Laporan TahunanMelalui laporan tahunan, Plan Indonesia berupaya untuk menyampaikan pencapaian, ungkapan terima kasih bagi seluruh mitra kami, serta bentuk transparansi kami kepada seluruh pendukung kami.
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) merupakan bagian dari Plan International yang didirikan oleh seorang Jurnalis berkebangsaan Inggris, John Langdon-Davies dan pekerja kemanusiaan, Eric Muggeridge, pada 1937. Tujuan awal Plan International untuk memastikan ketersediaan pangan, akomodasi dan pendidikan bagi anak-anak yang terdampak Perang Saudara Spanyol saat itu. John Langdon-Davies kemudian mengembangkan inisiatif sponsor kemanusiaan melalui pendekatan personal antara seorang anak dan seorang donatur. Model sponsor ini memposisikan anak sebagai fokus utama yang dijalankan oleh Plan International sampai sekarang.
Plan International telah berkembang menjadi organisasi global yang beroperasi aktif di 75 negara, termasuk Indonesia, yang visinya saat ini untuk memajukan hak-hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
Di Indonesia, Plan International pertama kali beroperasi pada 1969 yang dikenal dengan ‘Yayasan Foster Parents Plan Inc’ atau ‘Plan International Indonesia’. Pusat kegiatan kami saat itu adalah di Kota Yogyakarta atas permintaan Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana IX, dengan misi melindungi hak anak-anak terlantar.
Seiring berjalannya waktu, kami melebarkan jangkauan kegiatan ke 7 provinsi lain, mulai Bali (1972), Sulawesi Selatan (1978), Nusa Tenggara Timur (1986), Nusa Tenggara Barat (1989), Jawa Tengah (1990), Jawa Timur (1994), hingga Jawa Barat (1997).
Kantor perwakilan kami awalnya berlokasi di Kota Bogor pada 1997, dan sejak 2005 berlokasi di DKI Jakarta.
Pada 2016, kami memulai transformasi menjadi lembaga nasional, dan resmi berdiri sebagai ‘Yayasan Plan International Indonesia’ pada Juni 2017. Peluncuran dan promosi nama baru kami yang kini dikenal dengan ‘Plan Indonesia’ terlaksana pada 21 Maret 2018.
Sejak itu, kami dikenal dengan nama ‘Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)’ yang masih terafiliasi dengan Plan International.
VISI
Kami bekerja untuk memastikan pemenuhan hak-hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
MISI
Memberdayakan anak, kaum muda, dan masyarakat agar mampu menciptakan perubahan mendasar untuk mengatasi akar penyebab diskriminasi terhadap anak perempuan, eksklusi, dan kerentanan.
Mendorong perubahan pada tatanan praktis dan kebijakan di tingkat lokal, nasional, dan global melalui pengaruh, pengalaman, dan pengetahuan tentang kenyataan yang dihadapi oleh anak-anak.
Meningkatkan kapasitas anak, kaum muda, dan masyarakat agar siap dan tanggap terhadap situasi krisis dan mampu mengatasi kesulitan.
Mendukung tumbuh kembang anak secara aman dan maksimal sejak dari lahir hingga dewasa.
NILAI-NILAI ORGANISASI
Kami bekerja untuk memajukan pemenuhan hak-hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
Kami percaya dengan kolaborasi, kita dapat menciptakan dunia yang adil dan setara; sebuah dunia yang bebas dari segala bentuk kekerasan di mana anak dan kaum muda perempuan mendapatkan kuasa yang setara, kebebasan berpendapat dan keterwakilan yang setara.
Tim Leadership
Dini Widiastuti
Profil Bio
Dini Widiastuti,
Executive Director Plan Indonesia
Dini adalah seorang profesional pembangunan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun mengelola program pembangunan dan kemanusiaan di Indonesia dan sejumlah negara lain di Asia. Dia adalah advokat dan juru kampanye untuk keadilan sosial dan gender. Pengalamannya mulai dari sektor tata pemerintahan hingga pemberdayaan ekonomi kaum muda dan gender. Dini memberikan keahlian kepemimpinan dan manajemen strategis, memfasilitasi dialog, dan secara aktif membangun kapasitas pemimpin masyarakat sipil dan pembuat perubahan di masa depan.
