Dita (12 tahun) adalah salah seorang anak penyintas bencana erupsi Gunung Semeru yang sudah terjadi kurang lebih empat bulan yang lalu. Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) sebagai salah satu lembaga kemanusiaan yang terus mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang saat ini untuk terus melakukan aktivitas di fase pemulihan. Berbagai kegiatan masih terus dilakukan, diantaranya terkait Child Protection in Emergency/CPiE atau perlindungan anak di situasi darurat.
Dalam upaya melindungi anak-anak dan kaum muda perempuan di situasi darurat, Plan Indonesia bekerjasama dengan Tagana Kabupaten Lumajang mengampanyekan terkait No! Go! Tell!. No! Go! Tell! yang berarti No katakan “tidak” kepada pelaku kekerasan, Go “pergi” jika ada potensi kejadian kekerasan yang mengancam, dan Tell “laporkan” kepada orangtua, guru dan orang lain yang bisa dipercaya.
Dita dan 468 anak lainnya merupakan pelajar dari 7 sekolah terdampak yang tersebar di Kabupaten Lumajang. Ia sangat senang mengikuti kampanye ini, karena mendapatkan banyak manfaat terutama dalam hal melindungi diri dari kekerasan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi, terutama di situasi darurat seperti saat ini. “Saya bahagia, senang dengan kegiatan No! Go! Tell!,” kata Dita.
Ia juga menyampaikan apa saja yang sudah dipelajari dari No! Go! Tell!. “No” katakan tidak kepada pelaku yang mencoba menyentuh kita, “Go” jauhi pelaku dan lokasi yang membuatmu tidak nyaman, dan “Tell” laporkan kepada orangtua, guru, kelompok perlindungan anak dan atau kepada orang dewasa yang bisa dipercaya, jelas Dita.
Dalam kegiatan kampanye tersebut, Dita dan semua peserta lainnya mendapatkan safety kits yang berisi, antara lain: Emergency Lamp, peluit, Lanyard dan flashcard No! Go! Tell!. Pemberian bantuan yang tengah dilakukan Plan Indonesia merupakan lanjutan dari kaji cepat kebutuhan dan penyaluran bantuan awal yang telah dilakukan sejak Desember 2021. Selain memberikan bantuan dalam bentuk material, hingga saat ini, Plan Indonesia juga masih terus mendorong partisipasi publik melalui penggalangan dana bagi anak-anak Lumajang (***)