Selain mengakibatkan pengurangan jumlah aktivitas yang mengumpulkan banyak orang, pandemik COVID-19 juga mendorong adanya perubahan perilaku dan gaya hidup di masyarakat. Jika kita melihat sisi terang dari pandemi ini, kita menemukan bahwa masyarakat, terutama di kabupaten Sumbawa, terdidik dan “terpaksa” untuk menerapkan gaya hidup yang lebih bersih dan lebih sehat.
Memasak makanan sendiri menjadi lumrah. Menggunakan masker saat keluar rumah menjadi umum. Mencuci tangan sebelum makan menjadi kebiasaan. Orang-orang menjadi lebih sadar dan secara sukarela menerapkan gaya hidup sehat. Seolah-olah dengan adanya pandemi ini masyarakat justru menjadi lebih mawas dengan istilah-istilah kesehatan yang sebelumnya seringkali terabaikan bahkan dianggap remeh.
Guna menjaga keberlanjutan kebiasaan tersebut, semua pihak harus saling mendukung dan bekerja bersama. Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui proyek Water for Women (WfW) yang didukung oleh Plan Australia melalui Australian Aid mendukung keberlanjutan perilaku baik tersebut dengan mengadakan lomba kampanye untuk Stop Buang Air Besar Sembarangan dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di delapan kecamatan dampingan proyek di Sumbawa.
Semua unsur masyarakat kini telah melakukan adaptasi hidup bersih dan sehat dan mendukung lomba tesebut dengan antusias dan semangat yang tinggi, tidak terkecuali oleh tim Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kecamatan. Menurut Syafruddin, Tim STBM Desa Batu Bangka, masyarakat desa sudah melakukan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat setelah dilakukan pemicuan di tingkat dusun, sehingga pada saat lomba masyarakat justru semakin kreatifitas dalam membuat tempat CTPS dari bahan yang ada di wilayah masing-masing agar dapat digunakan oleh anggota keluarga dan untuk menyukseskan keberlanjutan kampanye perubahan perilaku STBM selama pandemik COVID-19. (Plan Indonesia/Astri Wulandari Pratiwi)