Sejak awal 2018, dia memimpin Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), sebuah organisasi yang mempromosikan pemenuhan hak dan kesetaraan anak-anak khususnya perempuan. Selama tiga tahun terakhir, Dini memimpin transformasi Plan Indonesia menjadi organisasi hak anak terkemuka yang berfokus pada isu-isu terkait kesetaraan gender dan pengembangan kaum muda. Sebelumnya Dini adalah Direktur Koalisi Bisnis Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan dan Direktur Program Keadilan Ekonomi di Oxfam Indonesia. Dia juga merupakan penerima beasiswa Chevening yang meraih gelar master dari School of Oriental and African Studies, London, Inggris, dan seorang senior di bidang Public Service di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Romatio Wulandari
Profil Bio
Romatio Wulandari,
Programme Director Plan Indonesia
Romatio Wulandari (Wulan) adalah seorang profesional di bidang pembangunan dengan 20 tahun pengalaman mengelola berbagai proyek / program pembangunan dan kemanusiaan di seluruh Indonesia. Dia memiliki keahlian dalam manajemen proyek / program, dan dialog kebijakan / advokasi, dan juga aktif terlibat dalam program pendampingan pro bono, baik di tingkat nasional maupun daerah. Wulan memiliki passion seputar pemenuhan hak-hak perempuan dan anak perempuan. Sejak pertengahan 2020, ia memimpin Departemen Program di Yayasan Plan International Indonesia (YPII), dan peran utamanya adalah mengawasi kualitas pengembangan, implementasi, pembelajaran program, serta manajemen sponsorship.
Linda Sukandar
Profil Bio
Linda Sukandar,
Resource Mobilization Director Plan Indonesia
Linda Sukandar telah menggeluti bidang fundraising/ penggalangan dana selama 15 tahun. Dia memulai kariernya dengan bergabung di WWF-Indonesia selama tujuh tahun, kemudian menjabat sebagai Fund Development and Communications Director di SOS Children's Villages Indonesia. Sekarang dia menjabat sebagai Direktur Resource Mobilization di Yayasan Plan International Indonesia.
Selama berkarir di bidang fundraising, Linda berkontribusi dalam pengembangan dunia filantropi Indonesia, khususnya dalam mengembangkan metode penggalangan dana publik yang profesional, transparan, akuntabel, dan "donor-centric" melalui berbagai mekanisme penggalangan dana seperti Face-to-Face Fundraising, Digital Fundraising, Corporate Fundraising, dan juga melalui berbagai inisiatif acara amal yang melibatkan masyarakat.
Nazla Mariza
Profil Bio
Nazla Mariza,
Influencing Director Plan Indonesia
Nazla saat ini menjabat sebagai Direktur Influencing Plan Indonesia. Dia memiliki pengalaman lebih dari 17 tahun bekerja di berbagai LSM internasional dan think tank seperti WWF, Oxfam, Transformasi di Indonesia dan Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC. Ia adalah seorang professional di bidang analisis kebijakan, advokasi, kampanye strategis, dan komunikasi.
Nazla memperoleh gelar master dari Institute of Development Studies, University of Sussex di Inggris, didanai oleh Beasiswa Chevening. Dia juga seorang Humphrey Fellow, bagian dari Skema Beasiswa Fulbright. Nazla memperoleh Certificate of Advanced Study in Public Policy and Public Administration dari Maxwell School of Citizenship and Public Affairs, Syracuse University, New York, USA. Selain itu, dia memperoleh Sertifikat Pendidikan Eksekutif dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore dan gelar Sarjana dari Universitas Indonesia.
Stefanus Aryawan
Profil Bio
Stefanus Aryawan,
Operations Director Plan Indonesia
Stefanus adalah seorang profesional dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, baik di organisasi bisnis maupun non-pemerintah. Pada Januari 2020, dia ditunjuk sebagai Direktur Operations Yayasan Plan International Indonesia. Selama 2,5 tahun terakhir, ia bekerja sama dengan timnya untuk membawa operasi berfungsi dengan baik selama pandemi Covid-19 dengan memodifikasi proses, prosedur, dan kebijakan serta mempercepat pemberdayaan teknologi.
