
Eran berasal dari Nusa Tenggara Timur dan saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu SMA Negeri di Nagekeo. Setiap hari, Eran membantu kakaknya berjualan es bubur di pinggir jalan dan sesekali mengikuti kegiatan sosial seperti sosialisasi perkawinan anak dan bahaya pergaulan yang tidak diinginkan. Perempuan muda 19 tahun ini gemar bermain voli dan bercita-cita menjadi pemain voli yang andal. Walaupun telah kehilangan ayahnya, namun Eran masih memiliki lingkungan keluarga dan tempat tinggal yang aktif mendukung kegiatannya.
Eran tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri sejak mengikuti Program Mata Kail. Ia lebih berani untuk berbicara di depan umum dan menemukan apa yang tersembunyi dalam dirinya.

“Dari program Mata Kail yang dibuat oleh Plan Indonesia, Saya memperoleh banyak hal baru, salah satu diantaranya adalah bagaimana anak-anak muda mampu mengembangkan potensi diri yang mungkin selama ini tidak dimanfaatkan secara baik”
Mengikuti kegiatan Community Digital Story Telling di Proyek Mata Kail yang didukung secara finansial oleh Uni Eropa, Eran juga mengungkapkan bahwa dirinya bisa belajar banyak hal. beberapa yang ia pelajari adalah bagaimana bekerja sama dengan tim, membantu teman-teman untuk memiliki kepercayaan diri, belajar proses pengeditan video serta memberikan dan menerima pendapat. Eran merasa beruntung bisa diikutsertakan dalam kegiatan dan berharap bahwa teman-teman dan kaum muda lainnya bisa sukses dengan memulai dari diri sendiri. Ia juga berharap Plan Indonesia bisa memberikan hal-hal dan kegiatan yang bermakna bagi setiap orang, khususnya bagi perempuan-perempuan muda seperti dirinya.
Oleh: Chiquita Marbun