Sore itu, senin (6/12) tim tanggap darurat/Emergency Response Team (ERT) Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) di tugaskan untuk melakukan Rapid Need assessment atau kaji cepat kebutuhan penyintas bencana banjir bandang yang baru saja terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Saya bersama seorang teman berbegas untuk langsung ke salah satu wilayah terdampak di Kecamatan Batu Layar.
Sesampainya di lokasi tersebut, saya dan teman langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang sedang bertugas. Informasi dari BPBD, terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang terpaksa mengungsi karena rumah mereka sudah terendam dan bahkan ada yang hanyut terbawa arus banjir. Infrastruktur, seperti: jembatan, listrik padam, perpipaan ikut terdampak. Hingga sore itu, belum ada bantuan yang diberikan untuk pengungsi.
Kamipun bergerak cepat menyiapkan paket kebersihan/Hygiene kits sebanyak 300 paket untuk segera dibagikan. Paket tersebut kami bagikan menjangkau pengungsi yang berada di dua kecamatan, yaitu: Kecamatan Batu Layar (Desa Senteluk, Desa Batu Layar) dan Kecamatan Gunung Sari (Desa Kekait). Selain mendistribusikan paket kebersihan, kami juga sempat berdiskusi terkait upaya pemberian bantuan nontunai untuk warga terdampak.
Menurut warga sekitar, kejadian banjir dan tanah longsor seperti ini bukanlah pertama kali terjadi, namun banjir kali ini yang paling besar. Banjir yang terjadi kali ini bukan tanpa penyebab, tidak tersedianya irigasi yang baik, kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan informasi yang lebih mencengangkan lagi adalah hutan telah beralih fungsi menjadi kebun pisang.
Ini bukan pertama kalinya saya melihat dan membantu warga terdampak bencana serupa, namun, melihat kondisi di lapangan membuat hati saya terenyuh. Krisis iklim begitu nyata dan kita selalu terlambat melakukan tindakan nyata. Saya berharap, kita bisa mengurangi risiko bencana seperti ini dengan kesiapsiagaan yang lebih baik. Kita menjaga alam, dan alampun menjaga kita.
Dengan kejadian ini, saya berharap agar situasi segera membaik, sehingga warga bisa segera kembali ke rumahnya, membersihkan rumah dan melakukan aktivitas seperti biasa
Ditulis Oleh: Fredrika Rambu | Editor: Agus Haru