
Berawal ketika Plan International Indonesia (Plan Indonesia) mengimplementasikan Child Centered Climate Change Adaptation Project (4CA Project) atau Proyek Adaptasi Perubahan Iklim yang Berpusat pada Anak di Kabupaten Lembata. Proyek ini melakukan pendampingan di beberapa desa dan juga sekolah yang salah satunya adalah Desa Hadakewa.
Adaptasi perubahan iklim yang terus digaungkan oleh Plan Indonesia ini menjadi sangat berarti bagi salah satu kelompok anak yang diketuai oleh Maria. Anak yang biasa disapa Osin oleh teman-temannya ini terus mendapatkan pendampingan agar melakukan hal-hal positif di lingkungan mereka, seperti: tidak melakukan penebangan pohon, tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan air secara bijak, dan lain-lainnya. Osin sangat senang dengan pembelajaran-pembelajaran terkait perubahan iklim yang diperolehnya dari Plan Indonesia. “Saya sangat senang karena pembelajaran yang kami dapat dari Plan terkait adaptasi perubahan iklim ini kami tidak dapat di sekolah, sehingga ini sangat bermanfaat apalagi dampak perubahan iklim ini kami rasakan setiap hari.” Menurut Osin, pembalajaran yang mereka dapatkan terkait perubahan iklim dan cara mengatasinya ini merupakan sesuatu yang sangat baik dan sangat luar biasa. “Kami sebagai generasi muda yang akan melanjutkan kehidupan ke depan, sebagai penerus bangsa kami harus mendapatkan pembelajaran seperti ini karena sangat bagus untuk kehidupan ke depannya terutama terkait perubahan iklim yang terus menerus terjadi di lingkungan kami.”

Dalam perjalanannya, proyek 4CA Plan Indonesia mengadakan lomba inovasi mitigasi dan perubahan iklim yang diperuntukkan bagi anak-anak sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kabupaten Lembata. Sebanyak 14 sekolah mendaftarkan diri yang dilanjutkan dengan penjurian oleh panitia dari Plan Indoesia, CIS Timor sebagai mitra dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta dinas terkait yang berkonsentrasi pada perubahan iklim. Dalam lomba inovasi tersebut, kelompok anak SMP Sinar Swasembada Hadakewa yang diketuai oleh Osin mendapatkan juara 1.
Ide inovasi penyulingan air laut menjadi air tawar ini berawal ketika Osin dan teman-temannya melakukan diskusi dengan salah seorang guru untuk mencari inovasi baru yang bisa mengurangi dampak perubahan iklim yaitu kekeringan yang terjadi setiap tahunnya dan sekaligus menjadi inovasi yang mereka lombakan. “Saya bersama teman-teman berinisitif untuk duduk bersama dan mencari solusi atas dampak perubahan iklim yang terus terjadi yaitu kekurangan air yang kami hadapi sehingga atas bantuan salah satu guru, kami mulai berunding untuk memecahkan masalah ini.” Kami mulai berpikir dan mendapatkan ide bahwa jika air laut itu menguap dan bisa menghasilkan hujan dan hujan itu menghasilkan air tawar, maka kita pasti bisa mencari solusi sederhana untuk ha ini. Kami mulai membuat suatu wadah yang bisa menyuling air laut menjadi air tawar. Inovasi penyulingan air laut menjadi air tawar ini bisa disaksikan di sini https://drive.google.com/open?id=18MvduKaGWWWOJrnRPY6-xbbhwS1c5GS6
Kepeduliannya terhadap perubahan iklim yang terus terjadi dan kegigihan Osin yang terus mencari solusi untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim ini mengantarkan OSin mendapatkan kesempatan megambilalih posisi Menter Koordinator Bidang Kemaritiman sehari, menggantikan bapak Luhut Panjaitan dalam sehari pada kegiatan Girls Takeover pada tahun 2018 yang lalu. Osin membuat Vlog dengan tema perubahan iklim yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi pemimpin sehari. Kegiatan Girls Takeover atau Sehari Jadi Pemimpin ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Plan Indonesia dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan sedunia setiap tahunnya. Usai mendapatkan kesempatan menjadi Menko Kemaritiman, Osin mendapat kesempatan untuk diwawancarai oleh MetroTV, ia ditanya seperti apa rasanya menjadi Menko Maritim. “Menjadi Menko Maritim sehari itu rasanya senang, bahagia karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti ini. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri buat saya.” Selengkapnya bisa ditonton pada link berikut https://video.medcom.id/selamat-pagi-indonesia/GNl2xJmk-cerita-maria-lengari-jadi-menko-maritim-sehari?utm_source=share_mobile&utm_medium=share_whatsapp&utm_campaign=share
Osin dan teman-teman terus mendapat dukungan dari Plan Indonesia untuk melakukan sosialisasi atas temuan ini baik di sekolah, di tingkat desa maupun di kabupaten yang menghadirkan beberapa Kepala Desa dari beberapa kecamatan di Kabupaten Lembata. Hingga kini, inovasi temuan Osin dan teman-teman terus dikembangkan.
Ditulis oleh: Agus Haru
Foto: Plan Indonesia