Sebelum menjabat di Yayasan Plan International Indonesia, beliau adalah Direktur Pengembangan untuk The Nature Conservancy (Indonesia) dan Chief Finance Officer untuk Putera Sampoerna Foundation. Beliau juga memiliki pengalaman di dunia bisnis dengan posisi manajemen di beberapa perusahaan di Indonesia.
Dewan Pembina
Prof. Fasli Jalal
Profil Bio
Prof. Fasli Jalal,
Ketua Dewan Pembina Yayasan
Fasli Jalal adalah Wakil Menteri Pendidikan untuk periode 2010 hingga 2011. Setelah itu ia ditunjuk untuk memimpin Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2013. Ia juga menulis dan menyunting beberapa buku dan artikel ilmiah. Salah satu karyanya adalah Strategi Pemberantasan Kemiskinan Berbasis Peningkatan Kapasitas Keluarga Miskin.
Fasli kini terlibat dan menjadi salah satu inisiator Kawal Pendidikan, sebuah gerakan sipil yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Beliau telah menerima Work of Excellence Award dari Bank Dunia pada tahun 2011, serta Satyalancana Wira Karya dan Satyalancana Wira Setia Award dari pemerintah Indonesia pada tahun 1996 dan 1997.
I Putu Martasunu Kamayana, MBA
Profil Bio
I Putu Martasunu Kamayana, MBA,
Anggota Dewan Pembina Yayasan
Pensiun dari ADB pada Mei 2014 setelah lebih dari 18 tahun bertugas. Dalam tugas terakhirnya, ia mempelopori keterlibatan kembali ADB dengan Gubernur Myanmar, sebagai perwakilan pertamanya dan mendirikan misi residen pertama ADB di Myanmar. Sebelum di Myanmar, ia menjabat sebagai Country Director ADB di Kamboja dan Deputy Country Director di Vietnam dan Bangladesh. Tugas sebelumnya termasuk merumuskan dan memantau implementasi strategi negara ADB dan program bantuan di Kazakhstan dan Turkmenistan. Dia bertugas di departemen lain di ADB HQ di Manila, dalam pengadaan kelembagaan dan layanan administrasi, dan anggaran departemen internal dan manajemen personalia. Sebelum bergabung dengan ADB, ia bertugas selama 9 tahun di UNDP baik di kantor lapangan Bangladesh maupun Indonesia, dan di kantor pusat New York dengan tanggung jawab mulai dari perencanaan dan pelaksanaan bantuan teknis dalam kerja sama regional, infrastruktur transportasi dan energi, pembangunan perkotaan dan sektor tata kelola, hingga pemantauan program dan mengepalai bagian keuangan dan administrasi dari salah satu kantor lapangan terbesar UNDP. Setelah 5 tahun pengalaman profesional sebagai arsitek di Amerika Serikat, ia kembali ke Indonesia pada tahun 1982 di mana ia terlibat dalam perencanaan sebuah kota baru di sebuah pulau yang berdekatan dengan Singapura, meningkatkan praktik manajemen di sebuah arsitektur nasional yang mapan dan perusahaan konsultan teknik. Sejak pensiun, ia telah melakukan tugas konsultasi singkat sebagai penasihat pengembang real estat lokal yang berbasis di Mandalay, Myanmar pada pertengahan hingga akhir 2014 dan pada tahun 2016 sebagai pemimpin tim/spesialis kerja sama regional untuk proyek bantuan teknis yang dibiayai ADB untuk mempersiapkan proyek MFF yang kompleks di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang Republik Rakyat Tiongkok. Sejak Maret 2019, ia terlibat sebagai ketua tim konsultan yang menyiapkan proposal proyek ADB untuk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk membangun mekanisme pembiayaan hijau guna mengkatalisasi sumber daya sektor swasta guna membantu memenuhi kebutuhan investasi infrastruktur berkelanjutan Indonesia dan komitmennya terhadap SDGs dan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim (COP21).
GKR Mangkubumi
Profil Bio
GKR Mangkubumi,
Anggota Dewan Pembina Yayasan
Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi (kemudian dikenal sebagai Gusti Kanjeng Ratu Pembayun) adalah anak pertama dan putri Sultan Hamengku Buwono X dari Yogyakarta dan permaisurinya, Ratu Hemas. Pada 5 Mei 2015, ia dinobatkan sebagai Putri Mahkota oleh ayahnya.
