Wanti (17 tahun), sebentar lagi akan duduk di bangku perkuliahan. Ia adalah seorang sponsored child (SC) atau anak yang disponsori Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia).
Belum lama ini, ia menerima kabar gembira tentang kelulusannya dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia merasa sangat bahagia karena satu langkah penting telah ia lewati dalam hidupnya.
Selama ini, Wanti rajin mengikuti kegiatan dan berusaha selalu terlibat dalam program Plan Indonesia yang ada di desanya. Kegiatan terbaru yang ia ikuti adalah Stick and Stone, pelatihan rutin yang dilakukan oleh Plan Indonesia bagi anak-anak yang disponsori, Kegiatan ini mengajarkan anak bagaimana melindungi diri mereka.
“Saya senang ikut pelatihan Stick and Stone. Setelah mengikuti pelatihan, saya jadi tahu kalau kita harus jadi diri sendiri dan percaya akan kemampuan diri sendiri, sehingga kita bisa lebih percaya diri. Saya berkeinginan melakukan kegiatan selanjutnya, yaitu melatih teman-teman dan adik-adik saya di desa, sehingga mereka juga bisa makin percaya diri dan mencintai diri sendiri, seperti saya,” ujarnya.
Sebelumnya, Wanti juga pernah mengikuti pelatihan tentang pentingnya akta kelahiran yang diselenggarakan Plan Indonesia di waktu lalu. Kegiatan ini segaris dengan salah satu mandat utama Plan Indonesia kepada anak yang disponsori, yaitu memastikan bahwa mereka memiliki akta kelahiran yang sah.
Menurut Wanti, ia menjadi lebih paham tentang akta kelahiran. “Saya bersyukur karena sudah mempunyai akta kelahiran, sebagai salah satu syarat menjadi penduduk Indonesia yang terdaftar secara resmi,” sebut Wanti.
Selain itu, ada banyak kegiatan yang Wanti lakukan bersama Plan Indonesia. Keluarga Wanti tergabung dalam kegiatan proyek Green Skill atau pelatihan agrikultur hijau di desanya. Orangtuanya tergabung dalam kelompok tani yang dibentuk program tersebut. Meski tidak terlibat langsung, Wanti merasakan manfaat yang luar biasa dari program Green Skill. Menurutnya keadaan ekonomi keluarganya terbantu dengan sistim bertani yang ramah lingkungan.
Secara garis besar, Wanti mengatakan, ia sangat bersyukur karena mendapatkan kesempatan menjadi anak SC dan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Plan Indonesia. “Saya banyak mendapatkan teman baru yang berasal dari desa lain. Selain itu, saya juga mendapat banyak ilmu dan pemahaman yang baru,” ujarnya.
Ketika di tanya tentang cita–citanya, Wanti menjawab kalau ia ingin menjadi seorang polisi perempuan atau pramugari. “Kalau, bisa nanti saya ingin lanjut di sekolah penerbangan. Saya ingin menjadi pramugari,” ujar Wanti. Untuk mendukung mimpinya, selama sekolah ia memperlancar kemampuan Bahasa Inggrisnya, sehingga sekarang ia cukup lancar ketika diminta untuk memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris.
Ditulis Oleh: Stela Musi | Editor: Masajeng Rahmiasri