
Jakarta, 13 September 2022 – Kementerian Kesehatan; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; Kementerian Agama; serta Kementerian Dalam Negeri bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) meluncurkan Buku Panduan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Sekolah/Madrasah pada hari Selasa (13/09/2022). Buku panduan ini mengintegrasikan STBM dengan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) serta menekankan pada isu kesetaraan gender dan inklusi sosial serta isu mengenai hak anak, termasuk hak untuk partisipasi, hak kesehatan dan hak pendidikan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS menyatakan dalam sambutannya, pendekatan STBM melalui metode pemicuan dan partisipatif ini merupakan pendekatan yang efektif dan efisien, terutama dalam mengubah perilaku warga sekolah/madrasah khususnya pada aspek – aspek praktik yang benar di lingkungan sekolah/madrasah.
“Hal ini sejalan dengan dengan program Trias UKS/M yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat,” tambah Maxi.
Di Indonesia, data pada profil sanitasi sekolah pada tahun 2022 menunjukkan fakta bahwa terdapat 293.086 sekolah yang tidak memiliki akses terhadap layanan air minum, sanitasi dan kebersihan dasar. Tidak hanya itu, bahkan masih banyak ditemukan toilet laki-laki dan perempuan tidak dipisahkan di sekolah-sekolah. Menurut hasil studi Plan Indonesia dan SMERU Research Institute tahun 2018, tercatat 79% pelajar perempuan tidak pernah mengganti pembalut di sekolah karena tidak nyaman. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan waktu belajar dibandingkan yang lain.
Direktur Penyehatan Lingkungan dr. Anas Ma’ruf, MKM, menyatakan pentingnya Buku Panduan STBM di Sekolah/Madrasah ini untuk mengaplikasikan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat mulai dari tingkat sekolah.
“Mengintegrasikan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dengan program MKM (Manajemen Kesehatan Menstruasi) akan memastikan tercapainya akses terhadap sanitasi dan kebersihan untuk semua, dengan memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan perempuan dan anak perempuan, seperti yang dimandatkan oleh Sustainable Development Goals (SDGs 6.2 dan 4),” ujar Anas.

Turut hadir dalam acara ini Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti. Beliau menyampaikan, akses sanitasi di sekolah/madrasah yang layak dapat berkontribusi dalam mengurangi angka masalah gagal tumbuh anak atau stunting.
“Hal ini juga sesuai dengan mandat SDGs ke-3, yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia termasuk anak-anak dan kaum muda,” tambah Dini.
Mulai tahun 2018, Plan Indonesia melalui Program Women and Disability Inclusive WASH and Nutrition (WINNER) dan Program Water for Women (WfW) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja dalam kemitraan dengan pemerintah lokal dan lembaga masyarakat lokal untuk mengkatalisasi perubahan menuju kesetaraan gender dan inklusi sosial (GESI) dalam pelaksanaan program STBM termasuk di sekolah/madrasah. Plan Indonesia telah mendukung lebih dari 200 sekolah dan madrasah yang terdiri dari SD, SMP, MI, MTs, dan SLB di Provinsi DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, NTT dan NTB.
“Melalui buku ini, Plan Indonesia berharap dapat mengintegrasikan STBM dengan MKM dengan menekankan pada isu kesetaraan gender, inklusi sosial, dan pemenuhan hak anak, termasuk hak untuk partisipasi, hak kesehatan dan hak pendidikan,” tandas Dini.
Catatan untuk Editor:
Tentang Women and Disability Inclusive and Nutrition-Sensitive Project (WINNER)
Women & Disability Inclusive And Nutrition Sensitive WASH Project (WINNER) adalah sebuah proyek yang didanai oleh Pemerintah Belanda yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas akses dan partisipasi masyarakat terhadap higienitas dan sanitasi serta mempromosikan partisipasi aktif perempuan serta penyandang disabilitas dari September 2017 hingga Desember 2022. Proyek WINNER mencakup empat wilayah implementasi, yaitu Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat, serta Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur.
Tentang Program Water for Women (WfW)
Dengan semangat SDGs dalam tujuan ke 6 yakni sanitasi bagi semua dan target pemerintah Indonesia untuk akses air dan sanitasi yang universal, melalui dukungan pemerintah Australia, Plan Indonesia berupaya untuk menjamin akses sanitasi yang setara dan berkelanjutan bagi semua pihak melalui proyek WfW. Keberpihakan bagi seluruh kelompok marginal adalah pesan utama dalam SDGs tujuan ke 6 sebagai bahan pembelajaran dari MDGs yang lebih fokus pada peningkatan akses tetapi kurang memperhatikan akses kelompok marginal sehingga terjadinya ketidaksetaraan akses sanitasi. Selain itu, upaya peningkatan akses sanitasi ini juga akan mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi angka stunting atau masalah gagal tumbuh anak. Yang mana hal ini juga sesuai dengan mandat SDGs tujuan ke 3 yakni memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua.
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Bersama kelompok dan jejaring kaum muda, kami bekerja untuk memastikan partisipasi kaum muda yang bermakna dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga memobilisasi sumber daya dengan mitra, seperti sektor swasta, lembaga donor, yayasan filantropi, dan donatur individu, untuk memberi dampak lebih luas bagi anak-anak Indonesia.
Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat buah program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja, Keterampilan dan Kesempatan untuk Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda, serta Ketangguhan dan Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak-anak perempuan. Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak di Nusa Tenggara Timur. Info lebih lanjut: plan-international.or.id
Kontak Media
Annisa Hanifa, Programme Communications Specialist
Email: annisa.hanifa@plan-international.org; WA: 081807805393