GKR Mangkubumi adalah seorang aktivis di bidang sosial terutama dalam bidang konservasi dan gerakan untuk pendidikan kaum muda. Selain terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, Putri Mangkubumi juga menjabat di beberapa posisi di sejumlah sektor perusahaan.
Baru-baru ini, GKR Mangkubumi menerima gelar doktor terhormat dari Northern Illinois University.
Bhagyashri Dengle
Profil Bio
Bhagyashri Dengle,
Anggota Dewan Pembina Yayasan
Bhagyashri memimpin Global Hub di Kawasan Asia Pasifik dan fungsi global baru Kebijakan dan Praktik. Bhagyashri telah mendorong transformasi ke depan di kawasan ini, mendefinisikan kembali proposisi nilai dan strateginya.
Bhagyashri mencintai Plan International. Dia telah bergabung dengan Plan International selama lebih dari 30 tahun. Sebelum mengambil perannya saat ini, Bhagyashri adalah Direktur Eksekutif Plan India, posisi yang telah dipegangnya sejak 2004. Dia secara signifikan menumbuhkan jangkauan, skala, dan dampak Plan India pada anak perempuan. Sebelum bergabung dengan Plan India, ia mengarahkan inisiatif advokasi tingkat nasional yang mencakup lebih dari 500 organisasi dan jaringan aktif kaum muda dari seluruh India untuk berhasil mempengaruhi kebijakan kesehatan nasional untuk memiliki layanan kesehatan dan hak seksual dan reproduksi yang ramah remaja.
Bhagyashri memulai karirnya sebagai pekerja sosial untuk Community Aid and Sponsorship Programme (CASP), bekerja di beberapa komunitas paling kurang mampu di daerah kumuh terbesar di Delhi. Beliau menjadi Direktur Eksekutif bersama CASP sebelum bergabung dengan Plan International.
Dr Kus Hardjanti SpPA
Profil Bio
Dr Kus Hardjanti SpPA,
Anggota Dewan Pembina Yayasan
Dr Kus adalah seorang dokter medis dengan spesialisasi dalam Patologi Anatomi/Bedah. Dia memiliki sekitar 40 tahun pengalaman kerja yang beragam dengan lembaga multilateral, pemerintah, LSM, dan sektor swasta. Selama 15 tahun, sampai ia pensiun pada usia 60, ia adalah staf internasional di Kantor Pusat Bank Pembangunan Asia (ADB) di Manila, sebagai Spesialis Kesehatan, Spesialis LSM, dan Spesialis Evaluasi Utama.Setelah pensiun, dia adalah konsultan internasional, dan saat ini sedang mengevaluasi proyek Bantuan Teknis untuk Intervensi Satu Kesehatan di Asia dan Pasifik. Dia juga salah satu pendiri South East Asia (SEA) Junction. Sebelum bekerja di ADB, beliau adalah (i) Dokter/Ahli Patologi, sebagai Kepala Divisi Imunopatologi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto; (ii) Direktur Eksekutif Indonesian Planned Parenthood Association;Â (iii) Wakil Ketua Forum LSM Indonesia-Kanada; (iv) Penasihat kementerian dan lembaga di berbagai negara untuk Kesehatan, program kependudukan, pengurangan kemiskinan, perlindungan sosial, dan gizi; (v) Koordinator Proyek Khusus di ICOMP di Kuala Lumpur untuk meningkatkan kualitas Perawatan Kesehatan Primer di negara-negara berkembang; (vi) Konsultan Bank Dunia tentang pengembangan dan reformasi sumber daya manusia Kementerian Kesehatan Indonesia; (vii) Konsultan IPPF untuk Kesehatan Reproduksi dan Perempuan dalam Pembangunan di Vietnam; (viii) Penasihat Hellen Keller International dan Marie Stoppes Foundation; dan (ix) lainnya.
