Krisis kemanusiaan global yang saat ini melanda dunia, seperti pandemi COVID-19, krisis iklim, dan ketimpangan pendidikan, kerap berimbas pada terpinggirkannya hak anak dan kaum muda, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, aksi-aksi kemanusiaan saat ini perlu diadaptasikan dengan situasi dan tantangan krisis baru tersebut, dengan lebih memperhatikan dan menguatkan keadilan pemenuhan hak untuk anak dan kaum muda.
Guna mendorong pemenuhan hak anak dan kaum muda di masa krisis, sekaligus memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia yang jatuh tanggal 19 Agustus 2022, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menggelar kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia 2022.
Kampanye yang dilaksanakan selama Agustus 2022 ini digelar secara daring dan luring. Kampanye dimulai dengan diskusi “Kaum Muda Panelis Global untuk Pendidikan di Masa Darurat” (12 Agustus), “International Youth Talk: Promoting Youth Voices on G20” (15 Agustus), Webinar “Pendidikan di Situasi Darurat yang Responsif Gender” (19 Agustus), ditutup dengan peluncuran program pembangunan ketangguhan masyarakat, Urban Nexus Fase Kedua di Depok (23 Agustus).
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Jumat (19/08/2022), mengatakan, kampanye ini berfokus pada partisipasi nyata dari anak muda dalam pemenuhan hak anak dan kaum muda, serta dukungan bagi mereka untuk tetap melanjutkan pendidikan secara layak di situasi krisis. Terutama, di tengah berlangsungnya ‘megakrisis’ global yang terdiri dari pandemi, krisis iklim, krisis pendidikan bagi anak dan kaum muda dari keluarga marginal, hingga berbagai krisis kemanusiaan lainnya.
“Anak dan kaum muda selalu terdampak secara khusus dalam setiap bencana. Mereka membutuhkan dukungan kita agar tetap bisa melanjutkan kehidupan yang bemartabat dan pendidikan yang bermakna di tengah krisis ini,” ujar Dini.
Rangkaian kampanye Plan Indonesia selaras dengan tema Hari Kemanusiaan Sedunia 2022, yaitu ‘It Takes A Village: Sendirian, pencapaian kita terbatas, tapi bersama kita memiliki kekuatan yang luar biasa’. Seluruh rangkaian kegiatan Plan Indonesia dilakukan bersama kaum muda dari berbagai daerah, aktivis dan organisasi kemanusiaan, hingga mitra strategis, seperti Pemerintah Kota Depok, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Kami berharap, masyarakat, pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan seluruh pemangku kepentingan bisa terus bersama-sama berjuang untuk memenuhi hak anak dan kaum muda, termasuk di sektor pendidikan,” sambung Dini.
Rangkaian kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia Plan Indonesia juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan lembaga, yaitu pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Pada 2022, Plan Indonesia telah menggelar Girls Leadership Programme on Climate Change 2022 diikuti oleh 24 perempuan muda, didukung oleh berbagai aktivis dan organisasi iklim, juga oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Selain itu, Plan Indonesia juga telah melakukan distribusi kebutuhan oleh tim tanggap darurat (ERT) Plan Indonesia bagi 55 keluarga terdampak banjir di Nusa Tenggara Timur. Setelah rangkaian peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia usai, Plan Indonesia akan terus melakukan upaya pemenuhan dan peningkatan kapasitas bagi anak dan kaum muda melalui Program Ketangguhan dan Kemanusiaan. Informasi selengkapnya: plan-international.or.id.
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.
Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan dan Agensi Remaja, Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, serta Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak perempuan. Selain itu, Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur. Informasi lebih lanjut: plan-international.or.id
Narahubung media:
Masajeng Rahmiasri
Programme Communications Specialist