Menjadi salah satu Sponsored Child (SC) atau anak Sponsor yang pertama ketika Plan International Indonesia masuk Kabupaten Sikka pada tahun 1998 memiliki rasa kebanggaan tersendiri bagi Nimus, seorang anak laki-laki dengan nama Hironimus yang saat itu baru beranjak umur 8 (delapan) tahun. Ditinggal pergi sang ayah ketika ia duduk di bangku kelas 4 (empat) Sekolah Dasar (SD) membuat ibunya harus kerja keras untuk menghidupi Nimus dan 4 orang saudaranya.
Kondisi ini membuat ibu dari lima orang anak tersebut kewalahan dan hampir putus asa ketika Nimus sudah melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), namun berkat perhatian dari Plan International Indonesia melalui staf yang bertugas di Desa Bu Utara, Nimus mulai mendapatkan dukungan dana pendidikan dari Plan hingga ia menyelesaikan pendidikannya di bangku SMP, dan melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga tamat.
“Terima kasih yang mendalam buat Plan karena lewat Plan saya bisa melanjutkan pendidikan di bangku SMP,” kata Nimus, kalau tidak mendapat dukungan dari Plan maka saya tidak akan seperti sekarang ini.
Tidak hanya Nimus, Plan juga memberikan perhatian bagi semua anak SC dampingan yang berjumlah kurang lebih 100 SC dan keluarga serta masyarakat yang ada di Desa Bu Utara, melalui program-program, seperti; sarana air bersih, perlindungan anak dan partisipasi anak, pendidikan anak usia dini, pemberdayaan ekonomi kaum muda, dan manajemen risiko bencana.
Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku SMK, Nimus mendapatkan kesempatan untuk menjadi karyawan di Koperasi Surya Sakti pada tahun 2008. Koperasi yang mulai berkembang dari tahun 1993 hingga 1998 ini belum memiliki kantor, sehingga mereka hanya berkantor di salah satu rumah anggota. Plan mulai mendukung dengan memberikan bahan-bahan non lokal dan mebel, untuk membangun kantor di tanah milik koperasi. Selain memberikan dukungan berupa bahan nonlokal, Plan juga membantu Koperasi Surya Sakti dengan membangun sarana jamban umum, makanan tambahan dari Plan untuk anggota koperasi.
Koperasi Simpan Pinjam Surya Sakti terus berbenah melalui kerjasama dengan Plan untuk memfasilitasi anak SC dan keluarga menjadi anggota koperasi. Sehingga melalui Simpanan Dana Pendidikan atau Sidandik. Yang dimulai tahun 2006 dengan jumlah 50 anggota, selanjutnya pada tahun 2010 berkembang menjadi 250 anggota dan pada tahun 2019 sudah mencapai 800 anggota dengan aset mencapai 1 milyar rupiah. Simpanan awal 25.000 dan selanjutnya disesuaikan dengan kemampuan anggota.
“Kami bersyukur sekali karena Plan masuk di Sikka ini yang pertama kali menjadi Desa dampingan adalah Desa Bu Utara,” lanjut Nimus hingga saat ini sudah memiliki anggota 949 anggota dengan jumlah aset sekitar 4 Milyar rupiah lebih, dan juga mulai dari tahun 2017 saya sudah menjadi kepala kantornya.