Berbicara terkait sanitasi sekolah tidak hanya terbatas pada ketersediaan sarana atau fasilitas sanitasi itu sendiri. Ada banyak hal yang juga harus diperhatikan, seperti ketersediaan air bersih, kenyamanan anak, juga perhatian dari warga sekolah, termasuk guru, murid komite sekolah dan orangtua.
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) terus mendukung pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, dalam pemenuhan hak anak. Berbagai dukungan yang diberikan meliputi akses sanitasi dan air bersih, perlindungan anak, dan lain-lain.
Pada 2023 ini, Plan Indonesia baru saja menyelesaikan pembangunan sarana air bersih di beberapa desa di Nagekeo. Pembangunan sarana air bersih sangat diperlukan untuk mendukung kehidupan warga. Misalnya, dalam mendukung terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah.
Salah satu contohnya dapat kita temukan di sebuah sekolah dasar di Kabupaten Nagekeo. Sekolah yang mendapatkan intervensi dari Plan Indonesia ini sebelumnya tidak memiliki air bersih dan jamban sekolahnya dalam keadaan rusak atau tidak terwat.
“Ketika saya melakukan kunjungan di sekolah, jamban sekolah dalam keadaan kurang nyaman untuk digunakan, pintunya rusak, atapnya jebol, dan juga tidak tersedia air,” sebut Lukas Fua, Field Development Officer (FDO) Plan Indonesia yang bertugas di wilayah tersebut.
Setelah mengetahui keadaan itu, Lukas berkoordinasi dengan pihak sekolah dan membuat perencanaan untuk melakukan intervensi perbaikan sarana jamban. Pihak Plan Indonesia dan sekolah juga berdiskusi terkait pengadaan akses air bersih ke sekolah, dengan membuat sambungan perpipaan yang bisa mengalirkan air langsung ke jamban. Akses air ini juga bisa digunakan untuk mengisi tempat cuci tangan yang ada.
“Intervensi perpipaan sepanjang 3 kilometer yang dilakukan oleh Plan Indonesia ini membantu masyarakat, terutama 68 kepala keluarga (318 jiwa) yang didalamnya terdapat 88 Sponsored Child (SC) di desa ini,” ungkap Lukas.
Manfaat Sanitasi yang Aman bagi Warga Sekolah di Nagekeo
Pembangunan sanitasi yang aman bagi anak terbukti membantu para warga sekolah, mulai dari anak hingga guru. Selly (26 tahun), guru dari sekolah di Nagekeo, bercerita bahwa sebelumnya, anak-anak harus membawa air masing-masing satu jerigen yang berisi 2 sampai 5 liter air. Air yang dibawa oleh anak-anak ini digunakan untuk toilet dan juga mencuci tangan.
“Saat ini kami sudah lega, karena Plan Indonesia sudah bantu kami dengan memperbaiki jamban sekolah. Perpipaan dari bak Plan Indonesia juga sudah masuk sampai di sekolah, sehingga air sudah sangat lancar, anak-anak tidak lagi membawa air dari rumah,” ujar Selly.
Selly juga berterima kasih kepada Plan Indonesia yang memberikan sarana sanitasi untuk mendukung PHBS. “Kami senang sekali, jamban sekolah sudah diperbaiki Plan Indonesia dan air bersih sangat lancer, sehingga kami dan anak-anak bisa menggunakannya dengan aman,” pungkasnya.
Ditulis Oleh: Agus Haru | Editor: Masajeng Rahmiasri | Foto: Plan Indonesia/Agus Haru