Plan Indonesia meraih penghargaan Terbaik Ke-2 untuk kategori Organisasi Masyarakat Sipil di SDGs Action Awards 2023 dari Kementerian PPN/Bappenas RI.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa, di Yogyakarta pada 7 November 2023 kepada Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia.
Penghargaan ini diberikan untuk sebuah inisiatif baik Plan Indonesia bernama Green Skills yang mendorong kepemimpinan perempuan muda di berbagai desa di Timor Tengah Selatan dan Utara untuk menggerakkan pertanian organik yang inovatif dan berkelanjutan.
Green Skills adalah program pemberdayaan petani muda khususnya perempuan muda berusia 18-29 tahun di desa tertinggal untuk mengembangkan kewirausahaan di bidang pertanian organik secara berkelanjutan, di 29 desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kaum muda di perdesaan, khususnya perempuan muda, untuk menjadi petani muda yang memiliki sumber pendapatan dan pekerjaan yang layak melalui pengembangan kewirausahaan di bidang pertanian organik berkelanjutan dengan pemanfaatan lahan tidur di desa (idle land).
Di luar itu, melalui Green Skills, Plan Indonesia juga menargetkan kaum muda perdesaan, terutama perempuan muda, berdaya secara ekonomi di desanya sebagai petani muda yang produktif, terampil dalam mengelola usaha pertanian organik termasuk penggunaan teknologi tepat guna di area yang kering, serta membuka akses terhadap pasar dan pendanaan.
Melalui program Green Skills, Plan Indonesia juga berkontribusi bagi Best Practice terhadap Pencapaian Tujuan Goal SDGs melalui beberapa Pilar.
- Pertama, Pilar Pembangunan Sosial, Goal 5 yaitu Kesetaraan Gender, dan Goal 2 yaitu Tanpa Kelaparan
- Kedua, Pilar Pembangunan Ekonomi, Goal 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan
- Ketiga, Pilar Pembangunan Lingkungan, Goal 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim dan Goal 2 yaitu tanpa Kelaparan dan Goal 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Sejak tahun 2015, program Green Skills telah berhasil melaksanakan program pertanian yang ramah lingkungan menggunakan metode pertanian organik dan irigasi tetes (minim penggunaan air untuk menyesuaikan kondisi area yang kering di NTT), pompa irigasi bertenaga surya, filter air dan benih, bisnis terkait dan/atau bekerja sama dengan produsen lokal, pemasok, dan/ atau pedagang.
Metode pertanian ini selain ramah lingkungan, juga gender transformative. Green Skills telah meningkatkan kepemimpinan, solidaritas dan posisi sosial politik kelompok-kelompok perempuan muda yang termarginalkan khusus perempuan muda di desa yang selama ini belum banyak mendapatkan akses lahan, keterampilan wirausaha maupun partisipasi dalam pembuatan keputusan di desa.
Pelatihan termasuk soft skill (seperti kepercayaan diri, komunikasi, dan keterampilan negosiasi), teknologi pertanian ramah lingkungan, literasi keuangan, membuat rencana usaha, dan akses pasar juga diberikan kepada partisipan program.
Selama implementasi, Plan Indonesia telah membentuk 66 kelompok tani muda di 29 desa di NTT. Setiap kali panen, kelompok-kelompok ini memperoleh pendapatan sekitar 4-8 juta (3 kali panen per tahun), serta mendapat bantuan permodalan dari lembaga keuangan dan dukungan dari pemerintah desa.
Program Green Skills juga melibatkan orang tua, serta bekerja sama erat dengan pemerintah desa dan tokoh adat/gereja untuk mendukung dan mendampingi kelompok Green Skills yang terbentuk.
Program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015 ini telah berhasil menjangkau sebanyak 1.017 orang.
Di tahun fiscal 2021, 50% dari total peserta pelatihan telah berhasil memiliki bisnis sendiri.
Di luar itu, setidaknya 330 pemuda (80% perempuan muda) yang berusia 18-29 tahun menerima pelatihan keterampilan hijau lanjutan dan teknik pertanian (seperti irigasi tetes, penggunaan pestisida organik, dan pembuangan limbah yang aman), dan pelatihan keterampilan hidup (seperti bisnis dan keterampilan pemasaran, membangun kepercayaan diri, keterampilan komunikasi dan negosiasi, dan memahami hak-hak mereka).