
JAKARTA, 24 Juni 2020 – Sebagai upaya perlindungan anak Indonesia yang efektif selama masa pandemik Coronavirus disease (COVID-19), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berkolaborasi dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menggelar dengar pendapat anak dan kaum muda pada Rabu (25/6) secara daring. Sekitar lima puluh anak dan kaum muda dari berbagai daerah berdialog langsung dengan Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, Komisioner Bidang Hak Sipil dan Partisipasi, Jasra Putra, dan Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia.
“Kami mendorong agar suara anak-anak dari berbagai latar belakang didengar oleh komisi negara, dan dijadikan pertimbangan dalam membuat kebijakan terkait pemenuhan hak dan perlindungan dalam situasi pandemik COVID-19,” kata Dini.
Dini juga berharap anak-anak tetap aktif dan berdaya menyuarakan gagasan terkait beragam masalah yang mereka hadapi dan berdampak dalam kehidupan sehari-hari terutama di saat masa wabah COVID-19.
Dalam acara ini, anak-anak menyampaikan beberapa isu dan rekomendasi, diantaranya dalam hal pemenuhan hak kesehatan, perlindungan dari kekerasan dan kekerasan berbasis gender termasuk yang terjadi di hunian sementara, mekanisme pelaporan kasus kekerasan, pemenuhan hak tumbuh kembang anak, perkawinan anak dan pekerja anak.
Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati mengapresiasi kegiatan dengar pendapat yang difasilitasi oleh Plan Indonesia. “Saya bangga melihat anak-anak Indonesia dapat menyampaikan rekomendasi langsung kepada KPAI dan akan dijadikan sebagai salah satu landasan KPAI dalam memberikan masukan kebijakan kepada pemerintah. Semangat kalian mendorong kami untuk mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan anak yang setara di seluruh Indonesia,” ujar Rita.
Anak-anak yang terlibat dalam forum ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia termasuk wilayah terpencil, kepulauan dan tertinggal serta anak dengan disabilitas. Mereka berasal dari Maluku, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Papua. Anak-anak peserta juga merupakan perwakilan dari Forum Anak chapter Nasional dan daerah, Youth Coalition for Girls (YCG) chapter Nasional, Kupang dan Riau; Youth Advisory Panel (YAP) Plan Indonesia di Kabupaten/Kota Jakarta, Timor Tengah Selatan, Lembata, Nagekeo; alumni International Day of the Girls (IDG) serta komunitas anak dan kaum muda mitra Plan Indonesia.
Pandemik memberikan dampak yang berbeda bagi orang dewasa dan anak-anak. Anak-anak terdampak secara langsung dan tidak langsung akibat perubahan lingkungan dan disrupsi di beragam sektor termasuk dalam sistem pendidikan, sistem layanan perlindungan anak, kehidupan ekonomi keluarga, intensitas pengasuhan, serta perubahan interaksi sosial masyarakat.
Dalam upaya mendukung program pemerintah, Plan Indonesia telah melakukan tanggap darurat dengan memastikan perlindungan hak anak di masa pandemik, khususnya anak perempuan, anak penyandang disabilitas, anak dalam keluarga ekonomi lemah, dan anak di wilayah terpencil yang sulit akses logistik dan infrastruktur. Plan Indonesia bersama mitra
mendorong upaya pencegahan terjadinya kekerasan pada anak dengan memperkuat mekanisme perlindungan anak berbasis komunitas termasuk mekanisme pelaporan yang ramah anak, penyebarluasan informasi nomor telepon pengaduan jika terjadi dugaan kekerasan. Wilayah tanggap Covid-19 dari Plan Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nagekeo, Lembata, Belu, Malaka, Manggarai, Nusa Tenggara Barat di Lombok Barat, Lombok Utara dan Mataram, Sumbawa, DKI Jakarta di 18 kelurahan dan Jawa Tengah.
