Anessya, Peserta Program Work in Tech Indonesia dari Jawa Timur
“Memiliki keahlian di bidang IT menjadi sangat penting di tengah era globalisasi ini. (…) Saya tertarik mempelajari dunia IT, karena ingin membuktikan kepada diri sendiri, bahwa tidak ada yang sulit jika kita mau terus belajar dan berusaha memahami.”
Nama saya Anessya, mahasiswi semester 4 dari salah satu universitas di Jawa Timur. Sehari-hari, saya lebih banyak melakukan kegiatan di rumah karena pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 sangat memengaruhi keluarga saya. Terutama, dalam aspek ekonomi. Selain itu, saya juga mengalami tantangan untuk tetap produktif saat pandemi COVID-19 melanda.
Namun, hal ini tidak menghambat saya untuk terus beraktivitas. Sembari meneruskan pendidikan, saya mengikuti program Work in Tech Indonesia dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia). Saya ingin belajar hal baru, terutama tentang dunia teknologi. Menurut saya, bidang IT cukup menantang dan cakupannya luas saat ini.
Tak hanya itu, bagi saya, memiliki keahlian di bidang IT menjadi sangat penting di tengah era globalisasi ini. Teknologi memberikan kemudahan bagi manusia, tanpa harus mengeluarkan tenaga, waktu, serta biaya, bila dibandingkan dengan sebelumnya. Kemudian, saya juga tertarik mempelajari dunia IT, karena ingin membuktikan kepada diri sendiri, bahwa tidak ada yang sulit jika kita mau terus belajar dan berusaha memahami.
Sekarang, saya sudah menyelesaikan semua course dalam program Work in Tech Indonesia di Coursera. Bagi saya, dapat menyelesaikan semua course adalah hal yang mengejutkan. Dengan mengingat tujuan awal dan cita-cita di masa depan, saya dapat mengatasi rintangan dan kembali menemukan motivasi untuk menyelesaikan program. Saat ini, saya memang belum menemukan atau mengambil pekerjaan di bidang IT. Namun, di masa depan, saya berharap dapat memiliki karier di bidang IT dan bisnis.
Rifka, Peserta Program Work in Tech Indonesia dari Jawa Timur
“Saya tertarik dengan karier di bidang IT Support, terutama karena perkembangan dunia digital yang begitu pesat dan cocok untuk menjawab masalah saat pandemi COVID-19 maupun di masa mendatang.”
Saya Rifka, peserta Work in Tech Indonesia dari Malang, Jawa Timur. Sehari-hari, saya bekerja sebagai paper crafter atau pekerja seni di bidang crafting dari kertas. Selain itu, saya menjalani kegiatan sebagai freelancer dan belum memiliki pekerjaan tetap.
Sebelum pandemi COVID-19, saya sempat bekerja penuh waktu. Namun, saya dan pekerja lainnya mengalami pemangkasan tenaga kerja. Hal ini pun sangat memengaruhi kondisi saya. Namun, setelah kejadian ini, saya memutuskan fokus pada kesehatan keluarga dan memilih menjadi freelancer tanpa penghasilan tetap seperti sebelumnya. Terutama, karena ibu dan kebanyakan keluarga saya rentan dengan COVID-19.
Menjalani pilihan ini tentu membawa tantangan tersendiri. Terutama, ketika saya harus fokus pada pekerjaan, sementara lingkungan sering tidak mendukung secara emosi dan materi. Selain itu, tantangan mendasar yang saya hadapi adalah memantapkan hati untuk pindah karier ke bidang IT. Banyak sekali ketertinggalan yang harus saya kejar. Saya juga harus beberapa kali menjelaskan kepada orang tua tentang piihan saya berpindah karier. Saya memilih mencari pekerjaan di bidang IT, agar saya bisa bekerja secara remote dan menjaga kondisi kesehatan keluarga.
