Rahmat (27 tahun) adalah salah satu peserta program yang mendapat Cash Voucher Assistant (CVA) dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada akhir Oktober 2021 lalu. Thole, begitu orang muda ini biasa dipanggil, merasa bersyukur karena bantuan yang diberikan oleh Plan Indonesia dapat digunakan untuk membeli obat serta bahan pokok untuk kebutuhan harian keluarganya. Thole sejak kecil rutin mengkonsumsi obat-obatan tertentu karena ia menyandang disabilitas epilepsi.
Meski demikian, keterbatasannya tidak menghambat Thole untuk menjalani peran di tengah masyarakat. Thole sudah menjadi marbot masjid di lingkungan tempat tinggalnya selama lebih dari 10 tahun. Selama pandemik, Thole tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa. Sejak pukul 3.30 pagi ia sudah mempersiapkan masjid untuk dipakai ibadah subuh oleh warga setempat, tentunya dengan protokol yang ketat. Ia baru kembali lagi ke rumah usai ibadah terakhir di malam hari.
Thole mendapat informasi seputar COVID-19 melalui majalah dinding (mading) yang ada di kantor Kelurahan Mekarjaya, Depok, maupun di masjid tempatnya bekerja. Perasaan takut dan khawatir atas keberadaan virus Corona sempat mendera, apalagi dengan kondisinya yang khusus. Terlebih ada anggota keluarga di rumah yang terpapar virus ini pada Juni dan Juli lalu. “Ya, saya sempat waswas juga. Apalagi bapak sama adik juga sempat kena. Tapi alhamdulillah mereka sudah aktivitas lagi seperti biasa,” ungkap Thole.
Orang muda yang bercita-cita membuka usaha jasa pengiriman ini tetap optimis bahwa pandemik COVID-19 akan selesai dan dirinya bisa segera divaksin. Dengan kondisinya saat ini, Thole memang membutuhkan pemeriksaan tertentu serta izin dari dokter ahli syaraf agar dapat memperoleh vaksin seperti yang lainnya. “Semoga saya bisa cepat divaksin,” tutur Thole bersemangat.
Dalam merespons pandemik ini, Plan Indonesia melakukan respons tanggap darurat COVID-19 di Jabodetabek yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan anak dan kaum muda, terutama perempuan. Bantuan kemanusiaan ini ditargetkan menjangkau 1.000 anak berusia 0-18 tahun yang terdiri dari 500 anak perempuan dan 500 anak laki-laki termarjinal di wilayah Jabodetabek. Melalui respons tanggap darurat COVID-19, Plan Indonesia berharap anak-anak terlindungi dari penyebaran COVID-19 dan hak anak terpenuhi, terutama bagi anak perempuan, anak penyandang disabilitas, dan anak dari keluarga termarjinal.
Penulis: Ciptanti Putri | Editor: Agus Haru