Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menganugerahkan penghargaan kepada Plan Indonesia dan Prudence Foundation atas kontribusi inovatif mereka dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana di sektor pendidikan melalui implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Penghargaan diserahkan oleh Sekretaris Daerah DIY, Drs. Beni Suharsono, M.Si dalam puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) di Yogyakarta, sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi lintas sektor, pelibatan generasi muda, serta pemanfaatan teknologi untuk menciptakan sekolah yang aman dan tangguh terhadap risiko bencana.
Penghargaan ini mencerminkan pengakuan terhadap kerja kolaboratif yang dilakukan Plan Indonesia dan Prudence Foundation, termasuk keterlibatan Prudential Indonesia dalam mendukung ekosistem pendidikan yang siaga bencana. Melalui Program Provinsi Model SPAB, Plan Indonesia mendorong optimalisasi pemanfaatan anggaran daerah maupun dana BOS untuk memperkuat kesiapsiagaan di satuan pendidikan.
Salah satu inovasi utama dari program ini adalah pengembangan aplikasi pelaporan dampak bencana, yang dirancang untuk mempercepat respons tanggap darurat berbasis data. Selain itu, pendekatan pelibatan generasi muda dalam kampanye, edukasi, dan pemantauan SPAB memperkuat kepemilikan lokal dan keberlanjutan program.
Dalam sambutannya, Sekda DIY Drs. Beni Suharsono menegaskan pentingnya pendekatan lintas sektor dalam pengurangan risiko bencana di sekolah.
“Kami mengapresiasi upaya multipihak yang dilakukan Plan Indonesia dan Prudence Foundation dalam memperkuat kesiapsiagaan sekolah. Inovasi seperti pengembangan aplikasi pelaporan bencana dan pelibatan generasi muda adalah langkah strategis untuk menciptakan budaya siaga yang berkelanjutan,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti, menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah hasil nyata dari kerja kolaboratif berbagai pihak.
“Kami percaya bahwa pendidikan yang aman adalah fondasi masyarakat yang tangguh. Kolaborasi bersama Prudence Foundation dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong perubahan nyata di sekolah-sekolah yang rawan bencana,” kata Dini.
Senada dengan itu, Executive Director Prudence Foundation, Donald Kanak, menegaskan bahwa kemitraan lintas sektor adalah elemen penting dalam membangun ketahanan sejak dini.
“Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami untuk mendukung sistem pendidikan yang tangguh dan inklusif. Ketika sektor swasta, masyarakat sipil, dan pemerintah bersatu, kita bisa menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Program SPAB yang diinisiasi Plan Indonesia bersama mitra telah menjangkau 100 sekolah dampingan sejak tahun 2023. Program ini tidak hanya membangun kapasitas kelembagaan sekolah, tetapi juga menciptakan mekanisme pelaporan, perencanaan, dan respon dini yang lebih terstruktur, berbasis bukti, dan responsif terhadap kebutuhan lokal.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi, komitmen lintas sektor, dan pelibatan komunitas—terutama anak muda—dapat membentuk ekosistem pendidikan yang tangguh menghadapi krisis dan bencana di masa depan.