Banyak orang bilang perempuan tidak bisa menjadi pemimpin. Itu salah. Perempuan juga bisa jadi pemimpin di berbagai bidang.
Menjelang International Day of The Girl 2019, Yayasan Plan International Indonesia mengadakan acara “Sehari Jadi Pemimpin” pada tanggal 7-10 Oktober. Salah satu kegiatan di acara itu adalah Girls Takeover yang diselenggarakan pada 9 Oktober 2019. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi kesempatan anak perempuan untuk menjadi pemimpin dalam sehari.
Untuk memberikan pesiapan pada anak-anak perempuan yang akan memimpin dan membawa perubahan ke komunitasnya, Plan Indonesia membekali mereka dengan berbagai materi kepemimpinan melalui kegiatan Girls Camp. Ketika Girls Camp diselenggarakan, para peserja juga memilih lima anak perempuan dari kedua belass peserta Sehari Jadi Pemimpin yang bisa ikut Girls Takeover. Masing-masing perempuan terlibat di lima perusahaan. Yaitu Media Indonesia, Jakarta Post, Google Indonesia, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik (Kominfo), dan Kedutaan Swedia.
Girls Takeover di The Jakarta Post melibatkan Manda asal Bogor. Di perusahaan ini, ia berperan sebagai Pemimpin Redaktur. Ia memimpin rapat dan diskusi dengan para kepala divisi pemberitaan mengenai berita yang layak dicetak. Berita-berita yang dibahas bertema umum, bisnis, olahraga, dan dunia. Remaja 16 tahun ini ingin masing-masing divisi berita melibatkan narasumber perempuan untuk International Day of The Girl 2019, sekaligus mengangkat isu-isu anak muda di NTT. Ia juga menyampaikan, kalau perempuan dan media harus saling mendukung. “ Saya ingin karyawan Jakarta Post dibanyakan, karena perempuan di media masih jarang terlibat,” katanya.
Setelah rapat selesai, perempuan hebat ini berkesempatan membantu tim memilih foto untuk artikel selanjutnya, sekaligus mengunjungi bagian-bagian lain di gedung. Di antara lain perpustakaan dan The Jakarta Post Digital tempat tim multimedia bekerja.
Kesan Manda ketika Girls Takeover di Jakarta Post adalah ia merasa senang dan terhormat saat jadi pemimpin redaksi. Ia mampu membuktikan bahwa perempuan juga bisa jadi pemimpin. “Kakak-kakak di Jakarta Post pada baik banget,” katanya.
Remaja SMA ini juga berpesan, “untuk masyarakat Indonesia, tolong tingkatkan representatsi anak perempuan, dan jangan diskriminasi anak perempuan. Untuk anak-anak perempuan di Indonesia, jangan takut menunjukan apa yang kalian punya.”
Secara keseluruhan, Manda melakukan tugasnya sebagai pemimpin redaksi dengan baik. Pesan yang ia berikan kuat. Ia telah memberikan contoh pemimpin perempuan untuk masyarakat Indonesia. Semoga setelah Girls Takeover dan Sehari Jadi Pemimpin selesai, Indonesia sadar dengan kekuatan anak-anak perempuan. Karena mau bagaimanapun, kesetaraan gender itu penting sekali untuk dipahami.
Oleh: Fairuz Izzah