J.V.R. Prasada Rao
Profil Bio
J.V.R. Prasada Rao,
Ex-Officio Dewan Pembina Yayasan
Mantan Sekretaris Kesehatan, Pemerintah India, J.V.R. Prasada Rao bekerja secara ekstensif di sektor kesehatan selama dan setelah pensiun dari Pemerintah pada tahun 2004. Dia diangkat sebagai Direktur Organisasi Pengendalian AIDS Nasional (NACO) dan Sekretaris Tambahan di Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga pada tahun 1997 untuk mengendalikan epidemi AIDS. Selama lima tahun berikutnya, Prasada Rao memimpin organisasi dalam respons yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan keterlibatan multi pemangku kepentingan. Dari tahun 2002 hingga 2004 ia menjabat sebagai Sekretaris di Kementerian Kesehatan & FW dan berperan penting dalam mengeluarkan kebijakan kesehatan nasional dan kebijakan pengendalian AIDS nasional pada tahun 2002.
Prasada Rao bekerja sebagai Direktur Regional UNAIDS, program gabungan PBB untuk pengendalian AIDS pada bulan Desember 2004. Selama lima tahun itu ia memimpin tanggapan PBB terhadap AIDS di negara-negara Asia Pasifik menggunakan pengalamannya dari program nasional India, yang terbesar di kawasan ini. Dia memprakarsai dua komisi independen tentang AIDS untuk secara kritis melihat dinamika epidemi dan implikasi sosial ekonominya terhadap wilayah tersebut. Dia memprakarsai beberapa langkah desentralisasi kerja ke negara-negara dan mobilisasi sumber daya untuk program-program.
Sekembalinya dari Bangkok, Prasada Rao ditunjuk sebagai Utusan Khusus AIDS untuk kawasan Asia Pasifik oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon. Dia berinteraksi erat dengan para pemimpin politik termasuk Presiden dan Perdana Menteri negara-negara di kawasan itu untuk memprioritaskan pengendalian AIDS dalam rencana dan strategi nasional. Dia memfasilitasi diskusi tentang dimasukkannya eliminasi AIDS sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) untuk tahun 2030 yang akhirnya diadopsi dalam deklarasi UNGA tentang SDGs pada tahun 2015.Dia juga berfungsi sebagai Sekretaris Komisaris Komisi Global tentang HIV dan Hukum yang diprakarsai oleh UNDP.
Nita Ruslim
Profil Bio
Nita Ruslim,
Anggota Dewan Pembina Yayasan
Nita Ruslim memiliki karier yang panjang sebagai Auditor. Ia bergabung dengan PwC Indonesia pada September 1991 sebagai Junior Auditor. Pada 1993 sampai 1995, ia diperbantukan di PwC Australia, Kantor Sydney, sebagai Auditor Senior. Tugas utamanya yakni merencanakan, mengawasi, dan melaksanakan audit atas laporan keuangan, sesuai dengan standar audit dan akuntansi yang berlaku di masing-masing negara.
Sekembalinya Nita ke PwC Indonesia pada 1995, ia menjabat sebagai Asisten Manajer Audit. Pada 2005, Nita diterima sebagai Partner hingga pensiun dini pada akhir Agustus 2020.
Sarjunani
Profil Bio
Sarjunani,
Anggota Dewan Pembina Yayasan
Sarjunani adalah seorang profesional perencana pengembangan sumber daya manusia yang berdedikasi, dan bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, dalam merumuskan kebijakan dan perencanaan program pemerintah tahunan.
Sarjunani juga berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif secara inklusif, dengan kebijakan afirmasi bagi perempuan, anak perempuan, masyarakat miskin, dan penyandang disabilitas.
Sarjunani menjabat sebagai Deputi Menteri Sumber Daya Manusia selama hampir 9 tahun (Januari 2007-Oktober 2015), di mana beliau berhasil mengkoordinasikan kementerian dan lembaga pemerintah yang menjadi mitranya, dengan kepemimpinan dan manajemen yang kuat dan strategis untuk memastikan bahwa seluruh kebijakan dan program pengembangan sumber daya manusia diimplementasikan sesuai dengan rencana nasional.
Dalam menjalankan perannya sebagai Wakil Menteri, Sarjunani juga bekerja sama dengan mitra pembangunan bilateral dan multilateral, akademisi, dan LSM untuk memastikan kolaborasi strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, serta menjadi focal point pemberdayaan gender, hak anak, dan masalah kependudukan yang setiap tahun melaporkan kepada PBB, tentang status anak dan ibu, pemberdayaan perempuan, an pengarusutamaan gender, serta keluarga berencana termasuk kehamilan remaja.
