
Chelsea (13 tahun) adalah salah seorang anak dampingan (Sponsored Child/SC) Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) di Lembata, Nusa Tenggara Timur. Di Lembata sendiri, melalui program anak dampingan, Plan Indonesia memiliki anak dampingan sebanyak 10.053 anak di 79 desa dan tersebar di 5 kecamatan. Untuk mendukung anak dampingan, Plan Indonesia melaksanakan berbagai program yang menyentuh langsung anak dampingan dan keluarga. Peningkatan kapasitas keluarga dan masyarakat dalam adaptasi perubahan iklim, dengan fokus pada strategi pemenuhan hak-hak anak terutama anak perempuan dan perempuan muda dalam isu-isu pendidikan, ekonomi, suara kaum muda dan kepemimpinan anak perempuan.
Sebagai bentuk perhatian Plan Indonesia terhadap pemenuhan hak anak, salah satunya hak untuk memperoleh Pendidikan. Hak mendapatkan Pendidikan baik di masa normal dan di masa tanggap darurat bencana. 79 Desa dampingan Plan memiliki ancaman kebencanaan yang beragam. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan dan hak-haknya tidak dapat terpenuhi pada saat terjadi bencana, termasuk mengakses Pendidikan. Sumber penghidupan dan kehidupan akan terganggu, banyak orang tua kehilangan mata pencaharian yang menyulitkan pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, termasuk biaya pendidikan anak di masa darurat.
Pengalaman tanggap darurat erupsi Gunung Ile Lewotok, badai Seroja yang menimpa kecamatan dan desa dampingan Plan beberapa waktu yang lalu, menjadi pembelajaran tersendiri betapa pentingnya pendidikan di masa darurat. Belajar dari kejadian tersebut, maka bersama Koperasi Simpan Pinjam Ankara, Plan Indonesia menginisiasi adanya simpanan pelajar (Simpel) bagi semua anak dampingan yang selajutnya disebut Simpel Siaga. Simpel siaga tersebut diberikan sejumlah Rp.250.000.- bagi setiap anak sebagai modal simpanan awal, selanjutnya masing-masing anak diajari untuk menabung sendiri di rumah. Tepat tanggal 19 setiap bulannya, petugas dari koperasi akan mengunjungi setiap desa untuk melakukan pendataan setiap anak yang ingin menambahkan jumlah saldo simpel siaganya.
Chelsea misalnya, ia sudah sekali menambahkan jumlah tabungannya semenjak mendapatkan simpel siaga dari Plan Indonesia dua bulan yang lalu. Ia bercerita bagaimana menyisihkan sebagian uang jajan yang diperoleh dari orangtuanya untuk ditabung. Anak yang bercita-cita ingin menjadi guru ini, sangat senang dengan program Simpel Siaga dan berkeinginan kelak bisa membantu orangtua dalam membiayai pendidikannya. “Saya senang dengan program ini, karena Plan sudah kasi kami buku tabungan,” kata Chelsea.
“Saya menyisipkan seribu atau dua ribu rupiah setiapkali mendapatkan jajan dari orangtua, saya berharap kelak bisa membantu orangtua dalam membiayai pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” lanjut Chelsea sambil menunjukkan buku tabungan simpel siaga miliknya.
Ditulis oleh: Hermanus Ama Lawe | Editor: Agus Haru.