Masa remaja merupakan masa penting mengingat ada banyak perubahan fisik, neurologis, sosial, dan seksual yang terjadi. Pola perilaku tidak sehat terkait faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) yang meliputi pola makan tidak sehat, merokok dan paparan terhadap asap rokok, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol umumnya mulai terjadi sejak masa kanak-kanan dan remaja. Menurut buletin WHO “A Life-course Approach to Health: Synergy with Sustainable Development Goals”, 70% kematian yang daapt dicegah akibat PTM pada orang dewasa diperkirakan berkaitan dengan risiko kesehatan dan perilaku yang umumnya muncul pada masa remaja.
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama dengan mitra, yaitu Yayasan Lentera Anak dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi 25 orang guru dan tenaga kesehatan di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara selama tiga hari (21-23 Juli 2021)
Pelatihan yang dilakukan secara daring ini mengawali langkah pertama proyek Young Health Programme (YHP) fase kedua yang akan berlangsung pada tahun 2021-2025. YHP merupakan sebuah program kesehatan kaum muda, memiliki fokus pada pencegahan utama penyakit tidak menular (PTM), hak kesehatan seksual dan reproduksi serta kesejahteraan emosional pada kaum muda (10-24 tahun) di Jakarta. YHP melibatkan langsung para kaum muda untuk menjadi Pendidik Sebaya atau Peer Educators (PE)untuk menciptakan ruang diskusi yang aman terkait isu PTM, hak kesehatan seksual dan reproduksi serta kesejahteraan emosional yang masih dianggap tabu.
YHP Indonesia didukung AstraZeneca’s Global Community Investment Initiatives dan diimplementasikan oleh Plan Indonesia, Yayasan Lentera Anak dan CISDI sebagai mitra penyelenggara teknis lapangan.
Adapun dalam pelatihan ini, guru dan tenaga kesehatan diajak berdiskusi secara aktif membahas isu-isu YHP, yakni hidup tanpa rokok, hidup tanpa alkohol, pola makan sehat, aktivitas fisik, menghirup udara bersih, hak kesehatan seksual dan reproduksi, gender dan kesetaraan gender, serta kesejahteraan emosional. Penyampaian materi dikemas secara menarik dan interaktif, seperti gender box dan power walk menggunakan Jamboard serta kuis-kuis, sehingga peserta tertarik dan mengimplementasikan kepada kaum muda.
Melalui YHP Training of Trainer (ToT), peserta diharapkan mampu memahami isu-isu terkait YHP dan mampu menyampaikan pada pendidik sebaya yang akan dilatih pada Pelatihan Pendidikan Sebaya pada bulan Agustus nanti. Selain itu, peserta akan menjadi fasilitator pada setiap kegiatan, seperti kegiatan pelatihan guru dan komunitas di area kerja YHP. (***)
Penulis: Adelia Ismarizha | Editor: Annisa Hanifa