Jakarta, 7 Mei 2021—Industri teknologi kini dianggap sebagai lapangan kerja yang menjanjikan, termasuk bagi kaum muda perempuan. Namun, data menunjukkan bahwa Indonesia memiliki persentase pekerja perempuan di perusahaan teknologi yang terendah se-Asia Tenggara, dengan jumlah 22 persen (BCG, 2020). Sementara, menurut ILO, sebanyak 56 persen atau 60 juta pekerjaan di Indonesia terancam terhapus karena efek otomatisasi teknologi, dengan perempuan lebih mungkin kehilangan pekerjaannya (20 persen) dibandingkan dengan laki-laki.
Berdasarkan pertimbangan ini, selama dua tahun terakhir, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menjalankan program Tech Muda bersama Maxima Foundation dan NF Computer, didukung oleh J.P.Morgan Chase Foundation. Program ini diimplementasikan untuk meningkatkan kesiapan kerja kaum muda, khususnya bagi kaum muda perempuan dan penyandang disabilitas di bidang teknologi.

Melalui program Tech Muda, setidaknya 150 kaum muda berusia 18-29 tahun dari keluarga marginal telah mendapatkan pelatihan hard skill dan soft skill yang relevan di bidang teknologi. Mereka mendapatkan pelatihan di bidang web development, digital marketing, pembuatan keputusan, dan masih banyak lagi. Para partisipan ini terpilih dari 300 orang pendaftar awal di kawasan Jabodetabek, dengan 120 orang di antaranya merupakan perempuan dan 7 orang merupakan penyandang disabilitas.

Saat ini, lebih dari 90 persen partisipan Tech Muda telah bekerja di bidang teknologi (72 persen) atau menjalankan bisnis mereka sendiri. Kemudian, salah satu peserta dengan disabilitas berhasil menciptakan situs untuk komunitas netra, edubilitas.com.
Melalui sesi webinar kolaboratif yang dilaksanakan hari ini (7/5), Plan Indonesia menyoroti pencapaian program Tech Muda. Khususnya, dalam hal memberdayakan kaum muda di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) selama dua tahun terakhir.
“Mari kita mewujudkan kesempatan kerja yang inklusif dan setara di bidang teknologi, khususnya dengan mengedepankan partisipasi kaum muda perempuan dan kaum muda dengan disabilitas. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan pencapaian kesetaraan gender dan mewujudkan Sustainable Development Goal (SDG 5). Kaum muda perempuan dan penyandang disabilitas juga jadi bisa berkompetisi dengan adil, sekaligus mendapat kesempatan menjadi pemimpin dalam industri tersebut,” ungkap Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Yayasan Plan International Indonesia.

Putri (26 tahun), peserta pelatihan Tech Muda yang juga merupakan penyandang disabilitas, mengatakan program ini telah membantunya mengasah kemampuan teknis. Melalui Tech Muda, perempuan yang ingin terus mengembangkan karier sebagai programmer ini telah mempelajari cara membuat website, yang kemudian dikembangkannya untuk menciptakan situs edubilitas.com.
“Saya berharap bisa melanjutkan edubilitas.com dan terus mengembangkan situs ini agar benar-benar dapat memberikan manfaat bagi teman-teman netra. Saya berharap bisa membuka peluang kerja baru bagi teman-teman netra lewat edubilitas.com,” ujar Putri.
Hal serupa diungkapkan oleh Citra (21 tahun), peserta dari Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi yang mengikuti pelatihan Tech Muda di tahun 2019. Menurut Citra, ia belajar mengembangkan web dan mengasah kemampuannya di bidang front end melalui pelatihan ini. Citra juga merasa menjadi semakin terlatih untuk membuat proyek website dan bisa mengembangkan portofolionya.

“Setelah bergabung dengan Tech Muda, saya jadi lebih terdorong untuk menjadi perempuan berdaya. Saya berencana memiliki karier di bidang programming, semoga ke depannya bisa dilancarkan,” ujar Citra.
Tak hanya menyediakan kesempatan kerja layak di bidang teknologi untuk 150 orang peserta, melalui program Tech Muda, Plan Indonesia telah membangun kerjasama dengan BBPLK Bekasi, beberapa sekolah menengah kejuruan di Jakarta, juga dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui BBPLK. Lewat Tech Muda, Plan Indonesia dan para mitranya juga telah mengembangkan situs mentoringkitakerja.id yang digunakan untuk mengawal para peserta Tech Muda dalam menentukan arah karier dan kesuksesan mereka selama satu tahun pelatihan.
Di luar itu, Tech Muda mengadakan job fair virtual, ‘E Karir Festival’ pada September 2020 yang diikuti oleh sekitar 100 perusahaan, seperti BNI Life, Bank Sinarmas, Warung Pintar, dan lainnya. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 1.700 peserta selama dua hari pelaksanaannya. Kemudian, pada akhir program Tech Muda, sebanyak 33 perusahaan telah melakukan perekrutan dan melakukan placement dengan Plan Indonesia. Sebanyak 37 orang peserta Tech Muda diterima bekerja melalui proses ini.

Digitalisasi yang masif dan proses otomatisasi teknologi telah mengubah lingkup pekerjaan masa kini. Perubahan yang ada bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Namun, di saat yang sama, perubahan ini juga dikhawatirkan dapat mengancam beberapa lapangan kerja.
Meski demikian, perkembangan teknologi berpotensi membuka lapangan kerja dan posisi baru, dengan kebutuhan spesifik di bidang digital. Melalui program Tech Muda, Plan Indonesia bersama J.P. Morgan dan mitra pelaksananya telah mendukung pengembangan talenta digital di Indonesia. Setelah dua tahun pelaksanaan, Tech Muda ditutup dengan serangkaian webinar di bulan April 2021, yang berfokus untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kaum muda di bidang TIK.
Catatan untuk Redaksi
Sekilas Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Bersama kelompok dan jejaring kaum muda, kami bekerja untuk memastikan partisipasi kaum muda yang bermakna dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga memobilisasi sumber daya dengan mitra, seperti sektor swasta, lembaga donor, yayasan filantropi, dan donatur individu, untuk memberi dampak lebih luas bagi anak-anak Indonesia. Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat buah program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja, Keterampilan dan Kesempatan untuk Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda, serta Ketangguhan dan Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak-anak perempuan. Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak di Nusa Tenggara Timur.