Memasuki pertengahan tahun 2021, Plan Indonesia terpilih sebagai finalis dalam SAFE STEPS D-Tech Awards 2021. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) dan Prudence Foundation. Penghargaan ini bertujuan untuk menemukan, mendanai, dan mendukung solusi teknologi inovatif yang menyelamatkan penyintas sebelum, selama, dan setelah peristiwa bencana alam.
Dalam kompetisi untuk menerima penghargaan ini, Plan Indonesia telah melalui berbagai tahap seleksi dimana Plan Indonesia berkompetisi dengan banyak kandidat lainnya. Pada akhirnya, setelah memberikan presentasi akhir yaitu final call pada 4 Juni dimana Plan Indonesia bersaing dengan 3 kandidat lainnya di seluruh Asia, Plan Indonesia berhasil menjadi salah satu finalis dengan mempresentasikan Proyek Urban Nexus sebagai salah satu solusi cerdas bencana. Juri yang terlibat dalam penghargaan ini datang dari perusahaan dan organisasi ternama seperti IFRC Asia Pcific, Give2Asia, Antler, Hatcher+, Eastspring Investment, Lenovo.

Proyek Y-Act in Urban Nexus yang mampu membawa Plan Indonesia sebagai finalis bertujuan untuk mewujudkan kota yang aman dan penduduk yang tangguh. Dengan dukungan ANCP-DFAT dan Plan Australia, proyek ini dirancang untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di perkotaan melalui pemberdayaan dan dorongan untuk membentuk kepemimpinan kaum muda, khususnya perempuan di kelurahan Krendang (Jakarta Barat) yang memiliki isu terkait manajemen sampah dan Klender (Jakarta Timur) yang kerap dilanda banjir.

Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk memberdayakan kaum muda di kedua kelurahan tersebut. Diantaranya adalah pelatihan literasi digital, pembuatan alat deteksi banjir sederhana, pemberdayaan ekonomi mikro, literasi keuangan, keterampilan komunikasi, dan pengenalan digitalisasi dan kepempimpinan. Pembuatan alat deteksi banjir ini awalnya diinisiasi kaum muda dengan menggunakan alat sederhana seperti botol bekas minuman plastik. Proyek ini kemudian dikembangkan melalui kerjasama dengan Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia (YKRI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Indonesia. Proyek ini juga bekerjasama dengan organisasi pemuda seperti karang taruna di kelurahan untuk mendukung keberlanjutan program di tingkat kelurahan.
