Sumbawa Besar, 22 Januari 2022 – Pemerintah Kabupaten Sumbawa dengan bangga mendeklarasikan capaian 100 persen stop buang air besar sembarangan atau open defecation free (ODF) pada hari ini (22/01). Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sumbawa bersama dengan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) untuk mendorong ODF di 70 desa yang masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di pertengahan tahun 2021 lalu.
Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah dalam sambutannya pada momentum hari ulang tahun Kabupaten Sumbawa ke-63 mengumumkan keberhasilan Sumbawa sebagai Kabupaten Bebas Buang Air Besar Sembarangan atau Open Defecation Free.
“Keberhasilan ini tentunya berkat kerja sama seluruh elemen masyarakat, termasuk dukungan Yayasan Plan International Indonesia. Kita berharap dalam beberapa waktu ke depan, lima pilar STBM dapat kita tuntaskan bersama-sama. Sehingga, Kabupaten Sumbawa dapat dideklarasikan sebagai salah satu Kabupaten STBM di Provinsi NTB,” tutur Mahmud.
Turut hadir dalam acara Deklarasi ODF, Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia menyampaikan bahwa pencapaian 100% ODF adalah hasil komitmen yang tinggi oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam menciptakan lingkungan yang sehat sehingga menciptakan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
“Prestasi Sumbawa ini memberikan harapan dalam pencapaian pilar-pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten lainnya di NTB. Penerapan STBM yang berkesetaraan gender dan inklusi sejalan dengan target pemerintah yakni pemberian akses air dan sanitasi yang universal tanpa ada yang tertinggal, termasuk anak perempuan dan kelompok marginal,” ujar Dini.
Sejak tahun 2018, Plan Indonesia telah berupaya dalam pemenuhan akses air dan sanitasi yang universal dan setara melalui proyek Water for Women (WfW). Kabupaten Sumbawa adalah salah satu daerah implementasi proyek WfW selama tiga tahun terakhir. Hingga saat ini, proyek WfW telah membantu 6 kecamatan dari 8 kecamatan intervensi menjadi kecamatan STBM dengan jumlah desa yang sudah menerapkan STBM sebanyak 56 desa.
Terdapat 68 desa sudah mencapai pilar STBM 1-3 dengan jumlah kepala keluarga yang terlibat mencapai 72.000, dengan jumlah populasi laki-laki 120.000 dan perempuan 120.000. Dari jumlah ini, terdapat 746 penyandang disabilitas yang terbantu dengan adanya proyek WfW ini. Selain itu, WfW juga membantu membangun toilet yang ramah disabilitas di 16 fasilitas publik yang terdiri dari 8 sekolah dan 8 puskesmas di 8 kecamatan intervensi. Tidak hanya sampai di situ, proyek WfW juga menjadi salah satu penggagas terbentuknya Forum Disabilitas Sarea yang menggabungkan semua organisasi penyandang disabilitas di Sumbawa ke dalam sebuah forum yang lebih besar untuk lebih berdampak pada pengambilan kebijakan sanitasi yang berpihak pada kelompok penyandang disabilitas.
Melalui pendekatan STBM yang berkesetaraan gender dan inklusi (STBM GESI), Plan Indonesia mendorong pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan STBM dengan lebih memperhatikan kelompok marginal termasuk perempuan, anak perempuan, penyandang disabilitas dan lansia. Termasuk di antaranya pilar satu untuk stop buang air besar sembarangan. (***)