Usai kunjungan di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Keluarga Beichele melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Nagekeo menggunakan pesawat pada Minggu (11 Januari 2023) dan tiba di Nagekeo sore harinya.
Pagi itu, Kamis (12 Januari 2023) pukul 10.30 WITA, staf Plan Indonesia bersama keluarga Beichele tiba di rumah salah satu anak SC, Makrina (16 tahun). Keluarga ini diterima secara adat oleh tokoh adat desa setempat. Usai diterima secara adat, Makrina mengalungkan selendang adat Nagekeo untuk pasangan Beichele. Makrina didampingi ibu, kakak, nenek, paman, perwakilan pemerintah, relawan, dan staf lapangan Plan Indonesia.
Keluarga Beichele telah mensponsori Makrina sejak 2015. Ketika ditanya oleh Mrs. Beichele tentang pendidikannya, Makrina menjelaskan bahwa dia bersekolah di pusat kota, karena di desanya tidak ada sekolah menengah atas (SMA). Sehingga, biasanya dia pulang hanya pada akhir pekan atau saat liburan sekolah.
Setelah satu jam bercakap-cakap, Mr. Beichele bersama istrinya ditawari untuk melihat rumah-rumah tradisional di desa tersebut. Berjalan bersama Makrina, ibu, saudara, dan pamannya, mereka mampir untuk melihat sekolah dasar tempat Makrina dulu bersekolah. Sekolah tersebut merupakan intervensi beberapa program Plan Indonesia di masa lalu. Staf Plan Indonesia pun menjelaskan dukungan organisasi untuk sekolah tersebut, seperti pembangunan ruang kelas, toilet dan dukungan sarana air bersih. Staf Plan Indonesia juga menjelaskan, bagian bangunan yang didukung oleh organisasi dirancang sebagai bangunan sekolah yang aman dan memenuhi persyaratan tertentu.
Mendengar penjelasan ini, Mr. Beichele sangat terkesan. Beliau mengatakan, “Kami sangat senang dan terkesan dengan hasil kerja Plan, karena sudah membangun sekolah sesuai dengan standar sekolah aman,” kata Mr. Beichele.
Mrs. Beichele juga menanyakan berapa banyak anak di desa yang didukung oleh Plan Indonesia. Ia takjub mendengar jumlah anak yang didukung oleh Plan Indonesia yang mecapai puluhan ribu. “Plan Indonesia sangat membantu anak-anak di desa dan kami senang karena banyak anak di desa yang disponsori oleh Plan Indonesia. Pekerja Plan Indonesia harus bekerja ekstra keras karena mengasuh banyak anak,” kata Mrs. Bechele. Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan untuk melihat rumah-rumah adat. Mereka mendapatkan banyak informasi tentang upacara membangun rumah adat dan tradisi lokal di desa tersebut. Usai mengunjungi rumah adat, rombongan kembali ke gedung taman kanak-kanak untuk makan siang bersama.
Keluarga Beichele sangat menikmati makanan yang disajikan, karena sangat berbeda dari yang biasanya mereka konsumsi di Jerman. Satu jam setelah makan siang, tibalah waktunya bagi kedua keluarga untuk berpamitan. Sebelum Keluarga Beichele pulang, Ibunda Makrina mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan dukungan mereka. “Terima kasih atas kunjungan dan dukungannya kepada putri saya. Tolong jangan lupakan anak saya. Walaupun bapaknya tidak ada, sebagai ibu saya akan tetap menjaga anak saya dan menyekolahkan mereka,” ujar Ibunda Makrina.
Ditulis Oleh: Agus Haru | Editor: Masajeng Rahmiasri | Foto: Plan Indonesia/Micella Siahaya