Sarjunani juga menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Nasional MDGs dan bertanggung jawab langsung untuk mencapai target MDGs pada tahun 2015. Pada tahun 2011 hingga 2016, Sekretaris Jenderal PBB menunjuk beliau secara langsung sebagai salah satu dari 25 anggota Scaling Up Nutrition Movement Lead Group untuk mengkoordinasikan 55 negara yang terlibat dalam gerakan global untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting dan memperkenalkan intervensi multisektoral Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah stunting pada balita.
Sejak tahun 2016-2021, Sarjunani juga menjabat sebagai Koordinator Tenaga Ahli Nasional Sekretariat SDGs Nasional yang ditugaskan oleh Presiden RI untuk berkantor di Bappenas, dengan semangat, kepemimpinan dan manajemen yang lincah, beliau memfasilitasi pembentukan Sekretariat Nasional dan berkoordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait, semua pemerintah daerah, universitas dengan Pusat SDGs mereka, LSM dan sektor swasta untuk mengarusutamakan SDGs secara inklusif dalam rencana mereka dan membina keterlibatan LSM, sektor swasta, termasuk sektor keuangan yang berkelanjutan, untuk mencapai semua target SDGs secara inklusif pada tahun 2030.
Dengan pengalamannya yang panjang sebagai perencana pembangunan nasional dan minatnya dalam pengembangan sumber daya manusia, pada tahun 2022, ia membantu Bappenas untuk merumuskan rencana jangka panjang transformasi sumber daya manusia yang produktif sebagai fondasi untuk menjadi salah satu negara berpenghasilan tinggi saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya pada tahun 2045.
Selain itu, Sarjunani telah terlibat dalam berbagai organisasi, antara lain sebagai anggota dewan National Science Fund Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia sejak tahun 2016, Ikatan Ahli Kependudukan Indonesia (2014-2017), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (2014-2019), Pusat Kajian dan Advokasi untuk Perlindungan dan Kesejahteraan Anak Universitas Indonesia (2018-2021), serta salah satu pendiri Institut Gizi Indonesia dan Koalisi Indonesia untuk Fortifikasi.
Sarjunani juga seorang analis, penulis, dan editor utama berbagai laporan tentang pendidikan, gender, gizi termasuk stunting pada balita, perkembangan anak usia dini, MDGs, dan SDGs. Beliau meraih gelar Master Sosiologi dari Duke University, Amerika Serikat dan mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan dan manajemen di Amerika Serikat, Australia, Thailand, Belanda, Jerman, dan Singapura.
Dewan Pengawas
DRS. F. Supriyanto
Profil Bio
DRS. F. Supriyanto,
Ketua Dewan Pengawas Yayasan
Drs. F. Supriyanto memiliki pengalaman 6 tahun dalam bidang manajemen di Indonesia dan 25 tahun di internasional dalam manajemen eksekutif Plan International di Indonesia, Filipina, Vietnam, Ethiopia, kembali ke Filipina, Mali, Kamboja dan saat ini di Sri Lanka, sejak 2015; Tanggung jawab utama termasuk memimpin, mengarahkan Tim Manajemen Negara (CMT), dan bertanggung jawab atas operasi negara secara keseluruhan. Ia menerima Medal of Development dari Presiden Republik Vietnam di Hanoi pada tanggal 8 September 1998, medal of development dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Ethiopia pada tanggal 22 Mei 2001 dan Development Medals dari Beberapa Kementerian – Kamboja dan Sri Lanka pada 2015 hingga mengundurkan diri pada 2017. Tanggung jawab utama termasuk memimpin, mengarahkan Tim Manajemen Negara (CMT), dan bertanggung jawab atas operasi negara secara keseluruhan.
Herwan Ng
Profil Bio
Herwan Ng,
Anggota Dewan Pengawas Yayasan
Herwan memiliki lebih dari 25+ tahun pengalaman gabungan di bidang keuangan, tata kelola perusahaan, pengembangan bisnis, dan strategi. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen &; Ketua Komite Audit di Hewlett Packard Finance Indonesia, Senior Advisor di Grant Thornton Indonesia dan anggota komite independen di beberapa perusahaan publik. Iajuga menjadi sukarelawan sebagai anggota Dewan Penasihat di Habitat for Humanity Indonesia, Penasihat di BenihBaik.com, Wakil Sekretaris Jenderal di CFO Club Indonesia, dan anggota Komite Penasihat & mantan Ketua CPA Australia Indonesia.
