Pemenuhan hak anak-anak tidak terbatas pada pemenuhan akses air bersih, sanitasi, akta kelahiran, imunisasi dasar dan juga berkaitan dengan pendidikan dasar. Namun, agensi anak perempuan melalui berbagai program menjadi krusial.
Yuni, salah satu anak dampingan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) sejak usia 5 tahun menyampaikan ceritanya mengikuti pelatihan Gender Action Learning System (GALS) yang diharapkan dapat melatih anak dan kaum muda perempuan untuk merencanakan masa depan mereka.
GALS merupakan suatu pendekatan yang mengintegrasikan aksi penguatan gender dalam kegiatan proyek. Anak dan kaum muda terutama perempuan diupayakan menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Kepemimpinan diri akan dimulai dengan menentukan dan merencanakan pencapaian cita-cita atau impian. Melalui GALS, mereka dapat mengidentifikasi peluang serta tantangan dalam proses pencapaian impian. Sementara menjadi pemimpin bagi orang lain adalah dengan menggalang dukungan untuk pencapaian cita-cita yang direncanakannya, serta menyuarakan keadilan gender dalam keluarga maupun komunitas terdekatnya.
Awalnya, ia tidak tahu apa itu GALS, tetapi setelah mengikuti pelatihan tersebut, Yuni mulai memahami bahwa GALS mengajarkan tentang impian dan perencanaan masa depan. Melalui pelatihan ini, Yuni belajar bagaimana merencanakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai impiannya.
Yuni memiliki impian untuk menjadi seorang perawat. Setelah mengikuti pelatihan GALS, ia mulai merencanakan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai impian tersebut. Selain bersekolah, Yuni juga aktif dalam kelompok tani kaum muda Sesawi di desanya. Kelompok ini didampingi oleh Proyek Green Skills sejak 2018 dan kini dilanjutkan oleh Proyek Youth Led Agri-Food (YLAF). Baru-baru ini, kelompok tani mereka menerima bantuan bibit sayuran yang akan ditanam di lahan mereka. Yuni berharap dengan berpartisipasi dalam kelompok tani ini, ia bisa sedikit membantu perjalanan menuju impian menjadi seorang perawat.
Selain impian menjadi perawat, Yuni juga memiliki impian agar dalam lima tahun ke depan, masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan di dekat rumahnya. Banyak orang yang membuang sampah di dekat rumahnya, dan Yuni berencana membuat papan informasi yang melarang pembuangan sampah sembarangan untuk mengatasi masalah ini.
Impian lainnya adalah menciptakan lingkungan yang rindang. Yuni telah menanam lima pohon dan berencana terus menanam pohon karena banyak masyarakat yang menebang pohon tanpa menanam penggantinya. Ia berharap dengan menanam pohon, lingkungan mereka akan menjadi lebih hijau dan sehat.
Itulah cerita tentang impian dan rencana masa depan Yuni. Ia berharap bisa mewujudkan semua impian ini dengan dukungan dari keluarga, teman, dan komunitasnya. Terima kasih telah mendengarkan cerita Yuni!