Perkenalkan nama saya Kostarika, usia saya 17 tahun dari Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Saat ini saya aktif sebagai kader Pos Pelayanan Keluarga Berencana – Kesehatan Terpadu (Posyandu) remaja di desa. Saya akan bercerita bagaimana posyandu remaja yang kami kelola dan saya sebagai kader posyandu dalam menghadapi COVID-19.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia (UUD 1945 pasal 28 ayat 1 dan UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan). Dalam rencana strategi tahun 2015-2019 yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK:02/Menkes/52/2015 menyebutkan bahwa salah satu acuan bagi arah kebijakan Kementrian Kesehatan adalah penerapan pendekatan pelayanan kesehatan yang terintegrasi berkesinambungan (continuumot carbo) untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang holistik dan berkesinambungan terhadap seluruh tahan siklus hidup manusia. Ada berbagai hal yang melatarbelakangi berdirinya posyandu remaja di desaku antara lain:
- Berdasarkan hasil pengamatan kami, kader posyandu, dari 194 orang remaja desa kami yang berusia 10-18 tahun, ada 26 remaja laki-laki yang mengonsumsi rokok (13,2%);
- Wawancara yang kami lakukan melalui survei mengawas diri, usia pertama kali merokok bagi anak remaja adalah 12 tahun;
- Cedera pada anak usia 13-18 yang berkendaraan motor sebanyak 21 anak (10,8%) dari total 194 anak remaja di desa kami; dan
- Ada 12 anak remaja putri yang mengalami gangguan reproduksi berupa gangguan haid dan lain-lain.
Kondisi ini yang memotivasi saya dan teman-teman kader posyandu remaja melakukan pelayanan posyandu remaja dari rumah ke rumah untuk memperoleh data kesehatan remaja dan masalah kesehatan remaja di tengah masa COVID-19. Untuk mencari pemecahan masalah atau solusi dalam membantu remaja agar tetap sehat. Di dusun kami sering terjadi perkumpulan remaja di tempat pangkalan remaja. Saya sangat prihatin dalam melihat perkumpulan itu. Ada di antara mereka yang tidak mematuhi protokol pemerintah, salah satunya tidak menggunakan masker.
Saya coba melakukan pendekatan sebagai sahabat dan memberikan saran kepada mereka supaya melindungi diri dari penyebaran COVID-19. Saya juga menjelaskan tentang salah satu cara pencegahan bahwa kita harus menghindari perkumpulan atau kerumunan banyak orang. Awalnya mereka menolak dan tidak mau menerima saran saya. Tapi, saya tidak putus asa dan terus melakukan pendekatan bahkan sampai empat kali hingga akhirnya berhasil dan mereka tidak melakukan kerumunan lagi.
Sebagai kader posyandu remaja, saya berkewajiban memelihara kesehatan anak remaja melalui pemberian penyuluhan dan penimbangan berat badan anak remaja dari rumah ke rumah bersama bidan desa untuk mengukur tensi darah anak remaja. Di setiap kunjungan saya dari rumah ke rumah, saya tidak lupa memberikan penjelasan pada remaja-remaja dan orang tua tentang lima cara pencegahan COVID-19 dan karantina mandiri bagi anggota rumah yang baru datang dari luar.
Saya sangat senang melakukan semua kegiatan ini karena dapat mengetahui masalah kesehatan remaja dari rumah ke rumah dan meminta bantuan ibu bidan desa untuk memberi konseling bagi remaja yang mengalami masalah atau gangguan Kesehatan. Hasil pelayanan posyandu dari rumah ke rumah adalah adanya peningkatan berat badan dari bulan ke bulan dikarenakan selalu ada di rumah karena sering mengonsumsi makanan yang disediakan di rumah. Remaja juga memiliki banyak waktu istirahat dan kurang gerak atau tidak berolahraga sehingga terjadinya peningkatan berat badan bagi remaja yang obesitas. Dari remaja yang dikunjungi ada 3 remaja putri yang mengalami gangguan haid berupa belum datang haid sama sekali padahal usianya sudah 16 tahun. Dua remaja yang lain mengalami gangguan haid berupa haid tidak teratur. Dengan demikian, kami dapat melakukan konseling dengan petugas kesehatan (bidan desa) bersama remaja yang mengalami kondisi ini. Melakukan konseling dan rujukan bagi remaja yang bermasalah dengan hasil capaian seperti ini memotivasi saya untuk terus melakukan pelayanan posyandu remaja dari rumah ke rumah.
Pesan saya buat seluruh kader posyandu remaja di nusantara untuk terus memberikan pelayanan kepada remaja dari rumah ke rumah remaja dengan tetap berpedoman pada protokol pencegahan COVID-19 agar semua kita terlindungi dari penyebaran virus ini. Mari menolong diri kita dan sahabat kita dengan kerja nyata di daerah kita masing-masing karena remaja sehat negara kuat. Saya berharap kita semua sebagai anak remaja harus menjadi contoh dalam melakukan perlindungan diri dari virus COVID-19 sehingga kita dapat membantu keluarga kita dan masyarakat terlindung dari wabah ini. Saya juga berharap semoga pemerintah selalu memberi bantuan berupa pendidikan dan strategi bagi kami, anak remaja, dalam membantu masyarakat di desa dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Oleh: Kostarika