
“Boleh. Saya setuju untuk bangun ruang kelas untuk mereka (anak-anak yang terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah). Karena, mereka butuh terus belajar, kan?” ucap Jonatan Christie, atau yang akrab disapa Jojo, kepada tim Yayasan Plan International Indonesia.
Di sela-sela kesibukannya dalam seri pertandingan di Denmark Open dan French Open 2018, Jojo berkomitmen bekerja sama dengan Yayasan Plan International Indonesia untuk membantu anak-anak penyintas gempa dan tsunami Sulawesi Tengah agar bisa kembali bersekolah. Sepuluh Ruang Kelas Darurat, perlengkapan sekolah, dan toilet untuk anak perempuan, laki-laki, serta guru akan dibangun dengan dana Rp200.000.000,- yang kami kumpulkan melalui laman crowdfunding kitabisa.com/jojountukpalu
Kondisi bangunan sekolah yang luluh lantak, ratusan ribu anak penyintas terdampak. Tepatnya, sekitar 200.000 anak usia sekolah terdampak. Mereka membutuhkan bantuan untuk bisa kembali belajar dan menjalankan aktivitas normal secepatnya.
Yayasan Plan International Indonesia dalam kegiatan pendistribusian bantuan kemanusiaan selalu berupaya untuk melakukan Mobile Recreational Activity agar anak-anak bisa belajar sambil bermain dan kembali ceria. Anak-anak diajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan sanitasi saat kondisi kebencanaan, cara mencuci tangan yang baik, dan mengurangi risiko gempa bagi anak-anak. Semuanya dilakukan melalui kegiatan bernyanyi bersama, mendengarkan dongeng dengan boneka, serta menggambar.
Nina*, salah satu anak penyintas, curhat kepada Tim Tanggap Darurat Yayasan Plan International Indonesia tentang keinginannya untuk segera kembali ke sekolah.
“Saya ingin sekolah lagi. Tapi belum tahu kapan bisa masuk sekolah. Sekolah roboh, teman-teman sudah pergi ke mana, saya tidak tahu…” tutur Nina.
Masih banyak Nina-Nina lainnya yang butuh bantuan kita semua. Bersama Jojo, ayo kita dukung anak-anak penyitas segera kembali ke sekolah! Jangan biarkan mereka menunggu lebih lama lagi. Donasikan bantuanmu melalui kitabisa.com/jojountukpalu