangganya terpilih untuk menjadi Menteri PPPA selama sehari. “Sebagai Menteri PPPA saya dapat berkontribusi lebih untuk perlindungan dan hak-hak anak[MN1] , khususnya untuk terbebas dari kekerasan seksual,” ungkap Kanaya yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Anak Kota Padang ini.
Abimanyu menyampaikan, dirinya bertekad akan terus memperjuangkan hak dan aspirasi anak Indonesia untuk terbebas dari kekerasan seksual. “Sehari Jadi Menteri PPPA ini menjadi motivasi dan semangat saya untuk terus memperjuangkan perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan seksual,” tandas dia.
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Bersama kelompok dan jejaring kaum muda, kami bekerja untuk memastikan partisipasi kaum muda yang bermakna dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga memobilisasi sumber daya dengan mitra, seperti sektor swasta, lembaga donor, yayasan filantropi, dan donatur individu, untuk memberi dampak lebih luas bagi anak-anak Indonesia.
Kontak media:
Muhamad Burhanudin
085692441525
muhamad.burhanudin@plan-international.org