Hingga saat ini tercatat lebih dari 400.000 anak dan orang dewasa sebagai penerima manfaat langsung tanggap darurat Plan Indonesia dalam bentuk penyediaan air bersih dan alat kebersihan, kegiatan promosi kebersihan, perlindungan anak dan memastikan akses pendidikan untuk anak-anak di daerah terpencil. Plan Indonesia berupaya menyediakan ruang aman bagi anak dan kaum muda terutama perempuan untuk menyuarakan tantangan yang dihadapi selama masa pandemik serta gagasan dan aspirasi mereka. (***)
Untuk informasi lebih lanjut:
Intan Cinditiara (Olla) Manajer Media dan Komunikasi Yayasan Plan International Indonesia | Tel: +62 818 928764 |Email: Intan.Cinditiara@plan-international.org
Irwan Firdaus Koordinator Media Yayasan Plan International Indonesia | Tel: +62 818 08587882 |Email: ifirdaus9@gmail.com
Indonesian Child Protection Commission & Plan Indonesia Calls for guarantees of child protection in times of COVID-19 pandemic
JAKARTA, June 24, 2020 – As an effort to protect Indonesian children during the Coronavirus disease (COVID-19) pandemic, the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) collaborates with Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) hold online hearings with children and youth on Wednesday (6/25). Around fifty children and youth from various regions in Indonesia have constructive dialogue with the Deputy Chairperson of KPAI, Rita Pranawati, Commissioner for Civil Rights and Participation, Jasra Putra, and Dini Widiastuti, Executive Director of Plan Indonesia.
“We support children to raise their voices to the state commission, expecting it will be taken into account in policymaking process and its evaluation in the context of protection and fulfillment of children rights particularly during COVID-19 pandemic,” Dini said.
Dini also hopes that children will remain active and empowered to voice their ideas and concern in various issues that they face and have an impact to their life, including during the COVID-19 pandemic.
During the discussion, the children panelists raised their concern and recommendation, including access to health care, protection from any violence including gender-based violence, challenges of children to live and study in temporary shelters, disruption of access to education during online learning, reporting mechanisms to report violence cases, child marriage cases and child labor.
KPAI Deputy Chair Rita Pranawati gives high appreciation to Plan Indonesia initiative in facilitating this hearing session. “I am proud to see Indonesian children can deliver recommendations directly to KPAI and will be used as one of the cornerstones of KPAI in providing policy input to the government. Your passion encourages us to realize equal protection and empowerment of children throughout Indonesia,” said Rita.
The children involved in this forum come from various regions in Indonesia including children live in remote areas, small islands, and outermost regions as well as children with disabilities. They came from Maluku, Central Sulawesi, East Nusa Tenggara, West Nusa Tenggara, Riau, West Java, DKI Jakarta and Papua. The participating children are also representatives of the national and regional chapter Children’s Forum, Youth Coalition for Girls (YCG) chapter National, Kupang, and Riau; Plan Indonesia’s Youth Advisory Panel (YAP) in the regencies/cities of Jakarta, South Central Timor, Lembata, Nagekeo; International Day of the Girls (IDG) alumni and children and youth’s partners of Plan Indonesia.
Pandemics affect differently to children, boys and girls, and adults. The outbreak has primary and secondary effect to children. Around 7.9 percent of COVID-19 patients are children (covid.go.id). The crises also have deep impact to the environment in which children grow and develop. Children’s education may be interrupted, child protective structures disrupted and their families and communities placed under stress by health and economic burdens also extra home care burden for women and girls while staying at home. Children may also experience heightened levels of anxiety, fear and worry. Girls, especially those from marginalised communities and with disabilities, may be particularly affected by the secondary impacts of the outbreak due to their age, gender and other exclusion factors.
In an effort to support government programs, Plan Indonesia has made emergency responses by ensuring the protection of children’s rights during the pandemic, especially girls, children with disabilities, children in low economic families, and children in remote areas who face difficulty regarding logistics and infrastructure access. The emergency response covers some areas including East Nusa Tenggara in the districts of South Central Timor, Nagekeo, Lembata, Belu, Malaka, Manggarai, West Nusa Tenggara in West Lombok, North Lombok and Mataram, Sumbawa, DKI Jakarta in 18 villages and Central Java.
To date, more than 400,000 children and adults have directly benefited from Plan Indonesia’s emergency response in the form of clean water supply and hygiene kits, hygiene promotion activities, child protection, and ensuring access to education for children in remote areas. Plan Indonesia seeks to provide safe spaces for children and young people, especially women, to voice the challenges faced during the pandemic as well as their ideas and aspirations. (***)