Summary:
Plan Indonesia terus bergerak untuk membantu para penyintas badai siklon tropis Seroja di Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Senin, 5 April 2021
Plan Indonesia Bergerak Cepat Salurkan Bantuan bagi Sahabat di Lembata, Nusa Tenggara Timur
Serangkaian bencana, mulai dari banjir bandang, tanah longsor, hingga badai tropis menimpa provinsi Nusa Tenggara Timur sejak Sabtu (3/4). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, adanya dua bibit siklon tropis juga dapat memicu cuaca ekstrem di wilayah tersebut hingga Jumat (9/4) mendatang, dengan risiko banjir bandang yang kembali diumumkan untuk Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Timor Tengah Utara, dan Timor Tengah Selatan.
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) yang bekerja di Kabupaten Lembata sejak 2006 mencatat bahwa setidaknya ada sekitar 2.227 dari 10 ribuan anak dampingan (1.186 anak perempuan dan 1.041 anak laki-laki) beserta keluarganya yang terkena imbas dari rangkaian bencana ini.
Menanggapi situasi tersebut, Plan Indonesia bergerak melakukan kaji cepat kebutuhan (rapid need assessment) untuk memetakan bantuan bagi anak dan keluarga terdampak mulai Senin (5/4) hingga Rabu (7/4).
Tak hanya memetakan kaji cepat kebutuhan selama beberapa hari ke depan, tim lapangan Plan Indonesia juga telah mulai memberikan bantuan awal kepada penyintas. Bantuan yang sudah tersalurkan di antaranya 105 paket hunian darurat (emergency shelter tool kit) berupa tikar dan selimut, juga 30 paket manajemen kebersihan menstruasi (menstrual hygiene management kit) yang dibagikan pada Minggu (4/4) kepada warga. Bantuan ini disalurkan dengan memperhatikan protokol kesehatan pandemik COVID-19, demi menjaga kesehatan masyarakat dan juga petugas kemanusiaan setempat.
Sahabat, mari terus mendoakan agar bencana ini segera berlalu. Semoga, kawan-kawan kita di Nusa Tenggara Timur bisa segera berkumpul dengan keluarga mereka dalam keadaan sehat dan selamat.
Update: Selasa, 6 April 2021
Beberapa anak dampingan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) turut menjadi korban dalam bencana ini. Berdasarkan keterangan tim tanggap darurat Plan Indonesia di Lembata, NTT, pada Selasa (6/4), sembilan orang anak dampingan dinyatakan meninggal dunia, sementara enam orang lainnya luka-luka. Kemudian, sebanyak 1.027 dari total sekitar 10 ribu anak dampingan Plan Indonesia di Lembata dinyatakan harus mengungsi akibat bencana tersebut.
Seluruh keluarga Yayasan Plan International Indonesia turut berduka atas berpulangnya anak-anak kami tercinta dan keluarga yang kami kasihi dalam bencana banjir dan tanah longsor di Flores Timur dan Lembata. Semoga amal ibadah yang terkasih diterima di sisi Tuhan YME, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Update: Rabu, 7 April 2021
Sampai hari Rabu, 7 April 2021, Plan Indonesia mendistribusikan 144 paket hunian darurat (emergency shelter tool kit) berupa tikar dan selimut, juga 30 paket higiene dan manajemen kebersihan menstruasi (handuk, pakian dalam, pembalut, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan sisir) yang dibagikan pada 2 lokasi pengungsian di Lembata.
Update: Kamis, 8 April 2021
Ervin, salah satu anak perempuan penyintas banjir bandang di Lembata, bercerita mengenai kondisinya saat malam tiba. Harapnya, ia segera punya selimut dan alas tidur agar tidak kedinginan lagi. Namun, Ervin tetap berusaha optimis dan berupaya untuk menjaga kesehatannya bersama keluarganya.
Update: Jumat, 9 April 2021
Pada Jumat, 9 April 2021, tim Plan Indonesia menyalurkan bantuan kepada 36 keluarga yang mengungsi dari 9 desa di Lembata, Nusa Tenggara Timur. Bantuan masih akan terus diberikan, menyesuaikan dengan hasil akhir dari kaji cepat kebutuhan tim Plan Indonesia dan juga kebutuhan para penyintas di lapangan.
Selain itu, kami terus mengajak Sahabat untuk berdonasi bagi para penyintas badai siklon tropis Seroja di Lembata. Bantuan Anda akan digunakan membantu para penyintas, khususnya anak-anak dan keluarga mereka di pengungsian.
Simak kisah Irvan:
Banjir bandang dan tanah longsor di Lembata, Nusa Tenggara Timur, menghanyutkan kursi roda Irvan. Bukan hanya kursi roda yang membantu mobilitasnya yang hanyut, rumah Irvan pun terdampak dan rusak.
Namun, saat ini Irvan dan Mama Samide, dalam kondisi yang sehat dan bernaung di tempat yang lebih aman.
Sahabat, yuk kirim pesan semangat untuk Irvan, Mama Samide dan teman-teman di Lembata. Sahabat juga bisa membantu keluarga, khususnya anak dan kaum muda yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Lembata dengan menyalurkan bantuan melalui kitabisa.com/bantuanlembata