Jakarta, 23 Juli 2020 – Dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Association of Public Participation (IAP2) Indonesia menyerukan pentingnya partisipasi anak dan kaum muda, calon pemimpin masa depan, dalam mencapai tujuan pembangunan Indonesia pada kamis (23/7). Webinar diikuti oleh lebih dari 60 kaum muda dari seluruh Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, suara kaum muda penting untuk didengar dan dipertimbangkan. Termasuk dalam mengembangkan kebijakan dan program pembangunan yang akan berdampak pada kehidupan mereka saat ini dan di masa depan. Sudah ada inisaitif pelibatan kaum muda dalam pembangunan walau ruang partisipasi belum sepenuhnya bermakna.
Partisipasi kaum muda bermakna adalah kondisi yang memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk berpartisipasi secara setara dengan orang dewasa atau bekerja secara mandiri tanpa pengaruh orang dewasa dalam pengambilan keputusan. Partisipasi bermakna dapat terjadi di berbagai tingkatan, dari tingkat keluarga, komunitas, organisasi, pemerintahan, dan sebagainya. Komponen dasar dari partisipasi kaum muda yang bermakna diantaranya kebebasan dalam memilih informasi, kuasa dalam pengambilan keputusan, suara yang didengarkan dan tanggung jawab.
“Plan Indonesia terus berupaya mendorong partisipasi anak dan kaum muda yang bermakna dalam proses pembuatan strategi maupun berdialog dengan para pemangku kepentingan.” tegas Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif, Yayasan Plan International Indonesia.
Melalui webinar ini, Plan Indonesia dan IAP2 mendorong komitmen pemerintah untuk melibatkan anak dan kaum muda dalam pembuatan kebijakan. Pada acara ini, suara kaum muda diwakilkan oleh Isabella Veronica, Youth Advisory Panel UNFPA dan Anita, aktivis muda asal Rembang Jawa Tengah sebagai panelis. Sedangkan panelis pembuat kebijakan diwakilkan oleh Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.
Muhamad Farhan, anggota Komisi 1 DPR-RI turut berbicara tentang pentingnya kaum muda terlibat dalam proses pembuatan kebijakan publik. “Saat kita tahu bahwa pembangunan infrastruktur atau sanitasi lingkungan efektif adalah dampak dari kebijakan publik, maka kita sadar bahwa pilihan kebijakan publik sangat vital bagi kehidupan. Sehingga saatnya anak muda tidak cuma “kenal” dunia, tapi juga “melek” pada kebijakan yang menjadikan dunia a better place.” tambah Farhan.
“Saat berbicara partisipasi anak dan anak muda, akan lebih bermakna saat anak dan kaum muda tersebut memahami bahwa mereka memiliki ruang untuk memberikan dampak positif pada proses penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan” ujar Aldi Muhammad Alizar, chairperson IAP2 Indonesia.
Anak dan kaum muda memiliki solusi dan inovasi untuk berkontribusi terhadap upaya intervensi berbagai macam isu sosial dan pembangunan. Pelibatan anak dan kaum muda bermakna dalam proses pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan terhadap isu yang langsung berdampak terhadap mereka akan mempertajam arah kebijakan dan strategi dalam merespons situasi, kebutuhan, kepentingan anak dan kaum muda, sehingga implementasinya tepat sasaran.