
Proyek SCILD membuat sebuah situs sederhana untuk menyajikan informasi dari Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan komunitas untuk pengembangan sektor peternakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar dapat diakses publik. Informasi tentang harga ternak, aktivitas pembelian, kondisi terkini dari hewan, berita, peraturan dan kebijakan, pengetahuan yang dikembangkan oleh OMS, kaum muda dan tim Plan Indonesia diperbarui setiap bulan atau berdasarkan informasi baru yang tersedia. Karena komunitas di NTT menggunakan Facebook sebagai salah satu media untuk berkomunikasi, halaman Facebook juga dibuat untuk menciptakan komunikasi dua arah dari berbagai pihak.
Halaman facebook memiliki 276 pengikut yang terdiri dari peternak muda, kaum muda dari desa lain, pedagang, dosen, departemen peternakan hewan pemerintah, kepala desa, mitra terkait dan OMS. Karena sebagian besar pemangku kepentingan terhubung melalui halaman Facebook, biasanya platform tersebut digunakan untuk bertukar pengetahuan, melakukan bisnis dan berita tentang aktivitas terbaru terkait dengan ternak – baik itu terjadi di proyek SCILD atau ternak pada umumnya.
Seorang pemuda dari Atambua bernama Ignas telah berhasil memanfaatkan Facebook sebagai media pemasaran. Ignas menyatakan bahwa pemasaran ternak lebih efektif menggunakan internet, terutama Facebook karena lebih banyak orang mengaksesnya dan juga mengkomunikasikan negosiasi harga dengan lebih cepat. Dia akan mengunggah foto-foto ternak yang ingin dia jual di Facebook, kemudian orang akan mulai menegosiasikan harga dan dibeli dengan harga yang memuaskan.
Selain itu, karena produk diunggah melalui platform online, harganya menjadi lebih kompetitif dan transparan. Hal tersebut mencegah harga diputuskan secara tidak adil oleh perantara. Sebelumnya, tidak ada harga standar untuk setiap unit ternak. Namun dengan transparansi harga saat ini, kaum muda dapat melakukan bisnis dengan lebih kompetitif. Karena pada awalnya orang-orang lebih akrab dengan Proyek SCILD daripada bisnis ternak muda, melakukan perdagangan di halaman Facebook SCILD juga meningkatkan kepercayaan pembeli untuk masing-masing peternak muda.

Menggunakan platform online agar semua orang bisa mendapatkan akses, melakukan promosi dan menjual produk merupakan salah satu upaya untuk menciptakan iklim bisnis yang inklusif. Pemanfaatan situs web dan Facebook telah mempermudah pekerjaan kaum muda karena mereka tidak perlu datang satu per satu ke setiap vendor. Selain itu, produk mereka dikenal oleh pelanggan potensial dan mereka telah bergabung dengan komunitas untuk menciptakan jaringan bisnis. Meskipun tidak semua penerima manfaat dapat menggunakan platform ini, tetapi tim SCILD memastikan bahwa setidaknya satu orang di setiap desa memiliki akun Facebook dengan memberikan pelatihan tentang cara mendaftar, mengelola, dan berkomunikasi di Facebook saat melakukan kunjungan lapangan.
Contoh kasus dari Ignas telah memberikan pelajaran yang baik tentang penggunaan platform online agar mudah terhubung dan melakukan kontak dengan mitra terkait dan pembeli potensial. Penggunaan media Facebook dapat digunakan di luar wilayah teritorial guna memotivasi banyak orang untuk terus mencoba mengembangkan bakat mereka dalam upaya meningkatkan ekonomi lokal.