Kupang, 05 April 2020 – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) setelah beberapa waktu lalu, tepatnya 28 Maret 2020 melakukan distribusi bantuan Hygiene Kit atau peralatan kebersihan untuk setidaknya 2623 warga (termasuk anak dan remaja) di area Karet Kuningan, Jakarta. Kini giliran empat kecamatan di Kabupaten Nagekeo mendapatkan kesempatan yang sama, kecamatan tersebut adalah; Kecamatan Keo Tengah, Aesesa, Aesesa Selatan dan Kecamatan Boawae. Kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Plan Indonesia terhadap Pemerintah Indonesia dalam upaya pencegahan pandemik COVID-19 yang sudah menjangkau hampir seluruh wilayah di Indonesia. Sebanyak 21 orang staf Plan Indonesia Flores dibantu oleh Kader Desa dalam kegiatan yang berlangsung pada 1-8 April 2020 dan 13-17 April 2020.

Sejauh ini, sudah terdapat 20 Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Nagekeo, untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) secara keseluruhan sudah ada 661 ODP, Sebanyak 38 sampel masih dalam pemeriksaan di laporatorium Litbang Kemenkes, dan sudah ada 17 hasil yang negatif sedangkan 21 masih menunggu (Pos Kupang Online, 04/04/2020).
Dalam kegiatan ini, tim Plan Indonesia tidak hanya melakukan distribusi peralatan kebersihan, namun juga melakukan penyuluhan tentang pandemik COVID-19, termasuk mengenal gejalanya, cara penularannya, dan cara pencegahannya.
Zuniatmi, Deputy Program Implementation Area Manager Plan Indonesia, mengatakan: “Distribusi Hygiene Kit yang kita lakukan di Kabupaten Nagekeo ini akan menjangkau 6.908 Kepala Keluarga (KK) yang tersebebar di 4 kecamatan dampingan kami”, selain itu terdapat 12.000 Sponsor Child (SC) atau anak asuh Plan Indonesia yang menjadi target distribusi perlengkapan kebersihan.
“Kegiatan distribusi ini dilakukan berpedoman pada Standard Operating Procedure (SOP) yang telah dibuat, sehingga keamanan staf dan juga kader yang ada di wilayah dampingan menjadi prioritas utama.” tambah Zuni. Mulai dari pendataan penerima manfaat, persiapan distribusi, dan saat pelaksaan distribusi hingga kegiatan distribusi selesai. “Saat distribusi misalnya, semua staf Plan dan mitra yang menjadi bagian dari tim distribusi diberikan penjelasan terkait SOP distribusi dalam situasi pandemik COVID-19 dan kode etik Plan Indonesia, misalnya; harus memilih lokasi distribusi di titik yang aman, memberikan informasi kepada Pemerintah Desa (Pemdes) dan kader tentang tujuan, proses dan jumlah material yang akan dibagikan, pungkas Zuni.
Ketika selesai distribusi, tim segera kembali ke kantor perwakilan Plan Indonesia dengan terlebih dahulu harus melakukan cuci tangan pakai sabun dan memasang alat pelindug diri standar, memastikan seluruh dokumen distribusi (daftar tanda terima pemanfaat, form mekanisme umpan balik dan peralatan lainnya) dibawa kembali, dan diakhiri dengan proses disinfektan kendaraan sebelum masuk dan proses ini harus menggunakan alat pelindung diri standar seperti masker, sarung tangan latex dan hand sanitizer.