Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) percaya kaum muda dapat berkontribusi pada ketahanan komunitas mereka, memberikan solusi inovatif, mendorong kemajuan sosial, dan menginspirasi perubahan positif di masyarakat. Sayangnya, pada saat yang sama kaum muda juga terpengaruh oleh perubahan iklim dan dampak bencana.
Oleh karena itu, proyek provinsi model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang akan diimplementasikan di Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan bisa mendorong partisipasi kaum muda, melalui kolaborasi dan kemitraan yang bermakna dengan berbagai pihak.
Plan Indonesia melalui Safe School Project kemudian mengajak 30 kaum muda untuk mengikuti Capacity Building Kaum Muda dan Perencanaan Youth-Led Campaign pada 3-5 Maret 2023 di Yogyakarta.
30 kaum muda ini merupakan perwakilan dari komunitas dan organisasi yang ada di Yogyakarta. Mereka bergerak dalam berbagai isu seperti pendidikan, perubahan iklim, transformatif gender, kesehatan, dan perlindungan anak. Peserta yang terpilih memiliki ketertarikan dalam isu partisipasi kaum muda, transformasi gender, adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana.
Selama pelatihan, mereka mendapat berbagai materi seperti Pengurangan Risiko Bencana (PRB), adaptasi perubahan iklim, mitigasi bencana, tranformatif gender, dan strategi advokasi, kampanye, monitoring dan evaluasi.
Rio (20), salah seorang peserta mengaku sangat termotivasi setelah mengikuti kegiatan dari Plan Indonesia.
“Alhamdulillah bisa diberikan kesempatan oleh Plan Indonesia untuk bisa mempelajari SPAB dan juga berjejaring bersama kawan-kawan komunitas di Yogyakarta. Ini suatu kehormatan bagi saya yang masih baru menginisiasi komunitas,” ungkap Rio, peserta dari komunitas Youth for Environmental Law Indonesia (Youthfel Indonesia).
Pastikan Keterlibatan Kaum Muda
Project Manager Safe School Plan Indonesia, Enos Ndapareda menyebut kaum muda memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan kesadaran perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana di Yogyakarta.
“Melalui kegiatan ini, kaum muda dapat membangun jejaring atau koalisi. Dengan potensi yang mereka miliki, kita perlu mendorong mereka terlibat dalam kampanye bersama yang diinisiasi dan dipimpin langsung oleh kaum muda itu sendiri,” ungkap Enos dalam acara pembukaan capacity building di Yogyakarta, Jumat (3/3).
Sementara itu, Kepala Seksi Pemuda Balai Pemuda dan Olahraga Yogyakarta, Rini Admiwati, turut mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. “Kami menyambut baik upaya Plan Indonesia dalam melibatkan kaum muda di Yogyakarta. Semoga melalui kegiatan ini, kaum muda bisa mendapatkan ilmu dan menjalin silaturahmi dengan sesama kaum muda di DIY,” kata Rini yang turut hadir dalam acara pembukaan.
Melalui kegiatan Capacity Building Kaum Muda dan Perencanaan Youth-Led Campaign, 30 kaum muda juga diberikan ruang untuk merancang kampanye kesadaran perubahan iklim dan SPAB yang dipimpin kaum muda, sesuai dengan kreativitas masing-masing komunitas atau organisasinya. Mereka juga akan mendapatkan dukungan pendanaan untuk mengadakan kampanye baik langsung ataupun melalui media sosial selama periode Februari 2023 hingga Januari 2024.
Kegiatan yang melibatkan pemateri dan fasilitator dari BNPB DIY, Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, dan organisasi RedR Indonesia ini turut sejalan dengan program Provinsi Model SPAB. Plan Indonesia mengimplementasikan program tersebut di Yogyakarta, didukung oleh Prudence Foundation melalui Plan International Hongkong.
Penulis: Maryanti – Safe School Project Officer
Penyunting: Muhammad Reysa – Programme Communication Specialist