Pada 2045 mendatang, Indonesia digadang-gadang akan merasakan bonus demografi. Keadaan di mana terjadi peningkatan penduduk sebuah negara pada usia produktif yaitu berkisar antara 16 hingga 64 tahun. Momentum ini menjadi penting bagi kaum muda Indonesia untuk menyuarakan isu-isu nasional bahkan isu global, salah satunya adalah isu perubahan iklim.
Laporan UNICEF pada 2021 menyebutkan kaum muda di Indonesia adalah salah satu kelompok di dunia yang menghadapi risiko dampak perubahan iklim yang tinggi, dengan ancaman kesehatan, pendidikan, dan perlindungan mereka. Apalagi, wilayah Indonesia termasuk dalam kerentanan tinggi krisis iklim dunia. 6 dari 10 kaum muda (berusia maksimal 39 tahun) sangat khawatir terhadap perubahan iklim. Sebanyak 77,3 persen responden kelompok usia muda meyakini dan percaya krisis iklim telah terjadi.
Menurut laporan the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), pada periode 2011 – 2020, terjadi peningkatan suhu rata-rata global sebesar 1,09 derajat Celsius. Kenaikan suhu tersebut terjadi dengan kenaikan suhu di daratan mencapai 1,5 derajat Celcius dan di lautan mencapai 0,89 derajat Celcius. Jika tidak ada usaha serius dalam mengurangi emisi gas rumah kaca pada periode 2020-2050, perkiraan peningkatan suhu di masa depan akan mencapai antara 2,1 hingga 3,5 derajat Celcius dalam skenario intermediate. Maka kenaikan yang signifikan ini akan memberikan dampak serius, terutama bagi kaum muda yang akan menjadi penghuni masa depan bumi.
Alasan Penting Libatkan Kaum Muda dalam Mengatasi Perubahan Iklim
Melibatkan kaum muda dalam upaya mengatasi perubahan iklim adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan adil. Kaum muda tidak hanya memiliki kepentingan langsung dalam isu ini, tetapi juga memainkan peran kunci dalam membentuk arah masa depan dunia kita.
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) telah mendorong pelibatan kaum muda dalam menanggulangi dampak perubahan iklim. Misalnya melalui Pemimpin Muda untuk Iklim 2. Kegiatan yang merupakan bagian dari program Urban Nexus Plan Indonesia ini telah mendukung 16 Pemimpin Muda dari 15 Komunitas di 10 Provinsi untuk melaksanakan 75 aksi untuk mendorong ketangguhan anak dan kaum muda hadapi krisis iklim melalui kepemimpinan kaum muda.
Aksi Ketangguhan Kaum Muda Hadapi Perubahan Iklim
Sebanyak 3.638 peserta yang terdiri dari anak, kaum muda, dan orang dewasa terlibat dalam berbagai aktivitas ketangguhan. Pemimpin Muda yang menginisiasi aktivitas ini, datang dari berbagai daerah.
Aksi ini meliputi merencanakan dan menyediakan layanan dasar, menumbuhkan lingkungan yang sehat, hingga advokasi ke arah kebijakan.
Oleh karena itu, dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin mendesak, partisipasi dan kontribusi aktif dari kaum muda menjadi faktor penting. Menggabungkan suara kaum muda dengan kebijakan dan tindakan nyata akan membantu mewujudkan dunia yang lebih aman, lestari, dan adil.