Pengadaan

LATAR BELAKANG Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan Internasional yang berpusat pada pemenuhan hak anak, kaum muda, dan kesetaraan bagi anak perempuan. Salah satu program YPII adalah program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda (Youth Employment and Entrepreneurship (YEE)) yang bertujuan meningkatkan akses kaum muda, khususnya perempuan, terhadap peluang untuk mendapatkan pekerjaan berdasarkan kebutuhan industri dan juga memberikan dukungan pengembangan life-skills bagi kaum muda. Pada tahun 2024, program YEE memperluas dukungannya di Provinsi Jawa Tengah untuk berpartisipasi dalam pendampingan kaum muda di bidang ketenagakerjaan dan mengurangi angka tunakarya kaum muda di Indonesia melalui proyek Work to Thrive. Proyek Work to Thrive yang didukung penuh oleh LinkedIn ini berupaya menjangkau 400 kaum muda usia 18 – 29 tahun (80% perempuan, dan disabilitas didorong untuk ikut berpartisipasi) di area Jawa Tengah. Tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan akses kaum muda khususnya perempuan muda ke peluang kerja di sektor Digital/Teknologi Informasi (TI), tata rias dan sewing operator, atau pekerjaan terkait bidang apparel lainnya dengan dukungan akses pengembangan keterampilan yaitu soft skill dan technical skill, serta pendampingan karir (mentoring dan career coaching) melalui kerjasama dengan lembaga pelatihan, lembaga pendidikan, komunitas, atau organisasi yang memiliki kepedulian yang sama di bidang ketenagakerjaan kaum muda di Indonesia terutama Jawa Tengah.

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan Internasional yang berpusat pada pemenuhan hak anak, kaum muda, dan kesetaraan bagi anak perempuan. Salah satu program YPII adalah program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda (Youth Employment and Entrepreneurship (YEE)) yang bertujuan meningkatkan akses kaum muda, khususnya perempuan, terhadap peluang untuk mendapatkan pekerjaan berdasarkan kebutuhan industri dan ketrampilan lifeskills yang dimiliki oleh kaum muda. Pada tahun 2024, program YEE memperluas dukungannya untuk berpartisipasi dalam pendampingan kaum muda di bidang ketenagakerjaan dan mengurangi angka tunakarya kaum muda di Indonesia melalui beberapa proyek salah satunya proyek Work to Thrive dengan target area Provinsi Jawa Tengah. Proyek yang didukung penuh oleh Linkedin melalui program Work to Thrive ini berupaya menjangkau 400 kaum muda usia 18–29 tahun (80% perempuan, dan disabilitas didorong untuk ikut berpartisipasi) di area Jawa Tengah. Tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan akses kaum muda khususnya perempuan muda ke peluang kerja di sektor Digital/Teknologi Informasi (TI), tatarias dan sewing operator, atau pekerjaan terkait bidang apparel lainnya dengan akan mendapatkan dukungan akses soft skill dan technical skill, serta pendampingan kaum muda (mentoring dan career coaching) dengan bekerjasama lembaga pelatihan dan pendidikan ketenagakerjaan lokal di Jawa Tengah terutama di Kota Salatiga, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.

The program theme End Violence Against Children and Youth (EVACY) aims: Children and Young People (aged 10 – 24), particularly girls and young women, are protected from all forms of violence (particularly gender-based violence) and harmful practices in the development and humanitarian situation across all settings. The goal is a breakdown into three intermediate and immediate outcomes as below: 1. Improved agency and leadership of children and young people, particularly girls and young women, to protect themselves from violence and stand for their rights to be free from sexual violence (CAY is empowered and able to say NO). Improve agency and leadership of children and young people, particularly girls and young women, to protect themselves from violence and stand for their rights to be free from sexual violence 2. Strengthened protection system of CAY, particularly girls and young women, from sexual violence in the home, school, and community (CAY has safe space to GO). Service providers (CBCPM strategic actors, teachers, health practitioners, etc.) have improved knowledge and skills to provide inclusive response to violence against CAY, particularly girls and young women, including in humanitarian setting Parents, caregivers and family members have awareness, positive attitude and behavior of promoting non-violent, nurturing and gender-transformative parenting 3. Improved policy and its enforcement to prevent, reporting, and handling of sexual violence against CAY (CAY understand how to TELL/report). Policy makers and civil society are responsive to greater demand for mechanisms to violence prevention, protection for girls & young women from sexual violence in the home, schools, communities, and digital space CAY voices and meaningful participation, particularly girls and young women, are reflected in development planning and coordination across sectors