Masih tersisa kedukaan di wajah Rima, ketika siang itu (27/10) ia ikut berbaris dalam sebuah antrean di kantor Kelurahan Mekarjaya, Depok. Ia tercatat sebagai salah satu penerima bantuan tanggap darurat COVID-19 berbentuk Cash Voucher Assistance (CVA) dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) karena dirinya baru saja kehilangan suami yang wafat pasca sembuh setelah terpapar COVID-19.
“Saya masih belum bisa percaya. Suami saya meninggal mendadak 3 minggu setelah sembuh (dari COVID-19) bulan Juli kemarin. Cepat sekali,” tuturnya.
Rima mengatakan selama satu tahun lebih pandemik berlangsung, almarhum suaminya memang masih aktif bekerja di sebuah pabrik pakaian dalam. Ia sesungguhnya ingin meminta almarhum untuk mengurangi kegiatan. Namun, saat itu hanya suaminya yang menafkahi keluarga mereka.
Dengan suara parau, Rima bercerita bahwa ia sempat khawatir tak sanggup menanggung beban sendirian. Terlebih ia punya seorang anak perempuan yang masih duduk di kelas dua SD. Namun, semangatnya untuk berjuang melanjutkan hidup muncul usai memperhatikan bagaimana putri tunggalnya itu mampu segera pulih dari kesedihan karena kehilangan salah satu orangtuanya. “Anak saya cuma menangis sebentar, lalu bilang ke saya, ‘Bapak sekarang sudah di sana ya, Bu?’ dan kembali ceria seperti biasanya,” kisah Rima, kini dengan nada suara riang.
Perempuan berkacamata itu pun berikhtiar untuk memulai hidup yang baru. Sebuah usaha ritel berbasis daring dirintis dan berjalan hingga kini. “Saya kerja sama dengan kawannya almarhum. Kecil-kecilan, tapi alhamdulillah lancar.”
Voucher senilai Rp600.000 yang diterimanya juga sangat disyukuri Rima. “Baru sekali ini dapat bantuan. Rencananya akan saya belikan beras, minyak, gula, keperluan rumah sehari-hari,” ujarnya. Ia merasa bantuan itu menambah semangatnya untuk pulih dari rasa kehilangan dan meraih masa depan yang lebih baik. “Supaya saya bisa mendukung anak saya menggapai cita-cita,” pungkas Rima. [Ciptanti Putri]