Nusa Tenggara Timur juga termasuk ke dalam daftar provinsi di Indonesia yang terdampak pandemik COVID-19 dengan jumlah kasus penyebaran virus corona sebanyak 105 kasus terkonfirmasi hingga minggu pertama Juli 2020. Pemerintah provinsi NTT melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran pandemik COVID-19, salah satunya dengan sosialisasi gaya hidup bersih dan sehat.
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) mendukung upaya pemerintah provinsi NTT dalam melakukan upaya pencegahan pandemik COVID-19. Plan Indonesia telah membagikan beberapa peralatan kebersihan diri, mulai dari sabun mandi, sikat gigi, pasta gigi, gunting kuku, handuk, sabun cuci tangan, stiker langkah-langkah cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan juga ular tangga sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Di sisi lain, Pemerintah NTT juga mengeluarkan aturan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar tatap muka di kelas pada bulan Maret. Sehingga, murid-murid SD hingga SMA/K harus belajar mandiri di rumah. Jilda (10 tahun) adalah salah satu yang yang terdampak. Anak perempuan yang duduk di bangku Sekolah Dasar ini sudah menghabiskan empat bulan belajar dari rumah. Tidak seperti biasanya saat masih bisa bertemu dengan guru, kini Jilda hanya mengandalkan buku dan bimbingan orangtuanya.
Selain belajar di rumah, Jilda juga lebih banyak menghabiskan waktunya membantu orangtua di rumah. “Sekarang saya lebih sering membantu mama di rumah, bersih-bersih rumah, memberi makan ternak, bantu masak, dan juga ambil air”, ucap Jilda.
Namun sekalipun Jilda semakin rajin mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, Mama dan Papa Jilda tidak lupa untuk selalu mengingatkan Jilda ketika waktu belajar tiba. Orangtua Jilda yang bekerja sebagai petani juga membantu Jilda menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Plan Indonesia bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan anak-anak terutama anak perempuan seperti Jilda dapat terus belajar meskipun di rumah. Salah satunya, Plan Indonesia memberikan ruang bagi anak-anak dari berbagai wilayah di Indonesia untuk menyampaikan kondisi mereka dan rekomendasi untuk proses pembelajaran jarak jauh ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Plan Indonesia memastikan perlindungan hak anak, khususnya anak perempuan, anak penyandang disabilitas, anak dalam keluarga ekonomi lemah, dan anak di wilayah terpencil yang sulit akses logistik dan infrastruktur, khususnya pada masa tanggap darurat pandemik COVID-19.
Oleh: Agus Haru dan Hanna Vanya