Dia adalah Managing Director di AWR Lloyd hingga 2020, sebuah konsultan strategi butik dan firma penasihat M&A. Sebelum itu, ia menghabiskan 14 tahun sebagai Direktur Keuangan dan CFO Rio Tinto Indonesia, sebuah kantor negara yang didirikan untuk mewakili dan mengelola aset pertambangan Rio Tinto di Indonesia. Sebelum Rio Tinto, ia bekerja di PwC di Indonesia dan Belanda selama 10 tahun.
Herwan meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Tarumanagara dan gelar master di bidang administrasi bisnis dari Edinburgh Business School, Heriot Watt University. Dia juga telah menyelesaikan program sertifikasi profesional di bidang akuntansi, audit, treasury, manajemen proyek dan manajemen risiko.
Marta Muslin
Profil Bio
Marta Muslin,
Anggota Dewan Pengawas
Pengalaman 10 tahun dalam perencanaan kebijakan pengelolaan limbah; Wakil Manajer Indonesia Waste Platform (asosiasi pemangku kepentingan nasional yang dimiliki bersama dalam masalah pengelolaan sampah); Direktur Pelaksana ME Tourism Consulting di NTT; Manajer Proyek Komunitas di Wicked Diving; memanfaatkan pelatihan DANIDA tentang Advokasi Kebijakan Publik 2019, pelatihan kepemimpinan pengunjung internasional di AS 2017, Australia Awards for Tourism sustainable growth 2016.
Youth Advisory Panel (YAP)
Dalam menjalankan misinya, Plan Indonesia melibatkan dan berkolaborasi dengan kaum muda. Karenanya, kami membentuk Youth Advisory Panel (YAP) sebagai wujud komitmen dalam memastikan partisipasi bermakna kaum muda dalam tata kelola dan manajemen lembaga.
YAP terdiri dari kelompok kaum muda berusia dari 17 hingga 24 yang mewakili tiga Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, dimana kami bekerja untuk mendukung anak sponsor, serta beberapa anggota YAP di tingkat nasional. YAP berperan untuk memberikan masukan dan gagasan berperspektif kaum muda.
Daftar Nama Seluruh Anggota YAP
Berikut adalah nama-nama anggota Youth Advisory Panel (YAP) 2021/2022 yang merupakan perwakilan kaum muda dari wilayah implementasi program di Nusa Tenggara Timur dan wilayah kantor pusat Plan Indonesia di DKI Jakarta.
Aditya Putra Sutarli | YAP Jakarta
Alfons Daniel Sonlay | YAP Flores
Anita Nuraeni Putri | YAP Jakarta
Aprilia Resdini | YAP Jakarta
Berliana Tiara Nikita Benu | YAP Flores
Chindy Ahia Pricilia Benu | YAP Flores
Elvita Trisnawati | YAP Jakarta
Endrinayla Rafa Amanda | YAP Jakarta
Ferny Prayitno | YAP Jakarta
Gema Galgani S.Maing | YAP Lembata
Helda Valentina Sorongan | YAP Flores
Heri Febriansyah | YAP Jakarta
Khusnul Khotimah | YAP Jakarta
Maria Marice Jari | YAP Lembata
Maria Paskalia Wulandike Making | YAP Lembata
Maria Rosa Dalima | YAP Lembata
Matica Arwaji Nubatonis | YAP Flores
Maya Kornelia Musa | YAP Jakarta
Mutiara Anugrah Selan | YAP Flores
Nurce Liem | YAP Flores
Priska Stefani Bako | YAP Flores
Reflia Kurnia Fitri | YAP Jakarta
Thammy Putri Siwang Manobe | YAP Flores
Yuliana P Lagaor | YAP Lembata
Yuntho Talan | YAP Flores
Penghargaan
Plan Indonesia mendapat penghargaan dari BKKBN atas kerja sama dalam program Menolong Anak Sejahtera Melalui Informasi Interaktif Terarah (MASMIRAH), yang diimplementasikan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Plan Indonesia mendapat penghargaan dari Komisi Informasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai lembaga swadaya masyarakat yang turut serta dalam membangun keterbukaan informasi badan publik 2022.