Jakarta, 28 Juni 2022 – Partisipasi kaum muda yang bermakna adalah kunci terbentuknya kota yang tangguh, tak terkecuali di DKI Jakarta. Oleh karena itu, sejak tahun 2019, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) didukung oleh Plan International Australia dan Pemerintah Australia, melaksanakan proyek Urban Nexus di DKI Jakarta. Tujuannya, untuk menciptakan kota aman dan tangguh melalui pemberdayaan dan kepemimpinan kaum muda.
Program yang berlangsung tiga tahun tersebut dilaksanakan di dua kawasan DKI Jakarta, yaitu di Kelurahan Klender, Jakarta Timur, dan Kelurahan Krendang, Jakarta Barat. Kedua daerah ini dipilih karena memiliki risiko bencana yang tinggi, khususnya bencana banjir di wilayah Klender dan kebakaran di Krendang.
Setelah tiga tahun, kini tiba masanya Plan Indonesia melakukan serah terima program kepada dua kelurahan di DKI Jakarta yang menjadi area proyek, bersama para pelaksana pemerintah daerah Provinsi DKI Jakarta dan nasional yang terkait. Tujuannya, agar praktik baik yang telah dilaksanakan dan diadopsi melalui Urban Nexus dapat dilanjutkan oleh pemerintah setempat.
“Kami berharap, peningkatan kapasitas kaum muda di Klender dan Krendang tidak berhenti di sini. Kaum muda dari kedua kelurahan ini membutuhkan dukungan yang konsisten dan berkelanjutan, agar mereka dapat memimpin kesiapsiagaan dan menghadapi berbagai risiko bencana di wilayahnya,” sebut Ida Ngurah, Humanitarian & Resilience Program Manager Plan Indonesia usai acara serah terima Urban Nexus di Jakarta, Selasa (28/06).
Tingkatkan Ketangguhan Kaum Muda
Lebih lanjut, Ngurah menjelaskan, pada tahun pertama, Urban Nexus mendorong kaum muda di Klender dan Krendang untuk mengikuti Participatory Action Research. Hal ini bertujuan untuk memetakan masalah utama di kedua kelurahan yang ada. Upaya ini dilanjutkan dengan dukungan bagi generasi muda dan masyarakat setempat dalam membangun bank sampah (KATARSIS). Tim Urban Nexus juga mengembangkan alat peringatan dini banjir, SIBAJA (Siaga Bencana Jakarta), bersama mitra Yayasan Kausa Resiliensi. SIBAJA kemudian diujicobakan di beberapa sekolah Jakarta, termasuk di wilayah Krendang dan Klender.
Selain itu, Plan Indonesia bekerja sama dengan kelompok muda, karang taruna, pemerintah kelurahan, kota, dan provinsi, serta organisasi orang muda di Jakarta maupun di tingkat nasional. Misalnya, kerja sama dengan BRIN, BMKG, UNICEF, UNOCHA, dan komunitas kaum muda, Teens Go Green Indonesia.
Kerja sama ini dilakukan di bidang isu perlindungan, perubahan iklim, dan kekerasan berbasis gender (KBG). Pada 2022, Plan Indonesia telah menjangkau lebih dari 6.000 partisipan di berbagai wilayah Jakarta. Kerja sama ini bertujuan mendorong kaum muda untuk berperan dalam pembangunan kota, termasuk agar mereka bisa terlibat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan dan pembuatan mekanisme umpan balik kegiatan yang ramah anak dan kaum muda.
Selain itu, beberapa capaian Urban Nexus meliputi pemberian voucher cash assistance kepada 1.150 keluarga sebagai respons pandemi COVID-19. Tim Urban Nexus juga melibatkan 245 orang muda dalam penelitian kesiapsiagaan bencana, hingga peningkatan kapasitas kaum muda Klender sebagai pendidik sebaya di isu STBM-GESI (Sanitasi Total Berbasis Gender dan Inklusi Sosial).
Untuk memperluas upaya advokasi dan edukasi, tim Urban Nexus Plan Indonesia dan mitra menyusun berbagai produk komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Misalnya, 12 volume komik edukasi krisis iklim dan buku cerita dengan ISBN yang bisa diakses masyarakat seusai program. Kemudian, tim Urban Nexus mendukung terlaksananya rangkaian Girls Leadership Programme on Climate Change 2022 yang diikuti oleh anak perempuan dari 23 kota di Indonesia.
Namun, perjalanan Plan Indonesia dan Urban Nexus tidak berhenti di sini. Setelah implementasi fase pertama, Plan Indonesia akan melanjutkan program Urban Nexus di wilayah Depok mulai Juli 2022. Informasi lebih lanjut: Instagram.com/planindonesia.
—–