Raut ceria terpancar dari wajah Kesia(9 tahun). Ia kini bisa dengan mudah mengambil air bersih dari instalasi pipa air bersih yang tak jauh dari rumahnya.
Ya, desa tempat Kesia tinggal, baru mendapatkan bantuan sarana air bersih, melalui program Water Sanitation and Hygiene (WASH) yang dilaksanakan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Kemudahan mengakses air bersih tersebut jelas menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Kesia yang juga merupakan salah seorang anak dampingan Plan Indonesia. Kesia bercerita, bagaimana sebelumnya dia dan teman-temannya sangat susah untuk mendapatkan air bersih untuk mandi.
Setiap pagi, ia bersama teman-temannya harus berjalan kaki menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk menuju mata air/tempat mandi yang berjarak lebih dari satu kilometer. Keadaan medan yang berbukit, terjal dan juga licin tidak membuat Kesia dan teman-temannya patah semangat untuk mandi, sekaligus membantu mamanya mengambil air untuk keperluan di rumah.
“Sebelum ke sekolah biasanya kami pergi mandi di mata air. Pagi-pagi sekali, jam 06.30 kami sudah jalan dengan membawa ember atau jerigen untuk sekalian kami isi air untuk dibawa pulang,” tutur anak bungsu dari empat bersaudara ini.
Kondisi yang sama juga dialami dan dirasakan Kevin (11 tahun), salah seorang teman Kesia. Sebagaimana Kesia, setiap pagi Kevin bersama teman-temannya pergi untuk mandi di mata air. Saat pulang, mereka sekaligus membawa air untuk keperluan di rumah.
“Karena jauhnya jarak yang harus kami tempuh untuk mengambil air di pagi hari, kadang kami menjadi terlambat saat tiba di sekolah,” sambung Kevin.
Namun, kisah sulit itu kini tak lagi mereka jalani. Dengan adanya sarana perpipaan dengan sistem gravitasi yang dibangun di dekat rumah mereka, Keisa, Kevin, dan anak-anak lainnya di desa tersebut, sekarang menjadi mudah mendapatkan air bersih.
Pembangunan sarana perpipaan air bersih dengan sistem gravitasi dilakukan oleh Plan Indonesia di Kabupaten TTS sejak tahun 2004. Untuk tahun anggaran 2022, Plan Indonesia menyelesaikan pembangunan sarana air bersih di tiga desa. Di desa tempat tinggal Kesia dan teman-temanya, terdapat 361 pemanfaat, sudah termasuk anak dampingan dan keluarga. Sarana air bersih yang dibangun berjarak 1,2 kilometer dari sumber air.
Proyek WASH ini merupakan bagian dari program Child Development and Protection Programme (CDP) atau program pengembangan masyarakat yang dijalankan Plan Indonesia. Selain WASH, dalam CDP terdapat beberapa proyek lain, di antaranya perlindungan anak (Child Protection), dan pendidikan anak usia dini (Early Childhood and Care Development).
Kesia sangat berterima kasih kepada orangtua sponsor melalui Plan Indonesia yang sudah meringankan beban mereka. “Terima kasih banyak untuk orangtua sponsor kami dan juga Plan Indonesia yang sudah membantu. Sekarang kami hanya membuang beberapa langkah di depan rumah untuk mendapatkan air bersih. Kini, kami sudah jarang sekali terlambat sekolah,” pungkas Kesia sembari tersenyum gembira.
Ditulis oleh: Agus Haru │Editor: Muhamad Burhanudin │Foto: Plan Indonesia/Agus Haru