Jakarta, 18 September 2022—Rangkaian kegiatan Jelajah Timur 2022 resmi dimulai. Hampir 500 pelari dari berbagai profesi dan latar belakang, ikut serta dalam ajang Jelajah Timur Fun Run 2022 yang mengambil start di Senayan Park Jakarta, Minggu (18/9/2022). Di ajang ini, mereka berlari sejauh 10 kilometer untuk turut mengampanyekan penyediaan air bersih bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Fun Run ini merupakan ajang pembuka Kampanye Jelajah Timur yang diselenggarakan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), yang puncaknya akan diselenggarakan di rute Ruteng-Labuhan Bajo, NTT, pada 28-29 Oktober 2022.
Direktur Resources and Mobilisation Plan Indonesia, Linda Sukandar mengungkapkan, selain diikuti oleh publik, kegiatan ini juga diikuti oleh berbagai komunitas, mulai dari komunitas lari hingga pecinta lingkungan. Terdapat beberapa figur publik yang turut berlari dan mendukung misi ini, seperti pemain film Yunita Siregar, dan beberapa selebritas lain.
“Kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk hadir di Fun Run ini, yang merupakan bagian dari kampanye Jelajah Timur, sebuah agenda kampanye sosial tahunan untuk membantu penyediaan air bersih di desa-desa yang membutuhkan, terutama di daerah dampingan Plan Indonesia di NTT,” ujar Linda.
Dalam Fun Run di Senayan itu, penyanyi Teddy Adhitya memimpin peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum para peserta mulai berlari. Para pelari dari komunitas Aksi Muda Jaga Iklim pun berinisiatif melakukan plogging (jogging sambil memungut sampah) sebagai bagian dari aksi menjaga lingkungan.
Fun Run Jakarta ini akan disusul dengan kegiatan serupa di kota-kota lain, seperti Bandung, Bandar Lampung, dan Semarang, sebelum event puncak, yaitu Charity Ultra-Marathon 111 KM Ruteng-Labuan Bajo pada 28-29 Oktober 2022.
Linda mengatakan, ajang lari dipilih sebagai bentuk kegiatan kampanye dalam Jelajah Timur ini karena selain menyehatkan dan menyenangkan, ajang ini juga murah dan dapat diikuti oleh semua kalangan masyarakat. Setiap tahunnya, ada sekitar 50 pelari ultra marathon terpilih, yang akan berlari sambil menggalang dana untuk pembangunan akses air bersih.
“Dalam tiga tahun terakhir, kegiatan ini berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp4,7 miliar, dan sudah berhasil membantu sembilan desa di NTT untuk bisa mendapatkan akses air bersih,” kata Linda.
Sementara itu, Adita Irawati, salah satu peserta Fun Run 2022 mengungkapkan, ajang Fun Run Jejalah Timur ini menjadi kesempatan bagi para peserta untuk tidak hanya sehat, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi sesama.
“Fun run ini jadi ajang untuk silaturahmi pelari sekaligus menyebarkan pesan kebaikan kepada sesama pelari dan masyarakat luas,” ujar Adita.
Tiga Desa
Pada tahun 2022 ini, Plan Indonesia menargetkan membantu tiga desa di NTT, masing-masing dua desa di Kabupaten Manggarai, dan satu desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Apabila terpenuhi, maka akan ada sekitar 1,500 keluarga yang akan mendapatkan manfaat. “Masyarakat yang ingin turut mendukung misi pemenuhan air bersih ini dapat menyalurkan bantuannya melalui kitabisa.com/JelajahTimur,” imbuh Linda.
Lebih jauh, Linda menjelaskan, Provinsi NTT adalah salah satu daerah di Indonesia yang paling rawan mengalami krisis air. Hampir setiap tahun, pada musim kemarau sebagian besar wilayah di provinsi ini menghadapi masalah tersebut. Hasil riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2016 menyebutkan, ada 20 kabupaten dan kota di NTT yang memiliki potensi kekeringan setiap tahun.
“Kekeringan yang berkepanjangan menyebabkan krisis air, dan akhirnya akan berdampak pada berbagai isu sosial, seperti krisis sosial pada perempuan, yang biasanya memiliki peran dan tanggung jawab untuk memenuhi persediaan air di rumah tangga bagi keluarga, baik untuk minum, memasak, maupun mandi,” papar Linda.
Di samping itu, lanjut dia, kurangnya akses air bersih mengharuskan perempuan, dan juga anak-anak, mengumpulkan air dari sumber yang letaknya sangat jauh dari rumah. Hal ini mengakibatkan tenaga dan waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja dan belajar akan habis untuk mengambil air. Krisis air juga memberikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat karena kekurangan asupan air.
“Ketersediaan akses air bersih yang mudah dicapai dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat, termasuk anak-anak, untuk bekerja dan belajar dengan lebih baik, meningkatkan kualitas kesehatan, dan ekonomi,” tandas Linda.
Tentang Plan Indonesia :
Yayasan Plan International Indonesia (YPII) adalah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pemenuhan hak-hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Misi tersebut telah melandasi berbagai program Plan International di Indonesia sejak tahun 1969. Saat ini, Plan Indonesia mensponsori lebih dari 36.000 anak-anak marjinal di Nusa Tenggara Timur dan memberi manfaat kepada ribuan anak dan kaum muda lainnya melalui setidaknya 40 proyek yang dilaksanakan di 10 provinsi.
Narahubung:
Intan M. Sukarna
Nomor HP: 081809442611 Email: intan.mawarwati@plan-international.org