
Sekali lagi Indonesia diguncang gempa bumi dan diikuti dengan tsunami. Kali ini terjadi di Donggala, dan Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) kemarin, tepatnya dimulai pada pukul 18.02 WITA. Ketika gemuruh gempa mulai terasa dan mencapai magnitudo 7,4 skala Richter hingga meruntuhkan sejumlah bangunan dan gedung, tsunami setinggi 3 meter pun menyapu wilayah di dekat pantai kota itu. Meskipun belum diketahui pasti jumlah korban dalam bencana gempa ini, pemerintah sigap melakukan respons tanggap bencana melalui BASARNAS, BNPB, dan sejumlah kementerian terkait.
Yayasan Plan International Indonesia (YPII) sebagai salah satu organisasi kemanusiaan nasional terus berkoordinasi dengan Pemerintah RI dan organisasi kemanusiaan lainnya agar dapat memberi kontribusi yang tepat bagi masyarakat di wilayah terdampak. Dengan pengalaman respon di Aceh (tahun 2016) dan Lombok (tahun 2018), Yayasan Plan International Indonesia memiliki pengalaman dalam memberikan respons tanggap bencana dan memahami kondisi masyarakat di wilayah bencana.
“Kami ikut merasakan kesedihan yang mendalam atas apa dialami oleh saudara-saudara kita di Palu dan Donggala. Saat ini kami terus berkordinasi dengan berbagai pihak dan segera akan mengirimkan tim cepat tanggap kami untuk melakukan Rapid Needs Assessment. Tujuannya agar kami dapat memberikan bantuan yang tepat, terutama untuk anak-anak dan keluarganya. Secara khusus kami akan melihat kebutuhan dari anak-anak perempuan dan perempuan-perempuan yang sedang hamil, menyusui dan memiliki anak balita,” ujar Dini Widiastuti, Eksekutif Direktur YPII
YPII mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan membantu melalui donasi untuk masyarakat di Donggala dan sekitarnya, melalui: Rekening BCA, 3013014848, a/n Yayasan Plan International Indonesia. Konfirmasi donasi dapat disampaikan melalui yayasan.pii@plan-international.org atau ke 082122148606.
Mari kita terus berdoa dan berbuat untuk Donggala, Palu, dan Indonesia.