Jakarta, 11 Oktober 2021 – Dalam memperingati Hari Anak Perempuan Internasional atau International Day of the Girl yang jatuh pada tanggal 11 Oktober di seluruh dunia, AstraZeneca bermitra dengan Plan International mengamplifikasi inisiatif global #GirlsTakeOver di Indonesia. #GirlsTakeover adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan inklusi serta membangun kesadaran masyarakat terhadap hambatan yang dihadapi oleh remaja perempuan. Inisiatif ini diadakan setiap tahun secara serentak oleh puluhan negara di seluruh dunia, dan melibatkan pemerintahan, organisasi, dan perusahaan terkemuka. Sejalan dengan misi tersebut, tahun ini AstraZeneca meluncurkan kampanye global #GirlsBelongHere, yang mendukung kesetaraan gender dan mengadvokasi perempuan muda agar dapat terus menggali potensi yang mereka miliki. Kampanye ini merupakan amplikasi AstraZeneca di inisitatif #GirlsTakeOver di lebih dari 17 negara dimana AstraZeneca beroperasi, yang melibatkan lebih dari 42 gadis terpilih mengambil alih posisi penting di kantor AstraZeneca, termasuk posisi Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia.
Partisipasi AstraZeneca dalam #GirlsTakeOver diwujudkan melalui Young Health Programme sebuah program yang bertujuan membantu kaum muda berusia 10-24 tahun untuk memegang kendali atas kesehatan mereka, terutama dalam memerangi penyakit tidak menular (PTM) dalam jangka panjang. Seiring dengan kampanye #GirlsBelongHere, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia akan memberikan kesempatan spesial kepada seorang anak perempuan untuk mengambil alih posisinya sebagai pimpinan di AstraZeneca selama satu hari. Untuk kesempatan sekali seumur hidup ini, seorang anak perempuan berusia 16 tahun dari Jakarta Utara bernama Zakiah terpilih dari ribuan pendaftar di Indonesia, dan pada 8 Oktober 2021, Zakiah telah mengambil alih peran Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia selama satu hari.
Sewhan Chon, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, mengatakan: “Sebagai perusahaan yang berbasis ilmu pengetahuan, AstraZeneca memiliki tim yang berkinerja tinggi, inklusif, serta berasal dari beragam latar belakang untuk berkolaborasi di seluruh perusahaan. Inklusi dan keberagaman adalah sebuah budaya yang senantiasa diterapkan di AstraZeneca Indonesia, dimana kesetaraan gender memainkan peran penting. Kami berharap keterlibatan karyawan kami dalam kampanye #GirlsTakeOver tahun ini dapat memperkaya pengalaman peserta, yang nantinya akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang akan membawa harapan bagi generasi muda di Indonesia. Sebagai Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, saya bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan ini dan saya berharap melalui program ini, Zakiah akan belajar lebih banyak tentang kepemimpinan, inklusivitas, dan pemberdayaan, serta dapat mencapai potensi yang ia miliki semaksimal mungkin.”
Saat ini, representasi perempuan pada posisi kepemimpinan senior masih kurang. Laporan Kesenjangan Gender Forum Ekonomi Dunia Global (2020) menyatakan bahwa hanya 22,10% perusahaan yang memiliki perwakilan perempuan pada posisi manajerial di Indonesia. Laporan Voluntary National Review tentang Sustainable Development Goals (2021) menyatakan bahwa perempuan memegang 33,08% posisi manajerial di pemerintahan serta perusahaan publik dan swasta. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan laki-laki. Selain itu, Laporan Kesenjangan Gender Forum Ekonomi Dunia Global (2020) juga menunjukkan masih adanya kesenjangan dalam Pelatihan Vokasi antara laki-laki (13,67%) dan perempuan (11,89%) di Indonesia.
Memahami hal ini, Zakiah menekankan pentingnya peningkatan kesadaran tentang kesetaraan gender kepada publik yang masih kerap meremehkan kepemimpinan perempuan. “Saya ingin membuktikan bahwa perempuan bisa menunjukkan kinerja yang setara dengan laki-laki tanpa dihalangi oleh batasan peran gender. Dengan menyuarakan kesetaraan gender melalui #GirlsTakeover, kita bisa membangun kepercayaan diri anak perempuan bahwa mereka mampu dan berhak mendapatkan posisi kepemimpinan dimanapun mereka akan berkarir di masa depan. Saya berharap pengalaman sangat berharga saya di #GirlsTakeOver bersama AstraZeneca Indonesia ini dapat menginspirasi remaja perempuan Indonesia dan tokoh pemimpin lainnya untuk terus memajukan potensi dan kemampuan anak perempuan untuk menjadi pemimpin masa depan,” kata Zakiah.
Kemitraan antara AstraZeneca Indonesia dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang gaya hidup anak muda yang sehat dengan menyediakan wadah yang tepat untuk melatih kepemimpinan. Misi ini diwujudkan melalui Young Health Programme (YHP), yang bertujuan untuk mempromosikan pilihan hidup sehat untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.
COVID-19 telah memperburuk keadaan yang ada, upaya untuk menghentikan penyebaran COVID-19 telah menyebabkan banyak anak tidak dapat hadir di sekolah, dan banyak dari mereka kemungkinan tidak dapat bersekolah lagi. Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman memimpin yang didapatkan oleh remaja-remaja perempuan terpilih di inisiatif luar biasa seperti #GirlsBelongHere diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang positif bagi remaja dan kaum muda perempuan.
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Intenational Indonesia, menekankan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama AstraZeneca Indonesia bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi remaja perempuan untuk menyuarakan pendapat dan gagasan mereka serta mengasah kemampuan kepemimpinan. ..
“Inisiatif #GirlsTakeOver bertujuan untuk memberikan kesempatan pada anak perempuan untuk membangun kemampuan dan kepercayaan diri mereka, sekaligus mengubah pandangan yang meragukan perempuan untuk menjadi pemimpin masa depan negara ini. Selama dua tahun berturut-turut, melalui kampanye #GirlsBelongHere, AstraZeneca Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mempromosikan kepemimpinan perempuan sejak usia muda. Tahun ini, melalui pengalaman Zakiah menjadi Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia selama sehari, kami mendorong para perempuan muda untuk mengeluarkan potensi serta ide terbaik mereka untuk mendorong peran aktif generasi muda, termasuk dalam mencegah risiko Penyakit Tidak Menular.” kata Dini. Seleksi peserta rangkaian kampanye #GirlsTakeover oleh AstraZeneca dan Plan Indonesia berlangsung di empat puluh sekolah di Jakarta, yang merupakan lokasi-lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan Young Health Programme. Nominasi dan seleksi tersebut melibatkan guru, mitra pelaksana Young Health Programme, Yayasan Lentera Anak dan Center of Indonesia’s Strategic Development Initiatives, serta tim AstraZeneca Indonesia. Setelah terpilih, Zakiah mengikuti serangkaian sesi pengembangan kapasitas, termasuk kelas kepemimpinan dan pendampingan, sebelum akhirnya mengambil alih posisi Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia.