Pengetahuan tentang bencana di sekolah merupakan hal yang wajib diketahui oleh warga sekolah,baik itu pelajar, guru maupun orang tua. Di Kabupaten Negekeo, hingga tahun 2022 Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) sudah melakukan pengkajian pengurangan risiko bencana pada 48 sekolah yang di mulai sejak tahun 2017. Untuk tahun anggaran 2022 sendiri atas kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo, Plan Indonesia sudah menjangkau 12 sekolah.

Kegiatan yang biasa dikenal dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ini dimulai dari kegiatan pelatihan untuk pelatih dalam hal ini yang mejadi pesertanya adalah perwakilan guru dan komite sekolah. Selanjutnya perwakilan guru dan komite menindaklanjuti dengan pelatihan dan mengkaji risiko bencana di sekolah masing-masing. Pelatihan dan pengkajian tersebut dimulai dari pemetaan lokasi sekolah, sejarah bencana, mengidentifikasi jenis bencana yang sering terjadi dan karakter ancaman, dilanjutkan dengan mengkaji potensi yang ada di sekolah dan diakhiri dengan perengkingan ancaman.
Siva (8 tahun), adalah salah seorang anak yang sangat aktif dalam kegiatan pelatihan dan pengkajian risiko bencana di sekolahnya. Anak yang duduk di kelas III sekolah dasar ini, tidak pernah malu, dan juga tidak canggung dengan orangtua, guru, perwakilan komite dan kakak-kakak kelasnya yang tergabung dalam pelatihan. Siva paling sering mewakili teman-teman kelompoknya memperesentasikan hasil diskusi mereka.
Saat ditanya apa saja yang ia pelajari dalam pelatihan dan kajian pengurangan risiko bencana di sekolah dan bagaimana perasaannya, ia menjawab dengan lugas dan menyampaikan kalau Siva dan teman-temannya senang mendapatkan pengetahuan baru tentang bencana. “Kami melakukan pemetaan lokasi sekolah, belajar sejarah bencana, jenis bencana yang sering terjadi. Senang dengan kegiatan ini, kami dapat ilmu baru,” kata Siva.

Di penghujung kegiatan, fasilitator dalam hal ini perwakilan guru yang sudah mendapatkan pelatihan sebagai pelatih memimpin diskusi terkait perengkingan ancaman dari hasil kajian yang sudah disepakati bersama. Hasil perengkingan tersebut berisi beberapa bencana yang sering terjadi dalam beberapa waktu sebelumnya dan selanjutnya menjadi acuan dalam melakukan mitigasi terhadap risiko yang bakal terjadi jika terjadi bencana.
Ditulis oleh: Agus Haru │Editor: Intan Cinditiara