Gret, anak dampingan Plan Indonesia dari salah satu desa di Nagekeo, baru-baru ini mengikuti kegiatan yang memberinya pengalaman berharga. Plan Indonesia melalui PIA Nagekeo melakukan Kajian Multi Risiko di sekolah tempat Gret menuntut ilmu. Kegiatan ini melibatkan komite sekolah, guru, staf pengajar, serta peserta didik kelas 4, 5, dan 6. Tujuan dari Kajian Multi Risiko ini adalah untuk menilai ancaman apa saja yang mungkin terjadi di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas sekolah dalam menghadapi risiko-risiko tersebut, dengan harapan dapat memberikan rekomendasi untuk menciptakan “Sekolah Tangguh.” Â
Peserta kegiatan ini sangat antusias, terutama Gret yang aktif berpartisipasi. Gret merasa terpukau dengan kegiatan ini karena ia memperoleh pengetahuan baru tentang kebencanaan dan interaksi sosial. Â
“Ternyata sekolah tangguh tidak hanya tentang bencana, Kita juga tidak boleh membully teman-teman kita, nanti mereka bisa trauma dan tidak mau sekolah lagi,” ujar Gret. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman tentang bullying setelah menyadari dampak negatif yang bisa ditimbulkannya.Â
“Saya suka kegiatan positif seperti ini, dan saya berharap Plan Indonesia dan sekolah terus melanjutkan kegiatan semacam ini,” tegas Gret.Â
Laurensius Paji, Ketua Komite sekaligus Kepala Desa setempat, melihat manfaat dari kegiatan ini bagi sekolah dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, peserta berhasil mengidentifikasi akar masalah di sekitar lingkungan sekolah.Â
“Kami bisa mengetahui langkah-langkah yang harus diambil. Contohnya, ketika ada bencana, prioritas kita adalah menyelamatkan anak-anak peserta didik dan warga di sekitar sekolah,” ungkap Paji.Â
Paji berharap Plan Indonesia akan melanjutkan program Sekolah Tangguh ini, karena telah terbukti sangat bermanfaat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak desa setempat. Dengan semangat ini, Plan Indonesia dan sekolah-sekolah setempat dapat terus berkolaborasi untuk melindungi generasi muda dari berbagai ancaman.Â
Ditulis Oleh: Alfred Ike Wurin | Editor: Agus Haru | Foto: Plan Indonesia/Alfred Ike WurinÂ