Jakarta, 30 Januari 2023 – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga-lembaga pendukung akan meluncurkan Resilience Learning Management System (Re-Learn). Re-Learn merupakan platform digital yang dapat digunakan kaum muda sebagai media belajar online untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam memperkuat ketangguhan.
Project Manager Urban Nexus Plan Indonesia, Maulinna Utaminingsih mengatakan, sebelum meluncurkan platform digital ini, terlebih dahulu dilakukan pemetaan materi yang dibutuhkan kaum muda.
“Kita ingin tahu sebenarnya kaum muda butuh kapasitas apa saja untuk ditingkatkan. Supaya, ketika mereka menghadapi situasi darurat atau shock dan stress, mereka tahu bagaimana kembali pulih lebih cepat,” ungkap Maulinna dalam acara pembukaan workshop pertama pembuatan Re-Learn untuk kaum muda di Jakarta, Rabu (25/1).
Rencana peluncuran Re-Learn turut disambut baik pemerintah. Direktur Tata Ruang, Pertanahan, dan Penanggulangan Bencana, Bappenas, Uke Mohammad Hussein, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyebut sebagai negara yang memiliki berbagai potensi bencana, Indonesia perlu didukung dengan kesiapan warganya dalam menghadapi bencana termasuk kaum muda.
“Saya melihat upaya Plan Indonesia dengan mendidik kaum muda kita untuk lebih berketahanan itu merupakan langkah yang tepat dan strategis. Tentu saja dari Kementerian PPN Bappenas mendukung upaya seperti ini untuk Indonesia yang lebih baik,” kata Hussein.
Kepala Pusdiklat BNPB Berton Panjaitan turut hadir sekaligus membuka kegiatan workshop secara daring. Dia mendukung pengembangan Re-Learn dan memastikan No One Left Behind atau penanggulangan bencana tidak ada satupun yang tertinggal, termasuk kaum muda.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai perwakilan lembaga pemerintah, seperti BNPB, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), BMKG, Kementrian Dalam Negeri, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB), serta NGO dan kaum muda dampingannya seperti Wahana Visi Indonesia (WVI), U-Inspire, SiagaBencana.com, Humanitarian Forum Indonesia (HFI), Predikt, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Teens Go Green dan UNICEF.
Naufal (18), salah seorang peserta workshop dari Pendidik Sebaya Young Health Programme Indonesia, mengaku melalui acara ini ia bisa membagikan ceritanya terkait pentingnya pola hidup sehat dan kesehatan mental pascabencana. Ia berharap materi yang didapatkan dalam workshop bisa diimplementasikan untuk lingkungan sekitarnya.
“Kalau mau menolong (saat situasi bencana) usahain kita punya kompetensi diri sendiri, jangan sampai niat kita ingin menolong malah jadinya ditolong,” tutur Naufal.
Platform digital Re-Learn merupakan bagian dari program Urban Nexus Fase 2. Fase ini dilaksanakan Plan Indonesia sejak Juli 2022 hingga Juni 2025 mendatang. Program yang didukung oleh ANCP-DFAT dan Plan Australia ini bertujuan mewujudkan lingkungan yang sehat, aman dan tangguh melalui pemberdayaan dan kepemimpinan kaum muda perkotaan. Dalam melakukan implementasi program, Plan Indonesia bermitra dengan MDMC dan Teens Go Green.
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga bekerja bersama kaum muda, untuk memastikan partisipasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan terkait hidup mereka.
Sebagai bagian dari Plan International Inc., Plan Indonesia memiliki program utama terkait sponsor bagi anak. Plan Indonesia membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur, dengan lima komitmen untuk memenuhi hak dasar mereka, yaitu hak atas akta kelahiran, vaksin dasar, air bersih, sanitasi, dan kebersihan, dan pendidikan.
Plan Indonesia bekerja di delapan provinsi melalui tujuh program tematik, yaitu Pencegahan Gagal Tumbuh Anak, Penghapusan Kekerasan terhadap Anak dan Kaum Muda, Kesehatan Remaja, Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, Sekolah Tangguh, Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan yang Responsif Gender, juga Resiliensi Iklim yang Dipimipin Kaum Muda. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, agensi, dan gerakan sosial yang melibatkan dan menargetkan agar 3 juta anak perempuan mendapatkan kekuatan yang setara, kebebasan yang setara, dan representasi yang setara.
Informasi lebih lanjut: plan-international.or.id
Narahubung media:
Muhammad Reysa,
Programme Communication Specialist
Yayasan Plan International Indonesia
HP: 0853-4295-5021; Email: muhammad.reysa@plan-international.org