Hari masih pagi. Mentari baru saja menampakkan senyumnya, membuka harapan sebuah hari yang cerah. Secerah senyum Alexia yang hari itu melangkah riang menuju balai desa. Anak perempuan berusia 16 tahun itu diberi tahu bahwa akan ada kegiatan dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) yang melibatkan anak-anak perempuan seusianya.

Desa tempat tinggal Alexia berada di Kabupaten Lembata. Sebagai salah satu dari 79 desa dampingan Plan Indonesia, pada masa respons terhadap pandemik COVID-19 di sana terjadwal kegiatan pembagian paket Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) bagi anak-anak perempuan yang duduk di SD kelas 4 hingga 6, dan SMP kelas 1-3. Tidak sekadar pembagian paket, aktivitas respons yang bergulir sepanjang April hingga September 2020 mendatang tersebut juga diisi dengan promosi dan kampanye tentang MKM yang diselingi games-games.
“Paket MKM yang totalnya ada 2.859 paket ini masing-masing berisi celana dalam sebanyak 4 lembar, sabun batangan 2 buah, komik dan poster edukatif berisi informasi seputar menstruasi, pembalut, handuk kecil, dan goody bag,” jelas Erlina Dangu, Field Team Leader Respons Pandemik COVID-19Plan Indonesia di Lembata.
Alexia tampak tekun dan aktif mengikuti rangkaian acara hari itu. Matanya memancarkan rasa ingin tahu yang mendalam ketika beragam informasi tentang pengelolaan kebersihan diri saat menstruasi dijelaskan secara rinci. Di akhir kegiatan, ia senang bukan kepalang ketika menerima paket MKM.
“Saya merasa sangat senang sudah mendapatkan masker dan paket lain berupa celana dalam, handuk, dan pembalut. Apalagi ada juga informasi tentang menstruasi,” ujarnya. Ia mengaku di masa pandemik COVID-19 ini gerak langkahnya menjadi terbatas, terutama dalam hal mendapatkan informasi yang benar.
Pembagian paket MKM hari itu hanyalah salah satu aktivitas respons kemanusiaan Plan Indonesia dalam upaya mendukung Pemerintah Indonesia menangani dan mencegah penyebaran pandemik COVID-19. Respons dilakukan melalui tiga pilar, yakni pelindungan anak, pendidikan yang inklusif, serta air, sanitasi, dan higiene yang berkesetaraan gender dan inklusif. Ada pula kampanye dan advokasi sebagai pilar lintas sektor.
Pada periode 28 Maret-7 Juli 2020 sudah didistribusikan bantuan berupa 40.556 paket kebersihan, 13.400 paket MKM, penyaluran 10.000 liter air bersih di 86 desa beserta penyediaan 224 titik fasilitas cuci tangan, 158 Alat Pelindung Diri (APD) bagi 25 fasilitas kesehatan, dan 34.196 materi edukasi COVID-19.
Promosi Manajemen Kebersihan Menstruasi sendiri merupakan salah satu upaya Plan Indonesia guna mengajak anak-anak dan kaum muda terutama anak dan kaum muda perempuan untuk lebih memperhatikan pengelolaan kebersihan diri ketika menstruasi. Pengetahuan ini masih jarang diajarkan di sekolah. Bagi sebagian masyarakat, pembicaraan mengenai topik ini malah dianggap tabu. Di samping itu, selama ini menstruasi dianggap urusan perempuan saja dan jarang ada diskusi mengenai menstruasi yang melibatkan laki-laki. Akibatnya, tak sedikit murid perempuan yang merasa bingung bahkan malu saat menstruasi di sekolah. Kasus-kasus perundungan oleh murid laki-laki kepada teman-teman perempuannya yang sedang menstruasi pun kerap terjadi karena ketidaktahuan mereka tentang siklus biologis alamiah perempuan ini.
Alexia dan anak-anak perempuan lain di desa-desa dampingan Plan Indonesia kini mulai paham mengenai pengelolaan kebersihan diri ketika menstruasi. Terlebih di masa pandemik COVID-19 ini, mereka harus lebih memperhatikannya.
“Sebagai anak perempuan, saya senang karena ada perhatian khusus buat kami di masa COVID-19 ini. Terima kasih, Plan Indonesia!”