Saat memilih untuk berganti karier, saya pun mengikuti program pelatihan Work in Tech Indonesia. Saya tertarik dengan karier di bidang IT Support, terutama karena perkembangan dunia digital yang begitu pesat dan cocok untuk menjawab masalah saat pandemi COVID-19 maupun di masa mendatang. Saya pun menjalani pelatihan di Coursera untuk mengkatkan kemampuan di bidang IT Support dan mencari pekerjaan yang sesuai.
Saat ini, saya sudah menyelesaikan pelatihan Work in Tech Indonesia di Coursera. Saya mampu menyelesaikan pelatihan dengan membuat jadwal belajar yang baik. Saya juga konsisten membaca subtitle, menonton video, serta beberapa kali mencoba menyelesaikan tes semaksimal mungkin. Ternyata, banyak sekali materi yang belum saya pahami selama ini. Namun, saya mencoba untuk terus termotivasi. Jika merasa lelah, saya mengambil jeda sejenak dan mencari referensi terkait materi yang dirasa sulit.
Saya merasa bersyukur karena diberi kesempatan untuk mencoba kursus ini dan berhasil menyelesaikan tahap pertama, yaitu pelatihan di Coursera. Semoga, saya bisa terus konsisten dan semangat belajar.
Bagi teman-teman yang ingin bergabung ke Work in Tech Indonesia, pertama, kalian harus percaya pada diri bahwa kalian mampu untuk menyelesaikan semua tahapannya. Kedua, apapun masalah yang kalian hadapi dalam proses belajar, tetap konsisten dan aturlah waktu kalian sebaik mungkin. Ketiga, nikmati prosesnya. Tetap jalani kursus ini dengan keyakinan yang kuat untuk ilmu bermanfaat di masa depan, agar kita bertumbuh dan berdaya.
Rifqi, Peserta Program Work in Tech Indonesia dari Jawa Timur
“Saya memilih mengikuti pelatihan Work in Tech karena tidak ada persyaratan background pendidikan khusus, Hal itu menjadi daya tarik bagi saya untuk mendaftar pada program ini.”
Halo. Saya Rifqi, peserta program Work in Tech Indonesia dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saya memiliki latar pendidikan ekonomi. Sebelumnya, saya bekerja sebagai finance pada sebuah penerbitan buku di Kota Malang.
Saya mengikuti program Work in Tech Indonesia oleh Plan Indonesia karena suka dengan perkembangan IT. Khususnya, mengenai hardware dan infrastruktur jaringan. Perkembangan teknologi juga terhitung sangat cepat. Jika kita tidak aware dan mengikuti perkembangannya, kita akan tertinggal dengan yang lain.
Selain itu, saya memilih mengikuti pelatihan Work in Tech karena tidak ada persyaratan background pendidikan khusus, Hal itu menjadi daya tarik bagi saya untuk mendaftar pada program ini.
Untuk bisa menyelesaikan pelatihan Work in Tech Indonesia di Coursera seperti sekarang ini, saya meluangkan waktu sebanyak 2-3 jam setiap hari. Tantangan terberat dalam menyelesaikan program terjadi ketika saya masuk pada modul kelima. Tak hanya belum familier dengan materinya, saya juga merasa jenuh dengan pelatihan online. Terutama, karena kurangnya interaksi. Untuk mengatasinya, saya mengurangi waktu belajar dengan jatah maksimal 2 jam per hari dan saya hanya mengambil libur pada hari Minggu. Agar tetap termotivasi, saya juga mengambil jeda dengan melakukan aktivitas lain, seperti melihat pasar saham atau mengerjakan proyek bersama teman.
Saya sangat senang mengikuti program pelatihan Work in Tech Indonesia. Para mentor sangat aktif membantu peserta ketika mengalami kendala dalam menyelesaikan kursus.
Saran saya, bagi teman-teman yang tertarik mengikuti Work in Tech Indonesia, luangkanlah waktu khusus untuk menyelesaikan kursus. Berapapun waktu yang dimiliki, jika berlatih dengan rutin pasti mampu menyelesaikan kursus ini.