Empat bulan berlalu sejak banjir bandang dan tanah longsor akibat badai siklon tropis Seroja menerpa Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Kabupaten Lembata yang berada di sebelah utara pulau Timor. Setelah mulai memasuki fase pemulihan bencana pada akhir April, berbagai instansi pemerintah dan organisasi kemanusiaan, termasuk Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), terus berupaya mendorong pemulihan para penyintas di kabupaten tersebut.
Plan Indonesia yang telah bekerja sejak 2006 di Lembata dan memiliki sekitar 10 ribu anak dampingan di wilayah ini memiliki fokus untuk membantu pemulihan anak-anak dan keluarga dampingan yang terdampak. Berdasarkan catatan Plan Indonesia, sebanyak 1.178 anak dampingan terdampak bencana di Lembata, dengan 1.058 di antaranya terpaksa dievakuasi ke pusat pengungsian terdekat.
Hingga minggu lalu (31/7) sebagian besar para pengungsi telah kembali menempati rumah-rumah kecil atau pondok yang ada di kebun mereka masing-masing, mereka masih membutuhkan upaya intensif untuk memastikan para penyintas bisa kembali ke kehidupan mereka secara optimal dan berdaya.
Karenanya, untuk membantu anak-anak dan keluarga penyintas, Plan Indonesia terus memberikan bantuan yang terfokus pada tiga sektor, yaitu pendidikan di masa darurat (education in emergency), perlindungan anak di masa darurat (child protection in emergency), dan penyaluran air bersih dan sanitasi (water, sanitation, hygiene in emergency)
Hingga 31 Juli, Plan Indonesia dan tim relawan setempat telah mendistribusikan item paket non makanan untuk 1196 Kepala Keluarga (KK) terutama di bidang hunian, sanitasi dan air bersih. Paket yang disalurkan berupa peralatan pertukangan, kelambu, paket kebersihan, dan paket manajemen kebersihan menstruasi bagi anak remaja.
Khusus untuk bidang sanitasi, Plan Indonesia juga melakukan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bersama dengan bagian promosi kesehatan dari Puskesmas. Sesi ini dilakuka dengan cara kunjungan rumah untuk Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Timur. Sedangkan untuk Kecamatan Omesuri, Kecamatan Buyasuri, dan Lebatukan promosi PHBS dilakukan dengan memanfaatkan pengeras suara yang ada di setiap desa. Di Kota Lewoleba, Plan Indonesia bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata melakukan promosi menggunakan videotron selama satu bulan dengan menampilkan video promosi kebersihan.
Pada Jumat (23/7), Senin (26/7), dan Rabu (28/7) tim Plan Indonesia untuk pendidikan di Lembata mengadakan kegiatan pelatihan pendidikan dalam situasi darurat untuk guru-guru melalui sesi online. Kegiatan ini bertujuan melatih guru-guru sehingga memiliki kemampuan untuk pembelajaran jarak jauh secara daring atau dalam jaringan.
Plan Indonesia berkesempatan melakukan distribusi bantuan bersama Pemerintah Kabupaten Lembata yang diikuti secara langsung oleh Plt Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday sekaligus melakukan penyerahan secara simbolis kepada keluarga terdampak. Bantuan yang diserahkan berupa paket peralatan pertukangan dan juga paket kebersihan, Jumat (6/8). Pemberian bantuan yang terus dilakukan Plan Indonesia merupakan lanjutan dari kaji cepat kebutuhan dan penyaluran bantuan awal yang telah dilakukan sejak awal April 2021. Selain memberikan bantuan dalam bentuk material, hingga saat ini, Plan Indonesia juga masih terus mendorong partisipasi publik melalui penggalangan dana bagi anak-anak Lembata melalui support.plan-international.or.id